Prolog

8.3K 416 333
                                    

Semua sudah diatur. Kita ketemu disini juga ada yang ngatur.

-

SREETTT...

"Elang ih!" Elena menganga ketika melihat tulisannya tercoret akibat Elang.

Elena Anantasya, cewek setengah bule, otaknya juga setengah alias agak lemot. Sahabat Elang sekaligus korban kejahilan Elang. Suka ditraktir tapi takut kecoa.

"Maaf, Bul. Gue nggak sengaja. Sumpah," ujar Elang.

Elang Pramudya, makhluk tuhan paling jahil. Sahabat Elena yang juga takut kecoa terbang.

"Elang, Elena. Ada apa kalian?" tanya Bu Tini, guru Fisika.

"Elang nih, Buk!" Iseng." adu Elena.

Bu Tini menghampiri Elena, "Kamu begini aja, berisik banget kayak petasan korek," cibir Bu Tini.

"Dasar mampang," gumam Elena pelan.

"Apa kamu bilang?" tanya Bu Tini.

"Mampang," jawabnya cuek.

"Hahaha," semua murid tertawa.

"Keluar kamu!" bentak Bu Tini.

"Alhamdulillah, nggak perlu bolos," dengan santainya Elena keluar kelas.

"Bu, saya kesepian," ujar Elang.

"Kamu tetap disini." tegas Bu Tini.

"Ah, dasar mampang!" celetuk Elang kesal.

"KELUAR KAMU ELANG PRAMUDYA," bentak Bu Tini lagi.

"Alhamdulillah," ucap Elang seraya keluar dari kelas.

"Anak itu berdua. Bikin saya struk lama-lama,"

-

"Bulbul cantik," goda Elang.

"Apa?" jawab Elena sambil memutar-mutar bola basket.

"Minta maaf," Elang mengulurkan tangannya.

Elena memutar bola matanya malas, "Ya udah," Elena membalas uluran tangan Elang.

"Bul, ngadu, yuk." ajak Elang.

Elena mengernyitkan keningnya, "Ngadu apaan?"

"Basket, yang kalah ada hukumannya," Elang tersenyum jahat.

"Siapa takut!" Elena menerima tantangan Elang.

Elena bermain basket dengan Elang. Karena Elena menggunakan rok diatas lutut, dia menjadi susah bergerak.

"Oke, kalah." Elang terkekeh.

"Iyaiya, gue kalah," Elena mengalah.

"Hukumannya adalah, lo harus beliin gue minum setiap gue selesai latihan, sampe lulus." ujar Elang.

"Rugi dong gue,"

"Hukuman tetap hukuman,"

"Iya," Elena menghembuskan nafasnya.

"Kantin, yuk!"

"Ya udah."

Mereka berjalan menuju kantin, dan duduk disalah satu kursi yang tersedia.

"Lo kenapa sih, Bul, kayaknya," ucapnya terpotong.

"Nggak kaya-kaya." potong Elena cepat.

"Elena Anantasya Araskh," panggil Elang.

"Elang Pramudya Pratama," balas Elena.

"Bul, dengerin."

"What happen?" tanya Elena.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang