02. Kita Teman.

2.7K 255 127
                                    

Kita temen. Nggak ada hak buat ngatur-ngatur. Lo ya lo, gue ya gua.

-

TINNN... Tinnn

Suara klakson terdengar nyaring. Elena menutup telinganya.

Brakkkk....

"Elenaaaaa..." teriak Elvin dari sebrang. Elvin berlari menuju Elena.

Elena tercengang. Dia meraba wajahnya, "Masih hidup, belum mati ternyata." Elena terjatuh dengan posisi tengkurap. Sedangkan Elang, yang sedang menyamar dan menolongnya tadi, terjatuh dengan posisi telentang. Elang segera bangkit, dia berjalan menjauhi Elvin dan Elena.

Elvin membantu Elena berdiri, "Kebiasaan banget." Elvin memarahi Elena.

"Maaf, Kak." balas Elena menundukkan kepalanya.

Elvin mengejar lelaki yang sudah menyelamatkan kekasihnya, "Bro, thanks, ya. Udah nyelametin cewe gua. Sekarang lo mau apa? Sebagai gantinya, aja." Elvin tak mengenali Elang karena Elang menyamar.

"Gue cuma minta, jagain cewe lo dengan baik, gue cabut." balas Elang menundukkan kepalanya agar tidak ketahuan.

Elena melihat lelaki yang menolongnya tadi dari kejauhan. Dia tak bisa melihat dengan jelas, lelaki itu memakai jaket, dan topi baseball.

"Mukanya kayak nggak asing," ucap Elena dalam hati.

Elena menghampiri lelaki itu, bermaksud ingin mengucapkan terima kasih. Namun, lelaki itu pergi. Elena bisa melihat siku lelaki tersebut yang sedikit luka.

"Hey, tunggu." seru Elena. Lelaki itu malah berlari menjauhi Elena dan Elvin. "Kok malah lari,"

"Kamu kenal?" Tanya Elvin.

Elena menggeleng, "Aku gakeliatan jelas mukanya,"

"Tadi udah kakak tanya mau apa, eh dia bilang, kakak diminta jagain kamu." balas Elvin.

"Ya udah, Kak. Nggak usah dipikirin. Ayo pulang," ajak Elena

"Kamu ada yang luka?" tanya Elvin.

"Nggak ada," dusta Elena. Padahal, dia merasa sikunya sangat perih.

"Apa kita perlu ke tukang urut?" Elvin sangat khawatir.

"Aku nggak papa, Kakak sayang." Lagi-lagi Elena berbohong. Dia tak ingin membuat kekasihnya khawatir.

"Iyah deh."

Sesampainya didepan rumah, Elena memegang dua kantong berisi catton candy.

"Kakak mau mampir?" tanya Elena.

"Nggak usah, udah sore."

"Ya udah, makasih banyak, ya, Kak. Hati-hati di jalan. Love you," Elena membuka pintu mobil.

"Love you too," Elvin tersenyum, menampakkan wajahnya yang tampan mempesona.

Elena masuk kedalam rumahnya, "El pulang, hallooo..."

"Berisik," ucap seseorang dari belakang.

"Oh, om. Nggak kerja, om?" tanya Elena pada Harry, ayah tirinya.

"Sopan dikit bisa?" Harry balik bertanya.

"Damat lah." Elena berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, dia mengganti baju dengan kaos tipis dan celana pendek. Dia melihat ada luka di sikunya.

Dia turun kebawah, mencari kotak P3K.

"Cari apaan, Non?" tanya Bi Sita, asisten rumah tangganya.

"P3K, Bi. Tangan El luka." ucapnya seraya menunjukkan lukanya pada Bi Sita. Tak butuh waktu lama, Bi Sita menemukan kotak tersebut, lalu dia mengambil air dingin juga saputangan.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang