Aku hanya berdiam diri melihat pacar memainkan musik yang membuat orang bergoyang dengan luwes di dance floor. Sebenarnya aku ingin turun ke bawah menikmati alunan musik yang di hasilkan oleh Doni, tapi dia melarangnya. Sebelum aku kenal dengan Doni aku dan Kak Jingga dulu sering bermain ke club bahkan kadang kita sekeluarga menghabiskan waktu bersama disini. Kalau kata Ayah dia sekalian ingin bernostalgia melihat kegarangan Bunda semasa dulu.
2jam sudah aku menunggu Doni menyelesaikan tugasnya dan sekarang akhirnya dia selesai.
"Maaf ya Yang aku tinggal sendirian." Ucap Doni mencium keningku kemudian duduk disebelahku.
"Gak apa-apa kok. Udah selesai kan ? Pulang yuk!". Ajak ku.
"Iya, tapi ke apartemen ku dulu ya lagian masih jam segini nanti aku anterin pulang. " Doni menghabiskan segelas wishky nya lalu menggandeng ku keluar.
Aku dan Doni menuju ke parkiran. Doni membukakan pintu mobil untuk ku kemudian menyalakan mesin melajukannya ke apartemennya. Sesampianya disana dia menekan tombol paswordnya.
"Kenapa password nya pakai nama aku?". Aku melihat Doni menekan passwordnya.
"Karena kamu pacar aku. Udah ayok masuk". Doni menarik pinggang ku agar segera masuk ke dalam.
Dia meletakan kunci mobilnya di atas nakas lalu beralih ke dapur untuk membuat minuman, sedangkan aku merebahkan diri di ranjang milik Doni.
Aku terbangun dari rebahan ku ketika melihat Doni datang membawa minuman untuk ku.
"Ini aku bikinin cokelat panas spesial pakai rasa sayang dan cinta yang teramat mendalam buat pacar aku yang cantik dan sexynya kebangetan." Doni berjalan menuju ranjang dengan secangkir cokelat panas di tangannya. Aku duduk bersandarkan ranjang dan tersenyum manis kepadanya.
"Terima kasih ya pacar aku yang mesum, nyebelin, nggemesin tapi sok cakep hahaha!" Balasku menerima minuman yang dibuat untuk ku.
"Emang cakep bukannya sok. Jangan senyum manis gitu dong Yang."
"Lah kenapa? Senyum kan ibadah." Ucapku setelah menyeruput cokelat panas.
"Jadi pingin nyium tau." Balasnya menggoda dengan andalan kedipan matanya kepadaku. Membuat ku kesal jika dia sudah mulai mesum seperti ini.
"Ini bibir buat hal yang berguna jangan buat ciumin aku doang !". Aku menarik bibir Doni yang sudah bersiap beraksi mencium ku.
"Cium pacar sendiri kan salah satu hal positif Yang. Lagian bibir aku emang di takdirkan berguna buat ciumin kamu!". Doni malah semakin mendekatkan bibirnya ke wajahku.
Aku mendorong tubuh Doni supaya menjauh dariku karena kalau dia sudah mencium ku kelakuannya akan semakin brutal karena akan merambah ke bagian lainnya dan membuat ku kualahan. "Stop Doni jelek ! Udah gak usah mesum terus, sekarang kamu cerita kenapa kamu panik pas di bukit bintang kemarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA & JINGGA
Teen FictionIni adalah kisah sederhana dari dua orang yang hidup bersama. Mereka saling melengkapi dan saling menyayangi satu sama lain. Mereka selalu bersama tapi tiba-tiba ada sesuatu yang membuat mereka berselisih. Kira-kira apa yang membuat mereka berseli...