07. Masalah Keluarga

1.7K 153 46
                                    

Aku rindu sama mamah, aku kangen pelukan mamah. Aku kangen kisah kita bertiga. Hanya ada kita. Aku, mamah sama Papah. Nggak ada dia ataupun mereka

-

BRUK.

"Elenaaa, kebiasaan banget. Bilang nggak papa tapi pingsan. Cewek!"

"LANG TOLONGIN ELENA DULU KEK!" Rasya panik.

Melihat Rasya yang panik membuat Elang ikutan panik. Elang menggendong Elena ala bridal style. Elang membawa Elena sampai ke lantai satu.

"Kenapa Elena bisa pingsan?" tanya Rasya.

"Gue nggak tau," Elang mempercepat jalannya.

Setelah sampai di ruang uks, Elang segera membaringkan Elena ditempat tidur.

Elena tersadar, "Aww," Dia memegang kepalanya dan bangun dari tidurnya.

"Jangan duduk dulu, lo belum pulih," Elang mengingatkan.

"Gue kenapa emang?" tanya Elena.

"Tadi lo pingsan dan gue panik gilak!" Elang berdecak.

"Hmm sorry, gua belom sarapan tadi hehe,"

"Nih," Rasya memberikan segelas teh hangat.

"Minum, jangan pingsan lagi. Gue cape gendong lo dari lantai tiga sampai bawah." eluh Elang.

"Tapi gue nggak berat 'kan, Lang." Elena tersenyum disela wajahnya yang pucat.

"Berat," jawab Elang singkat.

"Ngeselin," Elena mengerucutkan bibirnya.

-

"Elang balikin buku gue," Elena berusaha mengambil bukunya yang Elang rebut darinya.

"Ambil kalo bisa," balas Elang.

"Ih Elang," Elena mendorong Elang. Buku yang Elang pegang pun terlempar. Elena dan Elang terjatuh.

Untuk beberapa saat, bola mata coklat milik Elang bertemu dengan bola mata abu-abu milik Elena. Elang tersadar, Elena memiliki mata yang sangat cantik.

"Ekhm," seseorang berdehem.

Elang dan Elena bangkit dari posisinya.

"Elena, bisa jelaskan pada saya mengapa buku kamu terlempar dan mengenai kepala saya?" tanya Bu Diah.

Elena menepuk keningnya, "Mati gue,"

"Elena?" panggil Bu Diah.

"Maaf, Buk."

"Kalian berdua ikut ke ruangan saya,"

Elang dan Elena berjalan mengikuti Bu Diah. Selama perjalanan, Elena terus mengumpat dan menyalahkan Elang.

"Lo sih," umpat Elena kesal.

"Ya maaf,"

"Elena bisa jelaskan pada saya?" tanya Bu Diah.

"Tadi buku saya direbut sama Elang, Buk. Pas saya mau ambil dia malah ninggiin posisi bukunya. Ya udah saya dorong. Bukunya jadi kelempar dan kita terjatuh," jelas Elena.

"Kalian cepat ke bawah dan hormat di tiang bendera sampai jam istirahat!" ucap Bu Diah.

"Tapi, buk. Elena lagi sakit, kemarin dia baru aja pingsan. Nanti kalo pingsan lagi, ini mau tanggung jawab?" ujar Elang.

"Itu alasan kalian saja. Cepat ke bawah atau saya tambah hukuman kalian,"

Elang dan Elena berjalan menuju lapangan untuk hormat di tiang bendera. Setelah satu jam, pandangan Elena buram.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang