14. Tentang Navila

1.2K 101 15
                                    

Sahabatan bertahun-tahun nggak ada artinya kalo masih suka nusuk sahabatnya dari belakang.

-

"ELENA modus anjay, badan gue di raba-raba," ujar Elang.

"Ih, diem apa, Lang. Biar kerjaan gue cepet selesai. Lo mah, gabisa diem banget kayak belatung!" bentak Elena frustasi.

"Ini 'kan masih lama, El." balas Zela.

"Maksud gue, gue ukur kalian dari sekarang biar langsung gue kasih datanya ke tantenya Aliza. Biar kerjaan kita cepet selesai. Biar nggak pusing lagi." jelas Elena.

"Tiga.." potong Rendi.

"Lo pada ngitungin apaan sih?" tanya Elena.

"Lo ngomong 'biarr blablabla, biar blablabla, biar. Kebanyakan biarnya," jawab Rendi.

"Ih, biarin sih es-es-ge, suka suka gue," balas Elena.

"Ayo lanjut, biar cepet makan," ucap Elang.

"Iyaa ayo cepetan. Mau pada makan gak? kalo pada gabisa diem, gak gue kasih makan!" ancam Elena.

"Ampun dijeh,"

"Nih, Po. Semuanya udah selesai." ucap Elena seraya memberikan catatannya.

"Tadi gue nelfon tante gue, dia minta datanya, juga sekalian besok lo semua disuruh ke butik. Sekalian dicek ulang datanya." ujar Aliza.

"Sip,"

-

"Masalah kostum drama selesai, buk." lapor Elena pada Bu Erika.

"Bagus, ibu percaya banget sama kalian," balas Bu Erika.

"Ya udah, saya pamit, ya, buk. Assalamualaikum," Elena pergi meninggalkan ruang Bu Erika.

"Waalaikumsalam,"

Elena berjalan menuju kelasnya. Dia mengeluarkan botol minumnya, berniat meminumnya.

"Bul, bagi, Bul. Cape gue cape," Elang langsung merebut botol minum milik Elena dan meminumnya. Elena hanya tercengang.

"Ih kok rasanya gini," ucap Elang.

"Lang, itu minuman datang bulan gue," ucapan Elena yang ini membuat Elang mual.

"Huek," Elang memuntahkan minumannya di tempat sampah.

"Lo sih maen ngerebut-rebut aja." cibir Elena.

"Ya maaf gue gak tau," jawab Elang.

"Bul gue mau nanya dong," ujar Elang.

"Kenapa?"

"Karma itu sakit nggak?" tanya Elang tiba-tiba.

Sontak, Elena menatap Elang, "Siapa yang kena karma emang?" Elena berbalik tanya.

"Ya nggak,"

"Lo ya?" suara melengking milik Elena terdengar jelas di kelasnya.

"Lo gila, ya. Gue baru pacaran satu kali, dan selama ini gue jomblo tau," jelas Elang.

"Ya kali, aja. Lagian kenapa sih tumben banget lo mau bahas tentang cinta,"

"Gue suka sama Navila." ucapan Elang membuat Elena menatap Elang kembali. "Gue gatau sejak kapan, tapi gue seneng aja ngeliat dia senyum." tambah Elang.

"Lang, lo 'kan tau. Dia musuh bebuyutan gue," balas Elena dengan suara lirih. "Emang gaada lagi cewek lain? yang lebih pantes sama lo?" tanya Elena.

"Perasaan seseorang gabisa diatur, El." jawab Elang. "Kalo dia minta maaf dan baikan sama lo, apa lo bakalan setuju gue pacaran sama dia?" tanya Elang.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang