18-

2.4K 120 15
                                    

SENJA POV

Sudah 1 minggu lebih aku tidak bertemu dengan Kak Jingga dan sama sekali aku tak mendengar kabarnya karena handphone Kak Jingga disita oleh Eyang. Rindu juga ya tak bertemu dengan saudara kembar meskipun setiap aku bersamanya selalu saja keributan yang ada.

Tak terasa juga sudah 12 hari aku memberi waktu kepada Doni untuk memutuskan semua pacarnya dan berubah menjadi good boy dan selama itu juga aku tidak melihat batang hidungnya disekolah, dia juga tidak memberi kabar kepadaku. Ah mengapa aku jadi memikirkannya biarkan saja dia mau melakukan apa saja diluar sana bahkan dia tidak memberi kabar kepadaku juga aku tidak peduli toh aku kan bukan siapa-siapanya dia.

Kegiatan ku disekolah masih seperti biasa. Tidak ada yang istimewa hanya saja dikelas terasa sepi karena tidak ada Kak Jingga yang membuat onar. Biasanya aku dan dia yang  meramakaikan suasana kelas tapi dengan tidak ada dirinya aku jadi malas membuat ulah dikelas. Bel istirahat berbunyi aku dan Agatha pergi ke kantin untuk mengisi perut yang berdemo minta di beri jatah makan siang. Aku duduk di stand penjual bakso sebagai makanan favorit ku. Sambil menunggu pesanan ku sampai aku mengobrol bersama Agatha. Ketika aku sedang asik mengobrol aku mendengar kasak kusuk dari arah belakang ku yang membicarakan mengenai Doni. Sangat terdengar jelas mereka membicarakan mengenai ini.

"Eh. Lu tau gak di Doni kakak kelas kita yang terkenal playboy itu sekarang dia mulai mutusin pacarnya yang ada di sekolah lainnya. Kemarin gue denger kalau pacar yang di SMA Tunas Bangsa udah di putusin. Kalau gak salah itung ya setahu gue total pacarnya itu disetiap sekolah di Jogja ada 10 cewek gila bener dah tu cowok !". Bisik salah seorang siswa yang dari seragam yang menunjukan kalau dia duduk di kelas 1 karena terdapat logo angka X di lengan kanannya.

"Bused gila. Pacar 10 tiap hari kencan terus dong ya? Eh tapi gue denger-denger juga barusan di lorong perpus ada tuh 1 cewek yang gak mau di putusin sama Doni dia anak sini kelas 3 MIPA 1 kalau gak salah namanya Dinda deh. Katanya mereka dulu pernah ML di hotel makannya Dinda gak mau diputusin Doni. " Timpa siswa satunya yang sangat antusias memberi kabar kepada teman-temannya.

Aku mendengarkan dari sini dan sangat terdengar jelas apalagi ucapan siswa yang kedua. Jadi, Doni sudah pernah ML dengan cewek. Memang brengsek dia itu ya pantas saja setiap liat cewek otaknya pasti mesum. Tapi, apa benar yang dikatakan mereka semua itu. Aku ingin mengetahui sebenarnya tapi aku bingung harus mencari tahu pada siapa. Bertanya ke Kak Jingga itu sama saja aku bunuh diri. Ah, sudahlah mengapa aku jadi serius menanggapi ucapan Doni waktu itu. Bodoh lah mau dia sudah pernah ML atau lainnya pun aku juga tidak serius menjadi pacarnya. Aku sudah berjanji kepada Kak Jingga dan aku akan menepatinya.

Pesanan Bakso sudah datang, saatnya untuk melahapnya dengan nikmat. 20 menit berlalu bel masuk pun berbunyi. Aku dan Agatha kembali ke kelas untuk memulai pelajaran lagi. Ketika aku akan duduk aku mendapat surat kaleng yang terletak di atas bangku. Aku penasaran dan aku memutuskan untuk membukanya.

'Hai Senja ku. Kangen juga ya gak liat kamu si sexy. Tunggu sebentar lagi aku akan sah menjadi pacarmu. Sabar ya Senja ku. Sun dari jauh ya muuuuuachhhh '.

Dari; Pacar mu yang tampan tak terkalahkan.

"Dih, nih bocah sinting !". Aku meremas surat kaleng yang ternyata berasal dari Doni. Maksudnya apa coba dia mengirimiku pesan kaleng sok misterius.

"Kenapa lu?". Tanya Agatha yang melihat ku meremas sebuah kertas.

"Ada surat dari orang sinting. Udahlah gak penting." Jawab ku acuh.
Tak lama guru datang dan pelajaran dimulai. Aku mengikutinya dengan serius karena pelajaran ini adalah kisi-kisi untuk ujian besok. Semua sudah ku rangkum dengan apik di buku catatan ku dan kelak jika Kak Jingga pulang aku akan memberitahunya juga.

SENJA & JINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang