39. I'll Never Love Again

1.1K 74 42
                                    

Di dunia ini, manusia sulit mengucapkan 3 kata. Terima kasih, maaf dan rindu.

-

5 days without you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


5 days without you. Can i miss you?

Elena memposting fotonya di instagram miliknya. Ini sudah lima hari lamanya, namun Elang tak mencoba menghubungi Elena. Elena sudah mencoba menghubungi Elang di semua akunnya, namun tak juga ada balasan. Elena mencoba tegar menghadapi semuanya. Mungkin saja, Elang butuh waktu sendiri.

Elena menutup ponselnya, lalu mengambil gelas yang berisi susu. Elena meminum susunya. Ia tersadar, susu ini bukan seperti yang biasa ia minum. Takaran gulanya beda. Ini terlalu manis. Ini bukan buatan Elang.

Praaanggg

Gelas yang berisi air susu itupun jatuh ke lantai dan langsung berserakan. Meski ia mencoba untuk tegar, tetap saja hatinya selalu sakit mengingat Elang yang tak lagi di sampingnya. Tak ada lagi susu buatan Elang. Elena harus sadar itu.

Elena segera turun dari tempat tidurnya, lalu membereskan pecahan beling yang ada di lantai.

"Awww," tangannya terkena pecahan beling. Tapi sakitnya, tak sebanding dengan saat-saat Elang menghilang.

Elena menangis. Tanpa sadar, ia menggenggam pecahan beling di tangan kirinya. Menyebabkan darah mengalir di sela-sela jarinya.

Ceklek.

Pintu terbuka. Terlihat Bi Sita masuk ke dalam kamar.

"ASTAGA NON." teriakan Bi Sita membuat yang lain segera masuk ke dalam kamar Elena.

Hana, Elya, dan Elvin sangat terkejut melihat tangan Elena yang berdarah.

"Non, aduh." Bi Sita mencoba membuka genggaman tangam Elena, "Non, lepasin, Non. Bahaya, Non."

Tak ada jawaban dari Elena. Elena terdiam dengan tangan masih menggenggam erat. Tatapannya kosong, hanya ada air mata yang mengalir dari matanya.

"Elena, lepas sayang." Hana mencoba membuka genggaman Elena.

Elena menangis, kali ini dengan isakan sedih. Hana mengerti, Elena masih berada pada titik terlemahnya.

"Elena anak Mamah. Anak yang kuat bukan?" ucap Hana dengan berderai air mata, "Lepasin sayang. Ikhlasin apa yang tercipta bukan untuk kamu. Ikhlasin, ya."

Elena membuka genggamannya. Terlihat pecahan beling sudah menancap di kulitnya. Hana segera mengambilnya dengan hati-hati.

Tanpa disuruh, Bi Sita segera mengambil kotak p3k. Elya dan Hana membantu Elena berdiri dan membawanya ke sofa.

"Elena," terlihat Elya yang ingin menangis melihat adiknya yang sangat kacau. Mata yang membengkak dan hitam, hidung memerah, rambut tak terurus, tangan yang penuh darah.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang