Chapter 2 ( Bahasa )

7.7K 814 187
                                    

Sekolah harusnya menjadi tempat untuk belajar tapi itu semua tidak berlaku untuk Beam. Beam menebar pesona dan rayuan dimana-mana. Rumor tentang Beam playboypun sudah banyak diketahui orang tapi Beam tak pernah sampai menyentuh para kekasihnya. Beam masih menghargai mereka. Bukan tisu yang sudah dipakai lalu dibuang begitu saja.

"Beam ada yang mencarimu." Kata Sutte salah satu teman sekelas mereka. Beam melihat ada wanita mungil yang menunggu didepan kelasnya.

"Ada yang bisa ku bantu nona manis." Kata Beam selembut dan semanis mungkin melebihi permen kadaluarsa.

"Hmm.. P... aku...aku... ingin P menjadi pacarku." Wanita mungil ini cukup berani juga menyatakan cinta didepan kelasnya. Tapi wanita ini terlalu polos, tak cocok menjadi bahan kekayaan Beam.

"Maaf Nong, aku tak bisa." Jawab Beam dingin yang lalu meninggalkan wanita mungil itu begitu saja.

" Tumben kau menolaknya." Kata Kit sinis.

"Masih terlalu polos." Jawab Beam santai.

***

Seperti biasa Beam, Kit dan Wayo pulang bersama seusai sekolah. Tiba-tiba Beam ditarik dua orang kedalam mobil hitam. Wayo dan Kit terkejut dan berteriak meminta pertolongan tapi apa daya Beam sudah dibawa pergi oleh mereka.

"Ayo kita lapor ke P'Arthit." Ajak Kit yang menghapal nomor plat mobilnya dan menarik Wayo pulang.

***

"Kau yang bernama Beam Rojnapat ?" Tanya seseorang laki-laki yang tinggi dan berbadan tegap.

"Siapa kau ?" Beam berbalik bertanya,  entah kenapa ia tak takut menghadapj lelaki tinggi dihadapannya.

"Forth. Kakak dari Neem."

Dalam hati Beam berpikir siapa itu Neem. Ia tak merasa mengenal nama itu.

"Kakak dari wanita yang kau tolak kemarin." Kata Forth seakan-akan bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh Beam.

"Ooohhh..." jawab Beam santai. " lalu kau mau apa ?"

"Kenapa kau menolaknya?" Tanya Forth to the point.

"Karena ia masih polos."

"Bukankah bagus berpacaran dengan wanita yang masih polos ?"

"Aku ini lelaki jahat, yang hanya berpacaran untuk memenuhi kebutuhan rumahku. Jadi aku tak ingin menyakitinya." Jawab Beam jujur.

Forth tak menyangka mendengar jawaban seperti itu dari sang playboy Beam. Ia tahu bahwa Beam masih menghargai seorang wanita yang suci.

"Baiklah kau boleh pulang." Ujar Forth mengisyaratkan anak buahnya untuk mengantar Beam.

"Hey pak tua, enak saja habis menculik langsung disuruh pulang. Aku minta imbalannya donk." ( Author : ini kenapa korban penculikan malah yang minta imbalan 😑😑).

Pria yang unik menurut Forth, jarang sekali ada yang melawan seorang Forth, kepala underground Thailand.

"Apa maumu ?"

"Aku minta beras 10 karung."

"Itu saja ?"

"Minyak goreng 10 dus, Kecap 10 dus, Gula dan garam juga 10 dus, telur 10kg, tepung terigu 10 dus." Beam mencoba menghemat biaya hidupnya selama 1 tahun kedepan.

"Hahahaha... kenapa kau tak minta uang tunai saja ? Itu kan lebih praktis." Kata Forth yang bingung dengan permintaan anak satu ini.

"Tidak mau, kakakku akan curiga kalau aku punya banyak uang. Lagipula aku tak butuh uangmu, uang itu penuh dosa. aku hanya butuh barang-barang itu."

"Baiklah akan kupenuhi, anggap saja penebus kesalahanku menculikmu."

"Antarkan barang itu kerumahku besok." Perintah Beam.

"Kau berani memerintahku ?"

"Memangnya kenapa ? Sudah jelas kau yang salah. Kau harus menuruti kemauanku."

"Hahahaha.. baiklah akan kupenuhi keinginanamu."

***

Kit dan Wayo melaporkan penculikan Beam kepada Arthit. Sontak saja Arthit terkejut mendengar berita itu. Arthit dalam kebimbangan, haruskah ia melapor kepada polisi ? Jika iya, ia tak punya uang lebih untuk biaya lapor. Tapi jika ia tak lapor, Beam dalam bahaya.

Arthit memutuskan untuk melapor ke polisi, adiknya lebih penting diatas segalanya. Saat keluar untum melapor, Beam sudah ada didepan toko rotinya.

"Beammm..." Tangis Arthit pecah memeluk adiknya yang nakal ini.

"Aku tidak apa-apa P." Kata Beam menenangkan Pnya.

Wayo dan Kit yang melihat Beam langsung berlari memeluknya. Alhasil mereka seperti teletubies berpelukan.

Beam menceritakan kejadian penculikan itu hanya salah paham belaka karena Forth mengira Beam mempermainkan adiknya.

"Makanya jangan tebar pesona terus." Kata Kit yang masih menasehati Beam.

"Ini demi kebaikan kita bersama." Kata Beam yang kekeh sama prinsipnya.

"Ow iya P, besok ada yang mengantarkan barang kebutuhan dapur." Kata Beam yang membuat Arthit, Kit dan Wayo melonggo.

"Haha.. itu sebagai tanda maaf Forth karena salah paham." Lanjut geli melihat tampang-tampang bengong saudaranya.

"Ooohhh..." mereka ber oh dengan serempak.

"Tuh kan ada untungnya aku diculik. Jadi kita bisa hemat." Kata Beam bangga.

"Ya udah kapan kau diculik lagi ? Aku minta mesin panggang roti, udah butut nih" Kata Arthit kesal.

"Aku minta sepatu nike terbaru." Seru Kit juga menimpali P'Arthit.

"Aku mau makan Lobster, belum pernah aku makan lobster." Kali ini Wayo yang meminta.

"Whattttt ???" Kali ini Beam yang terbengong-bengong.

Rasakan kau. 😂😂😂

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang