01. Ini Tentang Elang dan Elena

3.7K 289 191
                                    

Ini hanya rindu, kamu tidak akan peduli bukan?

-

"ELANG!" teriak Elena.

"Kenapa Bul?" tanya Elang.

"Aw, pantat gue," ringis Elena.

Tak lama, Bu Sania, guru matematika yang sedang mengandung kurang lebih lima bulan itu masuk ke dalam kelas.

"Eh, ada Bu Sania. Siang, buk!" sapa Rendi.

"Duduk kamu! Elena, kamu kenapa, sayang?" tanya Bu Sania. Bu Sania perhatian pada Elena karena Elena adalah murid kesayangannya.

"Asik dipanggil sayang sama calon ibu," ledek Budi.

"Kenapa lagi? Kamu iri? Mau saya panggil sayang juga?" tanya Bu Sania

"Aaa abang meleleh neng," ucap Elang.

Bu Sania mengusap perutnya, dan berjalan menuju meja guru dengan sangat lambat karena perutnya yang membesar.

"Elena, kenapa muka kamu cemberut?" tanya Bu Sania.

"Ambeien, Buk!" celetuk Elang.

"Ish," Elena menggeram.

"Apaan?" tanya Elang berbisik.

"Ngeselin lo!" cibir Elang.

"Elena ada apa?" tanya Elang.

"Saya mau duduk, eh kursinya ditarik sama Elang, Buk. Pantat saya jadi korban," jelas Elena.

"Hahaha," tawa anak sekelas.

"Astaghfirullah, Elang Elang." Bu Sania menggelengkan kepalanya. "Badung banget sih kamu!"

"Gapapa badung, yang penting ganteng." Elang membanggakan dirinya.

"Elang, Elang. Ibu bingung sama kamu, kenapa bisa ada makhluk seperti kamu?" Bu Sania mengerutkan dahinya.

"Ibu nggak boleh gitu. Nanti anak ibu mirip saya lagi. Oiya, gapapa. 'Kan saya ganteng."

Sontak, Bu Sania mengusap perutnya, "Amit amit cabang bayi."

"HAHAHA..." semua tertawa.

"ELANG." Panggil Bu Sania.

"Ganteng," responnya.

"ELANG PRAMUDYA PRATAMA!!!" panggil Bu Sania dengan nada sedikit membentak.

"Ganteng," balesnya dengan percaya diri.

"Pede, gilak!" Elena memutar bola matanya.

"Minta maaf," perintah Bu Sania.

"Maaf, ya, El."

Elena hanya mengangguk. Kali ini, dia malas untuk berdebat dengan Elang.

-

Bel sekolah sudah berbunyi. Seperti biasa, Elena menunggu sahabat-sahabatnya. Maura dan Aliza yang berada di kelas XII MIPA 3. Elena sendiri berada di kelas XII MIPA 4 bersama Rasya. Mereka berempat berjalan bersama sampai di gerbang sekolah.

"Gua duluan, ya." Elena masuk ke dalam mobil hitam milik kekasihnya, Elvin.

Mereka melambaikan tangannya, pamit.

"Kita mau kemana, Kak?" tanya Elena.

"Kemana, ya? Kamu ada tujuan?"

"Cheese cake enak kali, ya?" tanya Elena.

Elvin mengacak rambut Elena, "Bilang aja kalo lagi mau, nggak usah kode."

Elena tertawa, "Kakak selalu tau apa yang aku mau."

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang