13. Drama

1.4K 111 8
                                    

Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain? Saat sayap-sayapku telah patah karenamu.

-

Di ruang OSIS terdapat beberapa orang yang sedang mendiskusikan sesuatu hal. Beberapa orang tersebut adalah OSIS inti tahun lalu, angkatan Elena, dan OSIS inti tahun sekarang.

"Jadi alasan saya mengumpulkan anggota OSIS tahun lalu bersama anggota OSIS angkatan saya adalah untuk mendiskusikan acara ulang tahun sekaligus acara pelepasan sekolah untuk kelas dua belas yang akan diadakan empat bulan lagi. Seperti tahun lalu, tahun ini juga mengadakan event yang tidak terlupakan bagi kakak-kakak kelas nanti. Dan kenapa saya diskusikan dari sekarang? Karena saya sebagai ketua OSIS ingin mengadakan event yang meriah juga beda dari tahun-tahun sebelumnya. Langsung saja, untuk kakak-kakak, ada yang ingin menyampaikan usul?" jelas Nico, ketua OSIS National Light.

"Gimana kalo kita bikin drama?" ujar Elena, selaku anggota OSIS tahun lalu.

"Gue setuju," balas Fira, salah satu anggota OSIS.

"Gue juga setuju," respon Aliza.

"Tapi, drama apaan?" tanya Intan.

"Drama kayak Cinderella gitu, tapi kita buat beda dan lucu pastinya." jelas Elena.

"Gue sih punya pikiran bahwa kita bakalan ngadain event nggak cuma sehari. Tapi dua hari, dan nggak cuma satu ataupun dua acara. Jadi sehari buat anak-anak juga orang tua siswa NL, malamnya biasa ada promnight dan sehari besoknya buat siswa dari sekolah lain," jelas Nico.

"Kalau begitu, kita butuh dana ekstra, dong?" tanya Zein.

"Kalo kita pengen bikin yang beda, kita juga harus berkorban," balas Elena.

"Gue setuju," ucap Aliza.

"Masalah biaya, itu gampang. Kita bisa cari asalkan itu halal. Yang terpenting sekarang adalah event. Gue setuju yang diusulin sama Kak Elena, gimana kalau kita ngadain drama yang akan ditonton oleh siswa siswi dan orang tua siswa siswi NL? Kebetulan setelah gue liat acara enam tahun sebelumnya, itu nggak pernah ngadain drama. Jadi gue setuju kalau tahun ini ada drama? Gimana yang lain? Ada yang nggak setuju, silahkan tunjuk tangan dan berikan alasannya." ujar Nico. Dia sengaja memanggil Elena dengan embel-embel 'Kak' karna memandang Elena adalah kakak kelasnya.

"Gue," Megy mengangkat telunjuknya.

"Ya Megy, apa alasan lo?" tanya Nico.

"Bukannya gue gak setuju sama Kak Elena, tapi dalam waktu empat bulan, apa kita bisa nemuin tokoh-tokohnya, juga gaun yang akan dipakai para tokoh?" tanya Megy.

"Masalah gaun, kalian nggak usah khawatir. Kebetulan tante gue punya usaha butik. Gue bisa minta dia buat design dan buatin gaun yang akan dipakai para tokoh," ujar Aliza.

"Oke, masalah kita berkurang satu. Oh iya, gue punya ide, gimana kalau kita bikin drama Snow White. Disitu nggak banyak pemainnya. Bagaimana?" Nico memberi saran.

"Gue setuju banget, Snow White juga nggak perlu banyak naskah. Jadi gampang untuk menghafalnya," tambah Aliza.

"Tapi, bukannya Snow White tertidur setelah memakan buah apel beracun dan syarat agar dia bangun adalah pangeran harus mencium bibirnya?" ujar Bryant.

"Seperti yang gue bilang tadi, kita bakalan buat cerita yang beda. Kita ganti aja adegan itu," balas Elena.

"Kurcacinya gimana?" tanya Bryant.

"Kita ganti sama penduduk desa aja, jadi bisa diperanin sama anak NL," usul Aliza.

"Jadi gimana? udah setuju semuanya?" tanya Nico.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang