Ekstra Part 2

2.3K 90 49
                                    

Setelah meeting selesai, Elang bertemu dengan Revan namun tidak bersama Elena.

"Dimana Elena?" tanya Elang.

"Udah setengah jam gua muterin ini gedung. Elena gila cepet banget jalannya." balas Revan.

"Astaga,"

Elang dan Revan berpencar mencari Elena.

"Astaga Elena!" Revan akhirnya menemukan Elena dengan beberapa bungkus makanan di mejanya.

"Pak, Nona ini sudah menghabiskan banyak makanan, giliran saya tagih uangnya, dia bilang uangnya ketinggalan, nanti biar suaminya yang bayar. Emang ini istrinya siapa? Bapak?" tanya salah satu penjual kantin di sana.

"Bukan, ini sepupu saya. Istrinya Elang, anak dari Alex juga,"

"Oalah saya gak tau, Pak. Maaf," ucap penjual kantin itu. Alex yang mempunyai perusahaan ini, hanya saja dipercayakan pada Elang dan Revan.

"Elena lo kemana aja sih? Hampir gila gua cari lo!"

"Laper, Van. Tadi gua tanya anak kecil di mana kantinnya, terus gua ikutin deh. Untung beneran kantin. Pas gua balik gua lupa nggak bawa tas, kan ada di ruangannya Elang." jelas Elena.

"Bentar gua telepon Elang," Revan segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Elang. Tak lama, Elang sampai di sana.

"Kamu, aku cariin juga."

"Aku laper sayang tadi. Ponsel aku ketinggalan di ruanganmu," balas Elena. "Aku ngantuk tapi mau renang dulu di rumah Mamah. Kamu mau nganterin aku?" tanya Elena.

"Sama Revan aja, ya."

"Tapi babynya maunya sama kamu,"

"Astagaaa," Elang sudah benar-benar frustasi. Beberapa orang di kantin menahan tawanya melihat manjanya istri dari bos mereka.

"Sayang ponsel aku dong, bawa ke sini. Aku mau telepon Mamah."

"Iyaiya," Elang menelepon sekretarisnya, memintanya membawakan tas Elena ke kantin belakang.

"Van bilangin Popo kek suruh ke rumah Mamah. Ada gua,"

"Aliza kan lagi masa pingit, El. Mana boleh keluar." balas Revan.

"Yah yaudah deh, nanti gua aja yang ke rumah Popo,"

Tak lama Cindy datang, membawakan tas milik Elena.

"Makasih," balas Elena. "Ayo," Elena segera menarik tangan Elang. "Van lo bayarin makanan gue, makasih."

Revan berdoa dalam hati seraya melihat dua orang tersebut pergi menjauhinya. Ia bergidik ngeri melihat Elang dan teman-temannya yang dikerjai istrinya ketika hamil. Semoga saja Aliza berbeda. Semoga.

Elang masuk ke dalam mobilnya diikuti Elena yang masih memakan snacknya.

"Bakso yang semalem masih ada, kan, ya?" tanya Elena.

"Ada sayang."

"Ambil dong di rumah. Nanti mau aku makan di rumah mamah. Kamu semalem kelamaan nyarinya, aku keburu nggak pengen lagi, kan."

"Kamu kenapa nggak bilang dari tadi sayang? Ini bentar lagi mau nyampe di rumah mamah."

"Tinggal puter balik aja!" bentak Elena.

"Iya sayang, iya."

Elang memutar arah. Ia segera mengambil bakso semalam dan mengendarai lagi mobilnya ke rumah Hana.

"Elena," Hana memeluk Elena.

"Mamah,"

"Apa ini?" tanya Hana ketika melihat Elang membawakan beberapa kantung.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang