Chapter 56 ( Bahasa )

3.9K 457 125
                                    

8 bulan kemudian....

Hiruk pikuk terjadi di hotel termewag di Bangkok. Para pelayan sibuk menghias gedung pertemuan yang bisa menampung sampai 10.000 orang. Ada yang memastikan peralatan makan sudah ready di meja, sound system bersuara dengan baik. Hiasan bunga untuk setiap meja da setiap sudut ruangan. Di dapur para koki sibuk memasak berbagai macam makanan. Pokoknya perintah dari sang manager sudah tegas. Tak boleh ada kesalahan sekecil apapun atau bisnis hotel ini akan tutup.

Bukan tanpa alasan sang manager berkata demikian. Hotel ini akan melangsungkan acara penting dari salah satu orang penting di Bangkok. Forth Jatuphom. Ketua underground Bangkok yang paling terkenal.

Ada yang menebak event apa ini ?

Forth akan menikah dengan Beam di hari ini. Rencana awalnya Forth akan menunggu Beam selesai kuliah baru menikah, hanya saja Forth akan sibuk keluar kota beberapa tahun ke depan. Tak mau Beam di sambar orang, Forth segera meminta agar pernikahannya di percepat. Bukan tanpa perjuangan, Forth mendapatkan ijin. Untung saja ada Kongpop yang sedikit bisa mengendalikan seseorang yang sudah hamil besar.

Jika kalian pikir, acara ini sama seperti acara pernikahan pada umumnya. Hanya 1x pesta, maka anda salah besar. Forth sudah membagi jadwal pesta denga tamu yang berbeda-beda. Jam 12 siang pesta pernikahan yang di hadiri oleh para anak buahnya. Jam 3 sore dihadiri oleh para relasi bisnis. Jam 7 malam baru dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat dari Forth dan Beam.

Mengapa diatur demikian ? Demi kelancaran pernikahan ini dari amukan ibu hamil. Arthit tak boleh tahu pekerjaan Forth sebenarnya. Forth hanya bilang ia punya bisnis perhotelan. Itu saja. Forth memastikan teman-teman undergroundnya pulang sebelum Arthit datang.

Beam mempunyai 3 tuxedo, hitam, abu dan putih. Hitam untuk acara para mafia, abu-abu untuk rekan bisnis Forth dan putih untuk keluarga.

"Cuma makan-makan sekeluarga kenapa harus di ruangan sebesar ini. Buang-buang uang." Keluh Arthit, keluarga dari pihak Beam hanya sedikit, begitu juga dari pihak Forth.

"Biarkanlah, ini sekali seumur hidup." Kata Kongpop. Forth hanya tersenyum masam mendengar keluhan Arthit.

Forth menjentikan jari dan para pelayan masuk membawa masakan yang wanginya mengugah selera. Makanan itu dihidangkan secara apik di atas meja. Hanya satu meja diruangan sebesar itu. Hanya 12 orang saja yang berada disini. Keluarha Forth dan Keluarga Beam berserta para matenya.

"P'Forth mau makan apa ?" Tanya Beam lembut. Beam sudah seperti istri yang melayani suaminya dengan baik. Sikap Beam mengundang tangisan dari Arthit.

"Hik... hik... hik..." Arthit menangis bersembunyi di dada Kongpop. Beam berdiri menghampiri Arthit.

"Beam....hik..." Arthit memeluk Beam dan Beam pun membalasnya. " P masih tak rela... hik..."

"P... Beam janji akan sering menemui P..." Beam mengelus lembut punggung yang selama ini telah membesarkannya.

"Beam....!!!" Wayo berlari memeluk Beam dari belakang. Kit juga berdiri memeluk mereka. Para seme hanya bisa menyingkir menyaksikan pemandangan teletubies itu.

"Beam.. kalau Forth jahat, bilang sama P. Akan P cincang dia..." kata Arthit di sela-sela tangisnya.

"Benar. Kalau dia macam-macam, bilang sama Yo.. Yo akan buat perhitungan." Hello Yo... Forth itu ketua mafia loh 😑😑.

"Benar, Ming akan membantu Yo.." pesan Kit. Ming mengelengkan kepalanya ke Forth dengan isyarat 'aku tak ikut campur P'.

"Kit, Yo aku masih tinggal di Bangkok. Tidak pergi jauh." Kata Beam yang tertawa dengan tingkah adik-adiknya. Acara tangis menangis masih berlangsung, sampai Forth sedikit jengah dan menyenggol Kongpop untuk membantunya. Kongpop mengerti dan berjalan menuju Arthit.

"Sudah.... ini hari bahagia. Makanan sudah di tempat, nanti dingin loh." Mendengar itu Wayo langsung berlari ke tempat duduknya di sebelah Phana. Kit dan Beam juga kembali setelah memastikan Arthit telah duduk.

Makanannya enak, tapi kenapa perut Arthit sedikit.... Ah lupakan, mungkin dia lapar.

***

Malam itu malan yang sudah di nantikan oleh Forth. Forth selama ini belum menyentuh Beam sejak ikatan terjalin waktu itu. Ia beberapa kali mencoba namun gagal, selalu ada gangguan.

Tapi malam ini berbeda, malam ini malam pernikahannya dengan Beam. Jadi tak ada seorangpun yang akan menganggu. Ini malah sah untuk berbuat intim.

"Beam mandi dulu P..." kata Beam yang meraih handuk hotel. Forth diberikan suite room paling atas gratis dari pihak hotel sebagai hadiah pernikahannya dengan Beam.

"Tak usah, nanti juga kau telanjang... buat apa mandi ?" Forth sudah tak sabar, ingin segera melempar Beam ke tempat tidur yang besar itu.

"Aku berkeringat. Badanku lengket P.."

"Nanti juga tambah berkeringat..." kata Forth yang tak mau melepaskan tangan Beam.

"P..." bisik Beam ke telinga Forth. "Biarkan aku mandi... nanti aku akan memberikan service sampai kau puas..." Beam mengigit pelan telinga Forth. Forth segera melepaskan tangan Beam dan duduk sabar menanti istrinya mandi.

Tanpa membuang waktu, Forth sudah membuka seluruh pakaiannya dan duduk di atas ranjang yang hanya bagian bawahnya tertutup.oleh selimut. Beam yang sudah selesai langsung tertawa melihat sikap Forth menunggunya di atas ranjang.

"Tak sabaran sekali...." kata Beam yang mendekat lalu langsung di tarik oleh Forth. Bibir Beam langsung di serang oleh Forth. Ciuman yang penuh nafsu dan menuntut. Rudal akan dilepaskan malam ini.

Bukan Beam namanya jika tak bisa mengikuti liarnya Forth, Beam juga mengoda dan kadang memberikan sentuhan atau gigitan kecil yang membuat Forth semakin terangsang.

Rudal Forth sudah disiapkan meninggi, Forth melebarkan paha Beam. Meraih botol yang ada di atas nakas.

Trtt... trtt... trt.... suara dering handphone menganggunya tapi Forth tak peduli. Forth tetap melakukan aksinya.

"P... handphoneku..akh..." satu jari Forth telah masuk.

"Biarkan Beam" kata Forth yang masih sibuk dengan bagian bawah Beam.

"Handphoneku berbunyi terus.. akh.. pas... akh.. ada yang penting akh..." jari kedua sudah masuk, Forth semakin tak sabar.

"Please P...." mohon Beam dengan mata sayu. Dengan kesal, Forrh menghentikan aksinya dan mengambil handphone Beam.

"Hallo..." Beam menjawab panggilan dari Wayo.

"........."

"APA ? P'ARTHIT MELAHIRKAN. AKU KESANA SEKARANG." Kata Beam segera bangun dan mengambil pakaiannya.

May Day .. Mayday... Rudal gagal untuk meluncur...

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang