35-

1.9K 97 4
                                    

Senja belum terbangun. Aku kembali membangunkan Senja.

"Senja Sayang bangun !". Aku mengusap puncak rambutnya lagi.

Ada melihat ada gerakan dari Senja. Dia bangun dengan perlahan membuka matanya untuk menatap ku.

"Kak Jingga ?" Senja terkejut melihat kedatanganku.

Senja turun dari bed melepaskan pelukannya kepada Doni sedangkan Doni masih saja terlelap dengan nyenyak. Senja duduk di sofa dengan raut wajah ketakutan.

"Jelasin ke Kakak!". Kataku.

"Maaf Kak, aku kecelakaan tadi sore. Doni nganterin aku ke rumah tapi dijalan motornya hampir ditabrak sama mobil yang ugal-ugalan jadi kita menghindar eh malah jadi gini. Kondisi aku gak sebegitu parah daripada Doni. Aku gak tega ninggalin dia sendiri soalnya Mama nya belum kesini." Jelas Senja dengan sangat hati-hati.

"Kamu pacaran sama Doni? ". Aku menatao tajam Senja menelisik kepadanya.

Senja meremas jemarinya. Dia terlihat sangat gugup. Senja masih saja diam dan menunduk.

"Sekarang kita pulang." Aku mengajak Senja untuk pulang, tapi dia masih saja duduk di sofa dengan tertunduk.

"Maaf Kak, Senja gak bisa pulang. Aku mau disini sama Doni",

"Senja !". Tegas ku.

Senja menepis tangan ku. " Senja gak bisa ninggalin Doni sendirian di sini. Senja harus nungguin dia Kak. Senja pacaran sama Doni. Senja sayang sama dia, senja nyaman dekat sama Doni. Dia baik, dia juga sayang sama aku. Senja mohon Kak ijinin aku disini buat nemenin pacar aku."

"Ayo kita pulang !". Aku menarik tangan Senja sedikit memaksa agar dia mau mengikutinya.

"Kak, aku mohon malam ini aja. Kasihan Doni!". Senja merengek kepadaku. Matanya terlihat penuh oleh air mata yang siap membasahi pipi miliknya.

"Pulang!".

Senja dengan sangat terpaksa pulang bersama ku. Aku tahu dia sudah menangis tapi dia berusaha untuk menghapus air matanya. Aku marah dengan Senja karena dia sudah melanggar janji diantara kita kalau dia tidak akan berpacaran dengan Doni tapi dia malah melakukannya.

Selama diperjalan Senja hanya diam. Setelah sampai rumah dia langsung masuk ke kamarnya dengan tertatih karena kaki dia masih sakit apalagi luka jahitannya masih basah.

"Senja kenapa?". Tanya Ayah menghampiriku.

"Senja udah bohongin aku Yah."

Ayah mengajaku ke taman belakang.

"Bohongin apa?". Tanya Ayah selepas menyeruput kopi di tangannya.

"Senja udah pacaran sama cowok yang jingga larang. Cowok itu gak baik Yah. Jingga gak suka dia deketin Senja, tapi ternyata Senja udah pacaran sama dia. Mereka kecelakaan tadi sore di kota baru Yah. Katanya waktu Doni mau nganterin Senja balik kerumah." Jelasku dengan amarah yang masih menggebu.

"Biarlah adik kamu pacaran sama dia, Boy. Toh dia juga gak larang kamu pacaran kan sama Nadine ? Gini aja kamu biarin Senja pacaran sama cowok itu tapi kamu tetap awasin dia. Kalau cowok itu macam-macam apalagi sampai bikin adik kamu nangis baru kamu turun tangan."

"Maaf Yah. Jingga tetap gak suka Senja sama dia." Jawabku kemudian pergi meninggalkan Ayah di taman belakang menuju ke kamar.

Aku merebahkan diri di sofa dekat ranjang memikirkan apa yang aku lakukan kepada Senja. Memikirkan apa itu benar atau salah ? Dalam hatiku terdalam aku sangat sulit menerima kenyataan kalau Senja berpacaran dengan Doni. Aku memang mengenal Doni tapi justru karena itu aku jadi tahu sifat aslinya sehingga aku sulit menerima kenyataan ini.

******

Di ruang meja makan suasana sangat hening. Aku dan Senja saling diam tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut kami berdua.

"Jingga berangkat ya. " Aku menyelesaikan sarapan ku kemudian segera berangkat ke sekolah.

"Jingga kamu gak bareng sama Senja ?". Tanya Bunda menatap ku dan Senja bergantian.

"Senja kan udah punya pacar suruh jemput aja kerumah. Jingga mau jemput Nadine." Balasku menatap nanar Senja.

Aku bersikap acuh kepada Senja pagi ini dan entah sampai kapan karena aku belum tahu. Rasanya sulit menerima kebohongan yang sudah di ciptakan olehnya. Aku melajukan motorku ke rumah Nadine.

Sampai di rumah Nadine ternyata dia sudah siap jadi langsung saja aku berangkat ke sekolah agar tidak terlambat. Kebiasaan ku ketika sampai di sekolah sebelum masuk ke kelas ku sendiri adalah mengantar Nadine ke kelasnya.

"Kamu ada masalah Yang kok keliatan kusut gitu ?". Usap lembut Nadine ke wajahku.

"Senja pacaran sama Doni. Aku baru tahu semalam Senja cerita ke aku. Sayang aku ke kelas dulu ya. Ketemu istirahat nanti. I Love You " .

"Ya. I Love You Too." Balasnya.

SENJA POV.

Suasana pagi ini sangat tidak mengenakan. Rasanya berdiam diri dengan saudara sangatlah menyiksa. Kak Jingga sejak semalam tidak mau berbicara kepadaku. Aku tahu memang disini aku yang salah karena aku sudah melanggar janji dengannya tapi aku tidak bisa membohongi hatiku kalau aku sayang kepada Doni. Ingin rasanya aku menangis dan bercerita kepadanya mengenai masalah ini tapi kondisi Doni belum stabil.

Aku berangkat berasama Ayah. Sebenarnya Ayah melarang karena kondisiku tapi aku tetap ingin berangkat. Sesampainya di sekolah aku menuju ke kelas dan ku lihat Kak Jingga yang memandangku dengan tatapan tajam tapi setelah itu dia kembali tertawa asik dengan gerombolannya.

"Senja, lu beneran kecelakaan sama Doni kemarin sore makannya gini?". Tanya Agatha memegang perban di kaki ku.

"Tau darimana si kayaknya heboh banget deh."

"Ya heboh lah lu jatuhnya sama Doni, kakak kelas yang di gandrungi banyak cewek di sekolah." Balasnya.

"Ta, ijinin gue ya. Males gue disekolah" Kataku mengambil tas punggung dan berjalan perlahan meninggalkan kelas ini.

"Senja mau kemana lu?". Teriak Agatha tapi aku malas membalasnya.

Rasanya malas berada di sekolah terutama di kelas dengan suasana seperti ini, jadi aku memutuskan untuk membolos dan pergi ke rumah sakit. Doni pagi ini ada jadwal operasi semoga saja berjalan lancar dan keluarga Doni sudah ada yang menemaninya. Semalam aku tidak sempat berpamitan karena Kak Jingga menarik paksa aku agar mau pulang bersamanya.






*********

Maaf ya pendek, otaknya lagi sedikit konslet maklum kelelahan di tempat kerja, tapi tenang besok aku gantiin dengan part yang lebih seru ya.

Terima kasih kawan buat waktunya udah mau baca cerita aku.

SENJA & JINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang