Chapter 15 ( Bahasa )

5.4K 629 114
                                    

"P'Kong...." Teriak Ming menghampiri Kongpop yang lagi sedang bersama Arthit.

"P'Kong......" Teriak Wayo menyusul Ming, diikuti oleh Beam, Kit, Phana, Forth dan Neem.

Arthit berusaha berlari menjauh tapi dihalangi oleh Kongpop.

"Ming, Wayo kalian juga kesini ?" Tanya Kongpop.

"Bukan hanya kami P, tapi mereka semua ikut. Menganggu kencanku." Kata Ming mengadu pada Kongpop. Dibelakang Wayo, Kongpop melihat segerombolan mendekatinya. Phana ? Forth ? Kenapa mereka juga disini ?

"Kencan ?" Tanya Arthit bingung melirik ke Ming.

"Maksudnya kami janjian pergi ke aquarium bersama-sama." Kata Wayo yang membekap Ming mengatakan lebih jauh.

"P..... sudah siang ayo kita makan." Ajak Ming dengan maksud Kongpop akan mentraktir mereka hingga uang saku Ming bisa digunakan untuk kencan lain kali dengan Kit.

Mendengar kata makan siang, Wayo memandang Kongpop dengan berbinar-binar. " Benar P'Kong. Aku juga lapar hehehe....." P'Kong pasti tak menolak, aku kan calon adik iparnya.

"Wayooo...." Arthit menjewer telinga Wayo. "Ngak sopan."

"Hahahaha.... ayo kita makan siang." Kongpop mengerti maksud dua bocah itu. "Kalian mau makan apa ?"

"Kit, mau makan apa ?" Tanya Ming lembut. Apa saja boleh donk kan ada P'Kong yang bayarin.

"Apa saja." Jawab Kit singkat.

"P'Kong.... aku mau lobster.." Rayu Wayo bergelayut manja disisi kanan Kongpop hingga Phana tak suka melihatnya. Phana juga tak tahu kenapa ia merasa seperti itu ? Mungkin karena Wayo adalah matenya.

"Gakk... aku mau steak P...." Ming membantah usulan Wayo.

"Lobster...."

"Steakkk...."

"Ming....awas kau..." Ancam Wayo.

"Wayooo.... aku tak takut..."

"Er... stop... stop... Arthit mau makan apa ?" Kali ini Kongpop memprioritaskan Arthit.

"Sushi." Kata Arthit asal.

"Done. Kita semua makan sushi." Kongpop menarik Arthit lalu berjalan menuju restaurant sushi. Wayo dan Ming menatap tak percaya. Percuma mereka mengusulkan ide jika ujung-ujungnya mengikuti kemauan P'Arthit.

"Hahaha.... sudah Wayo, ayo makan sushi." Kata Beam yang merangkul pundak Wayo diikuti oleh Neem disamping Wayo.

"Ayo... steaknya bisa lain kali." Kata Kit disambut dengan percikan kebahagiaan diwajah Ming.

"Kit akan kencan dengan Ming lagi ? Asikkk..... oke ayo kita ke tempat sushi." Ming menarik tangan Kit dengan semangat hingga Kit hampir terjatuh mengikuti langkah Ming.

Phana dan Forth saling pandang satu sama lain, sebelum akhirnya mengikuti mereka.

***

Restaurant sushi yang tadinya damai menjadi ribut sejak kedatangan mereka. Kongpop masih mengoda Arthit diberbagai kesempatan, Ming memaksa untuk menyuapi Kit. Beam, Wayo dan Neem saling mengobrol satu sama lain. Forth dan Phana hanya makan dalam diam. Tidak ikut campur dalam keributan.

"Jadi, kenapa kalian bisa ikut mereka ?" Tanya Kongpop kepada Phana dan Forth. Sedari tadi sikap mereka sungguh janggal. Hanya diam dan melirik kearah kiri dimana adik-adik iparku duduk. ( Zyzy : er.. Kong, gak pakai calon lagi ? Langsung akui adik ipar 😄😄).

"Dia pacarmu Kong ?" Tanya Phana mengarah ke Arthit.

"Calon istri." Arthit menyikut Kongpop hingga kesakitan.

"Jangan kasar-kasar Arthit. Kalau mau kasar, dirumahku saja." Kali ini Arthit menginjak kaki Kongpop kuat-kuat.

"Tutup mulutmu atau kuhajar lebih dari ini." Arthit menatap nyalang mengeluarkan ancamannya.

Kakak iparku galak. Jalanku yang mulus menjadi penuh batu keirikil gara-gara P'Kong, sekarang berubah lagi menjadi jalanan paku karena P'Arthit. Apa aku kabur bawa si Kit saja ? - Ming.

"Aku mengikuti Wayo. Dia mateku." Phana melaksanakan aksi gencatan mata listrik kearah Ming.

"Wayo ini pacar Ming." Wayo menekankan kata pacar sambil tersenyum licik ke Phana.

"Whattt ??? Pacar ???" Arthit terkejut.

Oho.. si biang masalah mulai buka mulut- Ming.

"Kalau kamu Forth ? Apa karena Neem ikut ?" Tanya Kongpop mengalihkam pembicaraan daripada yang disebelahnya mengamuk ke Phana.

"Bukan P'Kong. P'Forth mau berbicara dengan P'Beam makanya P'Forth membuntuti Neem." Kata Neem polos yang mendapat delikan marahorang disampingnya, P'Forth.

"Beam mateku." Jawab Forth singkat.

"Beam ini pacar Ming." Kata Beam mengikuti Wayo.

Apa kalian tak kasihan padaku ? Bisa-bisa aku dijadikan sate sama P'Arthit, aku aja belum sempat mencium bibir manis my Kitkat. - Ming.

"Bukan... Ming ini pacar Kit." Bantah Ming daripada tambah masalah.

BRAK... Arthit memukul meja membuat sekelilingnya melihat padanya.

"Aku perlu bicara dengan kalian semua." Kata Arthit penuh penekanan kepada adik-adiknya dan beranjak pergi.

"Dengar kalian semua. Mereka adalah adik-adik iparku. Jika ada salah satu kalian yang menyakitinya......" Kongpop sengaja menjeda memandang kearah para alpha. "Kalian akan berurusan denganku, termasuk kau Ming." Kata Kongpop berdiri menyusul Arthit.

"I am dead." Kata Ming menunduk sedih.

"Kenapa ? P'Kong kan baik" Tanya Wayo.

"Kalian tak tahu kakakku. Dia baik. Tapi kalau sudah marah, dia menakutkan melebihi iblis."

"Holly shit." Kata Forth mengumpat, ia tahu benar apa yang akan terjadi jika ia melanggar apa yang sudah diperingatkan oleh Kongpop. Hanya tinggal masalah waktu.

"Fuck.." kali ini Phana yang mengumpat. Tentu saja ia tahu kelakuan Kongpop jika sudah marah. Dia sudah kenal Kongpop dari kecil.

"Mati kita. P'Arthit marah." Kata Kit khawatir.

"Kita hadapi bersama." Kata Beam merangkul adik-adiknya.

"AHHH...." Teriak Wayo tiba-tiba yang mengagetkan mereka.

"Kenapa P'Wayo ?" Tanya Neem.

"Jadi yang bayar sushi ini siapa ?"

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang