Chapter 23 ( Bahasa )

4.6K 608 80
                                    

Wayo dan Ming berlari di lorong rumah sakit menuju unit gawat darurat untuk mencari Beam dan Kit. Rumah sakit menelepon mereka karena mereka ada didaftar panggilan cepat di ponsel Beam dan Kit.

"Kit...." panggil Wayo dan Ming yang melihat Kit menangis di samping Beam yang babak belur.

"Wayo...." Kit memeluk Wayo sedih. Airmata masih tak berhenti mengalir dipipinya.

"Apa yang terjadi ?" Tanya Wayo lembut.

"Beamm... beamm... dia melindungiku." Kata Kit tersedu-sedu.

FLASHBACK ON

Beam dibawa oleh tiga orang yang menunggunya di gerbang sekolah. Tiba di lapangan belakang sekolah, ada 3 pria dan 1 wanita yang menunggunya.

"Jadi kau yang bernama Beam Rojnapat ?" Kata salah satu orang itu berkata sinis. Beam berpikir orang itu adalah leadernya mereka.

"Benar." Kata Beam tenang.

BRUG... sebuah tinju melayang ke perut Beam dan membuat Beam kesakitan.

"Kau lihat wanita itu ?" Kata orang itu menunjuk ke wanita yang berdiri dibelakangnya.

"Iya."

"Kau menyakitinya."

"Aku tak ingat." Kata Beam jujur, bagaimana dia bisa mengingat semua wanita yang datang padanya.

PLAKK... kali ini sebuah tamparan yang mengenai pipi kiri Beam.

"KAU TAK INGAT PADAKU. AKU JEED. WANITA YANG KAU TOLAK MINGGU LALU." teriak Wanita itu.

"Lalu ?"

"Jeed adalah adikku. Tak akan kubiarkan siapapun menyakitinya."

"Aku berhak menolak wanita yang datang padaku."

"Diam... aku Mike. Kepala gang Khaosan. Dan aku adalah mimpi burukmu." Kata Mike terus memukuli Beam.

"BEAMM...." Teriak Kit menghampiri Beam yang dipukuli.

"Kit... kenapa kau kesini " kata Beam geram. Kit bisa bahaya disini.

"Omega yang imut..." kata Mike melihat Kit yang memakai kalung anti gigit. " Dan sepertinya belum ada yang memilikimu.... biarkan aku dan temanku bermain denganmu..." kata Mike seraya menarik Kit ke pelukannya. Beam maju melepas tangan yang memegangnya dan meninju Mike.

Beam membawa lari Kit tapi sayang Kit terjatuh. Mike dan teman-temannya mengepung mereka. Beam terpaksa menindih Kit agar mereka tak berbuat macam-macam apda Kit. Sudah tugasnya sebagai kakak melindungi sang adik.

Mau ditendang, di tarik paksa atau dipukul, Beam tetap tak bergerak. Ia tetap memeluk Kit. Kit berteriak minta tolong, Beam sudah babak belur dipukuli.

Tak lama ada satpam yang lewat dan berteriak akan memanggil polisi hingga Mike dan teman-temannya lari. Satpam itu dengan cepat menghubungi ambulan untuk membawa Kit dan Beam yang pingsan kerumah sakit demi mendapatkan pertolongan.

Beam sempat mengucapkan beberapa kata sebelum pingsan. " Kit... kau selamat..."

Kit hanya luka ringan tapi Beam ada beberapa tulangnya yang patah dan ada pendarahan di organ dalam.

FLASHBACK OFF

"BASTARDD..." Teriak Ming dirumah sakit, meski ada beberapa orang yang melihatnya tapi ia tak peduli.

"Kau tak apa ?" Tanya Wayo mengkhawtirkan Kit.

"Ming... aku...." Kit menatap Ming merasa bersalah.

"Aku mencintaimu Kit... apapun yang terjadi, aku tak akan mempersalahkannya." Kata Ming memeluk Kit erat. Kit menangis dipelukan Ming.

"Kau diapakan sama mereka Kit ?" Kemarahan Wayo tercetak jelas dimukanya.

"Mereka... merekaa... mereka menciumku..."

"Dan..." Wayo menunggu kelanjutannya.

"Mereka hanya menciumku Wayo.... Beam melindungiku... Aku kotor Ming..."

Ming mencium dan menjilat setiap sudut bibir Kit. Terserah mau jadi tontonan, yang terpenting Kit sudah tenang.

"Aku membersihkanmu Kit. Kau sudah bersih sekarang." Kata Ming mengelus-elus pundak Kit.

"Beam perlu operasi... kita harus bagaimana ?" Kata Kit khawatir. Uang darimana untuk biaya operasinya.

"Apa kau sudah menghubungi P'Arthit ?" Tanya Wayo.

"Belum."

"Jangan hubungi dulu. Akan kuusahakan biayanya."

Wayo menelepon seseorang.

"Hai P, ini Wayo."

"..........."

"Aku butuh bantuan."

".........."

"Hadiah ? Gampang yang penting kau cepat ke rumah sakit XXX dan urus Beam."

".........."

"Datang saja dan lihat keadaanya. "

".........."

"Tolong jaga dia."

"..........."

"Terima kasih P."

Wayo menutup teleponnya dan mengangkat jempolnya sebagai tanda beres.

"Kau telepon siapa ?" Tanya Kit bingung.

"P'Phana. Nanti dia yang urus operasinya. "

"Kok bisa "

"Jangan dipikirkan. Itu keahlianku." Ming tertawa kecil disamping Kit mendengar perkataan Wayo.

"Kit... tunggu disini na..." kata Wayo.

"Kau mau kemana ?" Kit tak ingin sendirian.

"Kau bisa menelepon P'Arthit sekarang tapi Yo sama Ming ada urusan na.."

"Sama aku ??" Tanya Ming bingung.

"Baiklah. Yo jangan berbuat yang aneh-aneh." Pesan Kit kepada Wayo.

"Kit tenang saja. Percaya sama Yo. Lagipula Ming akan menjaga Wayo." Kata Wayo berusaha menenangkan Kit.

"Ming pergi dulu Kit.. kalau ada sesuatu langsung hubungin Ming."

Wayo dan Ming pergi keluar dari rumah sakit.

"Apa kita langsung menghajar mereka Yo ?" Tanya Ming sudah menyiapkan tinjunya.

"Bodoh, mana menang kalau cuma kita berdua."

"Jadi...."

"Kita minta bantuan seseorang."

"P'FORTH." Kata Wayo dan Ming serempak.

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang