Ekstra Part 1

1.8K 71 54
                                    

Ekstra part ini sebenernya uda ditulis, cuma males banget mau ngepost hehe. Tapi hari ini langsung ngepost dua part kok. Happy reading, ya.

Ini cerita kita, tentang bagaimana perjuangan menjadi 'kita'

-

"Ini kantungnya," Elang memberikan sebuah kantung plastik.

Huek.

Elena lebih dulu memuntahkan sarapan paginya di baju Elang.

"Maaf," Elena terlihat kacau.

"Kamu udah muntah tiga kali sayang. Kita ke rumah sakit aja, ya." Elang membersihkan bajunya dari muntahan Elena.

"Aku gapapa sayang," balas Elena.

"Gapapa gimana? Kamu muntah terus dari subuh," kata Elang mengingat Elena sudah beberapa kali muntah dibajunya. "Kita cek ke dokter, ya. Abis itu makan cheesecake, janji," rayu Elang.

Elena mengangguk cepat. Cheesecake masih saja menjadi kelemahannya.

-

"Apa yang kamu rasain, El?" tanya Elvin.

"Muntah terus, Kak. Mual, pusing. Terus mood aku cepet banget berubah. Pipis terus, sama kemarin sempet kram perut." jawab Elena.

"Kakak anter ke temen Kakak, ya?" tanya Elvin. Elena mengangguk, sedangkan Elang mulai khawatir dengan keadaan istrinya.

Mereka berjalan ke ruangan khusus. Mereka disambut oleh Dokter Selly, teman Elvin yang bekerja di rumah sakit yang sama. Elvin masuk ke dalam ruangan Selly. Ia mengenalkan Elang dan Elena terlebih dahulu.

Elena duduk, diikuti Elang dan Elvin di samping kanan dan kiri Elena. Selly memeriksa tekanan darah Elena terlebih dahulu.

"Apa yang dirasakan?" tanya Selly.

"Mual banget, Dok. Muntah terus hari ini. Pusing juga, kemarin sempet kram perut." jelas Elena.

"Kapan terakhir menstruasi?" tanya Selly lagi.

Elena berpikir sejenak, "Bulan kemarin belum menstruasi, sih. Tapi emang jadwal aku suka nggak lancar,"

"Kamu positif hamil."

Elena terdiam, begitu pula Elang. Dari mana dokter itu tau bahwa Elena hamil padahal hanya mengetahui keadaan Elena? The power of doctor, pikir Elena.

Selly membantu Elena berbaring di tempat tidur pasien. Elena membuka perut ratanya. Selly memberikan sebuah jelly lalu mengusapkannya ke perut Elena. Selly menggunakan suatu alat, lalu menempelkannya di perut Elena.

"Itu, yang titik. Bayi kamu." Selly menunjuk sebuah titik di layar monitor.

"Berapa usianya?" tanya Elang melihat titik yang ditunjuk oleh Selly.

"Tiga atau empat minggu," balasnya.

"Selamat kalian akan menjadi orang tua," ucap Elvin.

"Yes," Elena dan Elang bertosan ala mereka dan Elvin pun hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum melihat kelakuan mereka.

Elena tersenyum, lengkap sudah kebahagiaannya selama tiga bulan terakhir ini. Tiga bulan lamanya, Elena terus menanti hadirnya junior mereka.

Setelah selesai pemeriksaan, mereka mengucapkan terima kasih pada Selly lalh berjalan keluar dari ruangan Selly.

"Kapan kalian pulang ke rumah dan ngasih tau Mamah?" tanyanya.

"Hari ini, setelah makan cheesecake, Kak." balas Elena.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang