Chapter 45 ( Bahasa )

4.3K 516 41
                                    

Zyzy :

Sekali lagi Zyzy minta maaf karena updatenya lama. Ada beberapa masalah yang harus Zyzy prioritaskan, di satu sisi Zyzy agak kehilangan ritme feel dan ide, jadi harus berpikir ekstra keras.

Tapi Zyzy tetap berusaha untuk menyelesaikan semua FF Zyzy.

Sekali lagi maaf ya... 😢😢😢.

Kongpop menahan nafas melihat pria manis yang sedang mengandung anaknya ini berdiri disebelahnya. Baju tuxedo warna putih itu sangat pas untuk pria manis itu. Kata orang, jika seseorang sedang hamil, ia akan mengeluarkan aura yang berbeda dari biasanya. Lebih menggoda dan seksi menurut Kongpop.

Perasaan lega menbanjiri hati Kongpop manakala upacara janji sucinya berjalan dengan lancar dan untungnya Arthit tak menolaknya saat mengucapkan janji suci tersebut.

Jika kalian berpikir pesta yang diadakan Kongpop itu megah dan mewah ? Maka kalian salah, Arthit tak ingin jadi pusat perhatian, maka ia meminta Kongpop hanya mengadakan pesat kecil yang di hadiri oleh relasi terdekat dan juga sahabat-sahabatnya, bahkan mereka menyimpan rapat-rapat dari media massa.

"Selamat Kong..." kata P'Knot yang dari awal mengetahui perjuangan Kongpop mendapatkan Arthit.

"Terima kasih P." Kata Kongpop yang masih memeluk Arthit dari belakang, seakan enggan untuk melepasnya walau sedetikpun. Knot hanya tersenyum melihat tingkah manja Kongpop.

"Lepaskan..." kata Arthit yang malu dan canggung atas sikap Kongpop memeluknya didepan umum.

"Fine..." Kongpop mengangkat kedua tangannya tanda menyerah tapi wajahnya menunjukkan kemenangan. " Nanti malam pertama aku tak akan melepaskanmu Arthit..."

BRUG... Sebuah sikutan melayang ke perut Kongpop yang mungkin sudah kebal akibat pukulan Arthit.

"Aku sudah hamil begini, kau masih menginginkan malam pertama. Tidur. Di. Luar." Bisik Arthit dengan penuh penekanan dan berlalu pergi.

***

"Ayah mertua....." Teriak Wayo sambil mengetuk-ngetuk pintu kantor calon ayah mertuanya.

Diam. Hening. Tak ada jawaban.

"Ayah mertua sayang...." Panggil Wayo sekali lagi yang membuat orang lain yang sedang berjalan berhenti dan binggung mendengar panggilan Wayo kepada Mr. Mew, pemilik rumah sakit ini.

"Honey...."

"Unicornn..."

"Micky mouse..."

"Thor..."

"Hulk...."

"BERISIK!! MASUK!!" Kata seseorang yang akhirnya membuka pintu karena mali akibat seseorang yang tidak tahu malu.

"Mau apa kau." Kata Mr. Mew galak.

"Ihh.. ayah mertua jangan galak begitu. Nanti aku hamil seperti P'Arthit. Aku masih muda, belum juga lulus sekolah masa sudah hamil. Apa kata dunia ?"

Bocah absurd, apa maksud dari perkataan itu.

"Langsung keintinya saja. Pusing aku mendengarnya." Mr. Mew menjatuhkan bokongnya keatas sofa yang empul dengan kesal.

"Begini ayah mertua..." kata Wayo yang kini sudah duduk berhadapan dengan Ayah mertuanya yang tersayang. "P'Kong sama P'Arthit mau camping."

"Kong ? Arthit ?" Tanya Mr. Mew binggung.

"Kongpop Suthiluck itu kakak iparku dan Arthit Rojnapat itu kakakku yang galak." Jelas Wayo dengan mata yang berbinar-binar.

"Kongpop Suthiluck, keponakanku itu ?"

"Iya... dia kakak iparku.." Ucap wayo bangga.

"Lalu apa hubungannya dengan kau kemari?"

"Aku mau ikut mereka."

"Ikut saja sana. Kenapa harus memberitahuku ?" Kata Mr. Mew kesal.

"Temanya camp couple. Jadi Ayah mertua harus ikut sebagai coupleku." Ajak Wayo bersemangat.

"Tidak!!!."

"Harus!!."

"Ajak saja Phana..." kata Mr. Mew menyerah karena kekeras kepalaan bocah satu ini.

"Ayah mertua menyuruh P'Phana bertemu dengan calon tunangan pilihan ayah mertua, si hantu Gukgai itu. Jadi hanya ayah mertua yang harus mengantikannya pergi bersamaku."

Arrrghhh.... kenapa juga aku buat perjanjian itu dengan bocah gila ini.

"Aku bukan pasanganmu..." Mr. Mew menegaskan sekali lagi.

"Aku tahu, ayah mertua itu selingkuhanku. Kata Ming selingkuhan itu pengganti pasangan saat tidak ada." Debat Wayo. Harus menang.

"Fine...." Mr. Mew menghela nafas. " Aku akan batalkan janji Phana bertemu dengan Gukgai. Bawa dia pergi denganmu."

"HORE......" Kata Wayo gembira. "Tapi ayah mertua tak mau ikut kami ?" Wayo memberikan undangan.

"Tidak akan..."

"Benar ?"

"Pasti..." kata Mr. Mew geram.

"Baiklah... tapi kasihan P'Art." kata Wayo berpura-pura murung.

"Art ??"

"P'Art, dokter gigi yang di ujung jalan itu."

"Kau mengenalnya ?"

"Tentu saja. Kami berteman baik."

"Itu mungkin." Lanjut Wayo yang membaca raut wajah Mr. Mew berekspersikan - tak mungkin -.

"Apa aku ajak P'knot saja untuk mendampingi P'Art ? Sepertinya P'Knot juga ada hati dengan P'Art ? Apa mungkin bunga cinta akan bersemi diantara mereka ? " Gumam Wayo yang cukup kencang dengan sengaja agar ayah mertuanya mendengarnya.

"Ikut... aku ikut...." jawab Mr. Mew dengan cepat karena satu alasan tertentu yang ia tutupi demi menjaga gengsi di depan bocah ini. ( Author : hahaha... semua sudah bisa nebak Mr. Mew... )

"Baiklah.... sabtu pagi aku jemput ayah mertuaku sayang...." kata Wayo melambaikan tangan sambil berjalan keluar, meninggalkan Mr. Mew yang sedang kebinggungan.

Setiba diluar ruangan, Wayo sibuk mencari kontak yang telah memberikan informasi yang sangat berguna.

"Halo.... Ming... aku berhasill!!!"

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang