Chapter 37 ( Bahasa )

4.5K 557 65
                                    

Wayo melihat ada keanehan di wajah tampan Phana. Terlihat sedikit luka biru lebam di sudut bibirnya seperti terkena pukulan dari seseorang.

"Bibir P kenapa ?" Tanya Wayo. Setahu Wayo Phana bukan orang yang begitu saja dapat dipukul oleh orang lain.

"Tak apa Wayo." Jawab Phana.

"Tapi kok biru."

"Ada landak ngamuk minggu lalu." Jawab Phana asal bicara.

"Landak ? Memangnya landak kalau ngamuk dibawa ke rumah sakit." Ini Wayo polos apa bodoh sih.

FLASHBACK ON

Ming mendatangi rumah sakit dimana Phana bekerja. Ming langsung memukul wajah Phana ketika mereka bertemu.

"Ming!! Apa yang kau lakukan ?" Phana marah mendapat pukulan mendadak.

"Apa yang ku lakukan ? Harusnya P berpikir apa yang kau lakukan ?" Balas Ming marah.

"Apa maksudmu ? P tak mengerti." Tanya Phana bingung. Phana tahu Ming ini jago berkelahi namun Ming tak akan memukul orang lain tanpa ada alasan yang jelas.

"Oo... tak mengerti. Setelah P membodohi temanku Wayo. Sekarang P berpura-pura tak mengerti." Teriak Ming makin marah. Off yang kebetulan lewat menarik Ming ke kantornya diikuti oleh Phana. Tak mungkin kan jadi tontonan banyak orang.

"Ming... P.." Phana tak tahu harus bilang apa sekarang.

"P'Phan Wayo masih sekolah begitu juga denganku. Jika P'Forth saja bisa menahan diri kenapa P tak bisa. P sudah dewasa lagipula Wayo tak tahu apa-apa. P memanfaatkan kepolosan Wayo demi keuntungan P."

"Maaf..Ming. P salah." Kata Phana menyesali. Benar apa yang dikatakan oleh Ming. Wayo masih kecil dan polos. Kenapa dia begitu bodoh memanfaatkan kepolosan Wayo.

"P untuk kali ini aku maafkan tapi jika sekali lagi P melakukan itu pada Wayo. Ming tak akan memaafkan P." Ming pergi meninggalkan Phana. Tak peduli dengan apa yang Phana pikirkan sekarang.

FLASHBACK OFF

"Iya landak ngamuk. Wayo mau makan apa ?" Tanya Phana mengalihkan pembicaraan sebelum malah makin tidak jelas.

"Tidak. Wayo mau kerumah Ming. Ming sedang sedih. P'Kong meminta Wayo menghiburnya. Antar Wayo na..."

"Ehm..." kata Phana.

***

"Ming!!!" Teriak Wayo membuka pintu kamar Ming dengan kasar. Ming menatap Wayo dengan penuh pengharapan.

Ming memeluk Wayo dan menangis.

"Katakan padaku ada apa ?" Tanya Wayo sedih melihat sahabatnya terpuruk seperti ini. Ming selalu beradu argumen dengannya, menjadi partner dalam melakukan bisnis paus gendut. Jadi Wayo tak biasa melihat Ming seperti ini.

Ming menceritakan semua tanpa ada yang ia tutupi. Semua kesalahannya dia katakan dengan jujur dihadapan Wayo.

"Ming..kau apakan Kit!!" Wayo memukuli Ming berulang kali tapi Ming tak membalasnya sedikitpun. Ming tahu dia bersalah jadi ia menerima semua pukulan Wayo.

"Ming...hik...." Wayo mulai menangis memeluk Ming setelah memukulinya.

"Ming minta maaf na Wayo... Ming tak bisa menjaga Kit." Ucap Ming sedih.

"Kau sangat mencintai Kit ?" Tanya Wayo. Ming mengangguk. Kit adalah hidup Ming.

"Kau janji akan menjaganya seumur hidup ?" Tanya Wayo sekali lagi.

"Ming janji."

"Ayo ikut aku." Ajak Wayo.

"Kemana ?" Tanya Ming bingung.

"Bertemu dengan P'Forth."

***

"Begitulah P." Kata Wayo yang menceritakan kejadian antara Ming dan Kit. Forth, Naem dan Beam mendengarnya dengan seksama.

"Terus, P bisa bantu apa ?" Tanya Forth.

"P'Forth kan mau berulang tahun. Rayakan saja, kita buat pesta." Usul Wayo.

Forth ? Sang ketua mafia Thailand mengadakan pesta ulang tahun. Apa kata dunia. Lagipula seumur hidup Forth tak pernah membuat pesta ulang tahun untuk dirinya, biasa paling untuk Neem.

"Err.... gimana kalau yang lain saja ?" Kata Forth.

"Tak bisa. Musti pesta P'Forth." Kata Wayo kekeh.

"Tapi buat apa Wayo ?" Tanya Forth bingung. Kenapa harus dirinya ?

"Jika bukan P'Forth nanti Kit tak mau datang. Kit menghormati P'Forth jadi Kit tak akan menolak kalah P undang." Jelas Wayo.

"Bagaimana kalau ulang tahun Neem saja." Usul Forth yang ditolak mentah-mentah mereka bertiga.

"P'Forth jangan buat Neem tambah tua lebih cepat." Kata Neem kesal.

"Sudah buat pesta saja. Lagipula kan kau yang ulang tahun." Kata Beam membela Wayo.

"Mana ada sih yang berulang tahun menolak pesta ulang tahun. Wayo saja ingin tipa tahun pesta besar-besaran."

"Maaf P'Forth. Aku buat susah P." Kata Ming yang merasa bersalah jadi merepotkan Forth.

"Ehmm.. ehmmm... baiklah, kita adakan pesta." Kata Forth menyerah jika semua sudah angkat bicara.

"Yesss...." Wayo senang rencananya berhasil.

"Tapi kalian yang atur pestanya ya." Pesan Forth tak mau repot, mengadakan pesta bukan keahliannya.

"Beres. Wayo yang atur. Yang penting semua biaya P'Forth yang tanggung." Kata Wayo mengedipkan mata.

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang