37-

2K 97 9
                                    

Aku belum sepenuhnya melihat ke arah yang ditunjukan oleh Adit karena aku sedang sibuk dengan handphoneku.

"Moza, Adit ?". Panggil seseorang kepadaku.

Aku samar-sama mengenal suaranya. Untuk memperjelas aku melihat ke arahnya.

"Rista ?". Jawabku terkejut.

"Kalian ngapain disini?". Tanya Rista menatap dengan bingung.

"Tante Moza, ini Mama Saya. Apa kalian udah saling kenal?". Doni membuka suara mungkin dia terlihat bingung dengan keadaan sekarang.

"Mama kamu?" Balas Adit dengan ekspresi terkejut.

"Kalian kenal Doni ? Kenal dari mana? Ya aku Mama nya Doni. Apa jangan-jangan kalian orang tua nya Senja ya?". Kata Rista menelisik.

"Iya aku kenal da aku kesini sama Adit datang buat nengokin Doni karena dia kecelakaan sama Senja anak aku. " Balasku meluruskan kebingungan ini.

"Jadi Bunda kenal sama Tante Tata ?". Tanya Senja memandang ku lalu memandang ke Rista.

"Iya dulu kami teman sekolah. Ya kan Ta?". Jawab ku mengusap rambut Senja.

"Maaf Rista kami harus segera pulang. Ayo Baby, Senja kita pulang!". Ajak Adit dengan wajah yang terlihat tidak suka.

"Iya Moza gak apa-apa, terima kasih ya sudah jenguk Doni." Rista mengantar kan ku ke ambang pintu. Aku melambaikan tangan sebagai tanda perisahan kami.

Selama di perjalanan Adit hanya fokus menyetir. Setiap aku mengajak bicara dia selalu diam. Kalau sudah seperti ini pasti ada sesuatu yang mengganjal hatinya.

"Ayah sama Bunda kenal sama Tante Tata?". Tanya Senja.

"Kenal sayang, Rista dulu teman SMA Ayah sama Bunda. Rista juga..."

"Kamu ke kantor aja ya gadis kecil. Temenin Ayah hari ini, soalnya Bunda mu sibuk. " Ucap Adit memotong pembicaraan ku kepada Senja. Aku tahu itu pasti karena Adit tidak mau Senja tahu kalau dulu Rista adalah masa lalunya.

"Iya Ayah." Jawab Senja menurut.

Aku memandang penuh arti ke sorot mata Adit. Mencoba menelisik apa yang ada di pikirannya sekarang. Adit hanya memandang sekilas tanpa mengucap sepatah kata kepadaku. Akhirnya aku sampai di kantor Adit. Hari ini aku tidak bisa menemani Adit seperti hari kemarin karena ada meeting penting yang membutuhkan kehadiran ku disana. Selepas dari kantor Adit aku menuju ke butik.

Sesampainya di butik.

"Permisi Bu Moza. Klien sudah datang dan sudah menunggu diruangan." Kata Dian memanggil ku diruangan. Dia adalah asisten ku di butik.

"Ya Dian. Saya kesana".

Aku membawa beberapa berkas penting untuk pembahasan meeting siang ini. Aku akhir-akhir ini sibuk dengan pekerjaan ku karena akan ada fashion show minggu depan.

Meeting pun dimulai.

ADIT POV.

Selesai meeting aku dan Moza pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman Senja, lebih tepat kalau disebut pacar. Ini bukanlah pertemuan pertama ku dengannya karena dulu dia sudah pernah mengantar gadis kecilku pulang kerumah.

Menurutku, dia lumayan tampan tapi tetap lah diriku yang lebih tampan selain itu dia baik dan sopan. Aku menyukainya tapi entah mengapa setelah aku bertemu dengan orang tua dari Doni rasa itu menjadi hilang. Bagaimana tidak ? Mama Doni adalah Rista yang notebene mantan kekasih ku sewaktu SMA dan gadis yang sempat membuat hubungan ku dengan Moza meregang.

SENJA & JINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang