Chapter 44 ( Bahasa )

4.3K 556 39
                                    

"P'Arthit....." panggil Kit, tak seperti biasanya Arthit masih di tempat tidur dan tidak memasak sarapan hingga Beam harus turun tangan untuk memasak karena Wayo cerewet mengeluh kalau dia sudah lapar, walau sudah berkali-kali di panggil namun masih tak ada jawaban dari kamar Arthit.

"P....." Kit mengetuk-ngetuk pintu kamar Arthit.

Clekk....

Akhirnya pintu yang tertutup itupun terbuka hingga menampakan seseorang dengan wajah bantal kusut dan rambut acak-acakan. Wajahnya agak pucat.

"P... kau sakit ?" Tanya Kit khawatir. Arthit merasa bahagia mendapat perhatian dari adiknya namun sebagai seorang kakak, ia harus kuat walau sekarang tubuhnya sangat lemas. Mungkin Arthit terkena flu.

"Tidak kok..." jawab Arthit sambil tersenyum dan membelai kepala Kit.

"Apa P'Arthit gugup ?" Tanya Kit. Besok adalah hari penting Arthit yaitu Arthit akan menikah dengan Kongpop.

"Aku ? Gugup ?" Tanya Arthit yang membuat Kit jadi bingung. " Kenapa ?" Lanjutnya.

"Besok hari pernikahan P'Arthit."

Arthit malah berpikir dalam hati, apa aku gugup ? Tapi jantungku berdetak dengan irama biasa. Besok hari penikahanku, bukan gugup yang kurasakn tapi seluruh badanku lemas dan rasanya sedikit mual.

"Aku tak apa-apa Kit." Jawab Arthit menenangkan adiknya.

"Syukurlah, ayo sarapan dulu P." Ajak Kit.

"Baiklah..." Arthit dan Kit berjalan menuju meja makan.

Beam sedang sibuk mengoreng ikan sedangkan Wayo duduk manis menunggu ikan itu matang.

Aroma bau ikan pun mengudara di dapur sehingga membuat Arthit semakin mual.

Oek... Oek... Arthit menutup mulutnya dan segera berlari ke kamar mandi.

"Kenapa dengan P'Arthit ?" Tanya Beam bingung.

"Sepertinya P sakit." Jawab Kit.

"Aaahh.. Aku tahu..." kata Wayo cukup kencang.

"Apa ?" Tanya Beam dan Kit bersamaan.

"P'Arthit mau punya adik bayi....." jawab Wayo senang sambil melompat-lompat. Akan ada makhluk mini dirumah ini. Mainan baru....

"APAAAAA HAMILLL ???"

Plakkk.... Seseorang memukul kepala Wayo hingga Wayo meringis kesakitan.

"Siapa bilang aku hamil ? Aku ini hanya masuk angin." Ternyata Arthit sang pelaku pemukulan.

"Aku yakin P 100% hamil, bahkan 1.000%." Tantang Wayo.

"Yoo.. darimana kau seyakin itu ?" Tanya Beam yang sudah menyajikan ikan goreng di meja makan.

"Instingku mengatakan demikian dan aku punya saksi."

"Maksudnya ?" Tanya Kit.

"P'Arthit sudah sering melakukannya dengan P'Kong. Ming yang bilang."

"WAYOOOOO!!!!" Suara Arthit mengelegar mengisi pagi yang indah ini.

***

Seorang gadis dan seorang pemuda berdiri ragu di depan tempat prakter seorang dokter gigi.

"Neem takut P...." kata Neem yang tak ingin masuk ke tempat itu.

"Duh Neem... Dokternya hanya periksa gigimu saja. Dan yang paling penting, kita harus membuat dokter ini bekerja sama dengan kita." Kata Wayo memberi semangat pada Neem.

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang