Snow White [Completed]

28. Snow White (b)

Jangan seperti senja. Indah namun meninggalkan.

-

"SIAPA dia? mengapa dia memakai pakaian seperti orang kerajaan?" tanya Maura, yang berperan sebagai penduduk desa.

"Kau putri salju?" tanya Aliza yang juga berperan sebagai penduduk desa.

"Benar!" balas Elena.

"Kemarilah," Aliza membunyikan loncengnya.

Elena duduk disebuah kursi dengan background seperti didalam rumah.

"Maaf, rumahku sangatlah kecil."

"Tidak apa-apa. Setidaknya aku bisa berlindung dari orang jahat," balas Elena.

"Maksud putri, ibu tiri putri?" tanya Aliza.

"Yah, aku tak menyangka beliau bisa sejahat itu. Tunggu, aku seperti mengenalmu." ucap Putri.

"Aku Aliza, mantan ayahmu." ucap Aliza yang mendapat sorakan dari para penonton.

"Ayahku? sebentar," Elena mencoba mengingatnya, "Aku ingat, kau yang slalu menemani ayahku disaat beliau sendiri setelah meninggalnya ibu kandungku?" tanya Elena.

"Benar putri."

"Lalu, bagaimana ayahku bisa menikah dengan orang jahat, mengapa ayahanda tidak menikah dengan orang yang baik sepertimu?" tanya Elena dengan wajah bingungnya.

"Ratu yang sekarang adalah penyihir," balas Aliza.

"Benarkah? Jadi selama ini ibuku ada penyihir?" tanya Elena.

"Ya Putri. Ratu tau kalau aku mencintai raja, dan dia ingin menikahi raja karena harta, jadi dia mengancamku akan membunuh raja jika aku menikah dengan raja!" jelas Aliza.

"Berarti ayah dalam bahaya?" tanya Elena.

"Kau tenang saja Putri, aku telah memberikan mutiara pada ayahmu, jadi sihir ibu tirimu tidak bisa membunuhnya." jelas Aliza

"Baiklah,"

"Al, aku membawakan..." ucap Budi terpotong ketika melihat seseorang didalam rumah Aliza. "Siapa dia?" tanyanya.

"Dia adalah Putri Salju," balas Aliza.

"Benarkah?" Budi tak percaya. "Penonton,"

"Oy," balas penonton.

"Dia putri salju?"

"Iyaaa,"

"Cantik,"

"Huuuuh," sorak penonton.

"Baper lu pada. Gua juga udah punya cewe kali, cantik lagi," candaan Budi membuat penonton tertawa.

"Maaf putri, aku tidak mengenalmu. Tapi ada apa Putri keluar istana?" tanya Budi.

"Ibu tirinya ingin membunuhnya, maka dari itu dia mengumpat di rumahku." balasnya

"Hati-hati putri, penyihir itu sangat berbahaya. Jangan sampai dia tahu kau ada di sini, dia bisa saja menyamar jadi siapapun untuk membunuhmu!" pesan Budi.

"Aku tahu!"

"Baiklah, Putri. Aku dan warga desa akan pergi ke pasar. Kau jaga rumah ku, ya." pesan Aliza.

"Baiklah,"

Tak lama, Elena turun dan background pun berganti.

"Di kerajaan," suara narator terdengar seraya berganti background.

Terlihat Jessy sedang mengagumi kecantikannya.

"Cermin, siapakah wanita paling cantik di dunia ini?" tanya Jessy.