24-

2.2K 109 16
                                    

Aku masih menunggu jawaban dari Nadine. Meskipun aku tahu dia kemarin pernah bilang kalau sebenarnya dirinya juga memiliki rasa yang sama dengan ku tapi aku tidak tahu apakah rasa itu masih ada sampai sekarang atau tidak.
Jujur aku gugup sekali. Tubuhku bercucuran keringat dingin. Jantung ku berdetak tak beraturan dan sedikit gemetaran.

"Jingga". Nadine memanggil ku dan menatap dengan penuh perasaan.

Lalu dia kembali berbicara.

"Aku sudi untuk menjadi kekasihmu." Jawabnya kemudian Nadine langsung memeluk ku. Sedangkan aku masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Nadine barusan.

Suara tepuk tangan dan sorakan bahagia dari para pengunjung secret garden ini menambah kebahagian diriku. Mereka dan tempat ini menjadi saksi atas terjalinnya jalinan kasih sayang antara aku dan Nadine.

"Terima kasih Nadine." Balas ku. Aku sungguh bahagia malam ini.

Nadine melepaskan pelukannya karena dia malu akan banyaknya orang yang melihat kemesraan ini. Setelah Nadine menerima ku semua pengunjung kembali pada tempatnya masing-masing begitu juga dengan diriku yang kembali menikmati suasana romantis malam ini bersama kekasih baru ku Nadine Oktavena Putri.

Di malam ini aku mencurahkan segala isi hatiku memberitahu betapa bahagianya aku mendapatkan Nadine. Gadis yang sangat aku impikan untuk menjadi kekasih ku dan bersama ku selamanya. Aku harap dia juga mau bersama ku untuk selamanya. Suasana kafe yang bernuansa romantis menambah keharmonisan antara aku dan Nadine dan tempat ini akan menjadi tempat favorit untuk ku dan dia.

"Jingga aku boleh tanya sesuatu ke kamu?". Tanya Nadine dengan berhati- hati.

"Tanya aja Sayang. " Jawabku.

"Selama 2 minggu kenapa handphone kamu gak aktif ? Aku nyoba buat hubungin kamu tapi selalu gak bisa. Aku kan kangen sama kamu".

"Oh, itu handphone aku di sita sama Eyang, jadi selama 2 minggu aku di skors aku tuh di Jakarta di hukum sama Ayah buat bantuin Eyang ngurus perusahaannya disana. Maaf ya udah bikin kamu kangen. Aku janji deh bakal ngajak kamu jalan-jalan buat bayar rasa kangen kamu." Aku menjelaskannya kepada Nadine agar tidak terjadi kesalah pahaman.

"Mau ngajak jalan kemana?".

Aku berpikir sejenak. Mencoba mencari tempat yang cocok untuk berduaan bersama Nadine karena ini adalah pengalaman ku pertama pergi bersama dia. "Ke pantai mau?".

"Kemana aja asal sama kamu aku mau, Yang." Balasnya tersenyum dan dia tiba-tiba mencium pipiku membuat aku menjadi tersipu malu.

Sungguh aku sangat bahagia malam ini dan aku tidak bisa melupakan setiap detik kejadian malam ini. Aku dan Nadine masih betah berkencan disini. Rasanya aku ingin selalu bersamanya.

SENJA POV.

Sudah jam 7 malam aku harus bersiap untuk pergi sekarang. Aku menemui Bunda untuk meminta ijin kalau aku akan keluar.

"Bun. Senja keluar boleh ya kan malam minggu? Lagian dirumah juga sepi Kak Jingga gak ada dirumah." Rengek ku mengedipkan mata genit agar Bunda mau mengiyakannya.

"Iya Sayang. Jangan pulang larut malam ya. Ingat pesan Bunda sama Ayah." 

"Pasti Senja selalu ingat pesan itu. Yaudah Senja pergi dulu. I Love You Bunda". Aku memakai tas dan mencium Bunda sebelum pergi. Ayah sedang sibuk di ruang kerjanya jadi aku tidak akan mengganggunya cukup meminta ijin kepada Bunda itu sudah membuat ku tenang.

Aku sudah berada di luar rumah dan sedang di perjalanan menuju tempat seseorang. Tidak butuh waktu lama akhirnya aku sudah sampai di tempat tujuan. Aku mengirimi pesan sebelum masuk ke tempat itu.

SENJA & JINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang