53. Ternyata Keyraa

1K 64 28
                                    

"Tadi El ke apartemen Alan. Di sana, El ga sengaja jatuhin buku. Isinya semua puisi, curhatan, sama foto-foto El dan Elang. Bukti semua udah jelas kan, Dad?" Elena tak menghiraukan sakitnya di tangannya. Hatinya lebih sakit dari pada apapun.

"Udah, El. Udah," Keyraa mengelus punggung Elena, mencoba menenangkan Elena.

"Yang lebih parah, kenapa dia coba pura-pura nggak kenal sama El, Dad?" Elena tak kuasa menahan tangisnya lagi.

"Itu sudah pilihan dia, Hon. Kamu harus terima keputusan dia. Percaya sama Dad, setelah hujan akan ada pelangi. Setelah kesedihan, akan ada kebahagiaan." Alex menasehati Elena seraya memperban tangan Elena.  "Bagaimana malam ini kita belanja. Dad temani kamu."

Elena hanya mengangguk.

"Senyum dulu, nggak boleh nangis." Alex menghapus air mata Elena.

"I love you,"

"We love you, Hon."

Mereka bersiap untuk pergi ke salah satu mall untuk membeli oleh-oleh.

Selama perjalanan, Elena masih terdiam. Ia hanya menatap jalanan dari balik kaca mobilnya. Alex menggenggam tangan kanan Elena. Elena menengok ke arah Alex yang sedang tersenyum.

Sesampainya di mall, Elena dan Keyraa pamit ke kamar mandi. Elena menatap dirinya di pantulan cermin. Ia memegang bibirnya.

"Maafin El ya Allah," batin Elena. Elena kembali menangis mengingat kejadian tadi.

"Udah El," Keyraa mencoba menenangkan Elena.

Elena menghapus air matanya, lalu mencuci wajahnya. Menghilangkan bekas air matanya, juga bekas ciuman Elang. Elena mengambil tissu, lalu mengelap wajahnya sampai kering. Lalu, memakai makeup tipis.

"Dah yuk." Elena mengajak Keyraa. Merekapun keluar dari kamar mandi, menghampiri Alex dan Revan.

"Ayo kita belanja." ajak Alex.

"El lo beli buat yang cewek-cewek ya. Gue beli buat yang cowok-cowok." pesan Revan. "Udah cek grup, 'kan?"

Elena mengangguk, "Oke deh."

Keyraa membeli beberapa make up, dan baju. Revan membeli banyak hadiah untuk teman-teman lelakinya, tak lupa boneka untuk kekasihnya, Aliza. Elena membeli macam-macam baju, aksesoris, dan make up untuk dirinya juga teman-temannya.

"Dad beli kamera buat siapa?" tanya Elena melihat Alex yang membeli kamera keluaran terbaru.

"Buat seseorang, Hon. Kalian udah belanjanya?" tanya Alex.

"Udah Dad,"

-

Elena bersiap untuk ke bandara. Setelah di rasa cukup. Elena pergi ke bandara bersama Farrel.

"Oleh-olehnya udah semua?" tanya Farrel.

"Udah,"

"Ya udah, kamu di sana hati-hati, ya. Jaga diri baik-baik." pesan Farrel, Elena mengangguk. Farrel menatap tangan Elena yang terbalut perban, "Tangan kamu kenapa?"

"Oh ini, kena pecahan gelas. Gapapa kok, udah di obatin sama Dad," balas Elena.

"Lain kali hati-hati sayang. Aku nggak mau kamu celaka kayak gini lagi."

"Ini hal kecil, Rel."

"Tetep aja, aku khawatir sayang."

"Yaudah tapi sekarang aku gapapa,"

"Iya, lain kali hati-hati, ya." Farrel mengelus rambut Elena.

Sesampainya di bandara, Farrel membantu Elena mengeluarkan koper dan beberapa oleh-oleh milik Elena.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang