Chapter 19 ( Bahasa )

4.8K 597 103
                                    

Beam menatap tidak suka kepada seseorang dihadapannya. Ia merasa terjebak, bukan Ming yang mempunyai ide gila seperti ini melainkan orang ini Forth.

"Mau apa lagi ?" Tanya Beam kesal. Ia ingin segera menjauh dari tempat ini, lebih tepatnya dari orang yang bernama Forth.

"Beam, P minta maaf... P memang salah." Forth masih saja mengemis maaf dari Beam. Dia seorang ketua mafia tapi memohon maaf dihadapan bocah yang masih sekolah.

"Kenapa selalu mengangguku ?"

"P ingin mendapatkan maafmu Beam." Forth tetap pada pendiriannya.

"Fine. Beam memaafkan P." Beam menghela nafasnya dengan kasar. " Tapi dengan satu syarat."

"Apa itu ?" Tanya Forth senang, setidaknya masih ada harapan Beam akan memaafkannya.

"Jauhi Beam. Jangan ganggu Beam lagi."

"Maaf. Itu tak bisa P lakukan."

"FUCK."

"Beam, P ingin bertanggung jawab pada Beama atas apa yang P lakukan pada Beam."

"No need." Kata Beam sinis.

"Beam...."

"I AM NOT A GIRL, DAN AKU TAK BUTUH TANGGUNG JAWABMU." Teriak Beam. Ia tak peduli bahwa sekarang yang ia teriaki itu adalah ketua mafia Bangkok.

"TAPI P HARUS BERTANGGUNG JAWAB. WALAU KAU BUKAN SEORANG GADIS TAPI KAU INI SEORANG OMEGA BEAM, TERLEBIH LAGI OMEGA P." Teriak Forth yang mulai naik pitam.

"Fine. Berikan aku 10 juta bath. Anggap saja aku menjual tubuhku padamu."

"BEAM!!! " Forth menatap tak percaya dengan ucapakn Beam, ia tahu Beam menggunakan segala cara untuk mendapatkan uang tapi ia juga yakin Beam bukan orang yang seperti itu. Intinya Beam bukan seorang pelacur yang menjajakan dirinya untuk orang lain.

"Bukan hal itu mudah P. Kau membayangkan orang lain saat memperkosaku. Anggap saja itu hadiahku, karena kau sudah merasakan bagaimana bercinta dengan seorang omega bukan."

"Maaf Beam. P sungguh-sungguh ingin memperbaiki semuanya. P tak mau kau memandang rendah dirimu Beam. Kau, Beam Rojnapat adalah Mateku. P akan menikahimu Beam." Kata Forth yang memancarkan aura bersungguh-sungguh dalam setiap kata-kata yang diucapkannya.

"WHATT ? MENIKAH ??? HAHAHA....." Beam tertawa seakan-akan Forth sedang menceritakan cerita komedi sekarang. "Bukankah P masih mencintai orang lain tapi P mau menikahiku ?? Hahaha... thanks atas jokemu P."

"P tidak bercanda Beam. P akan belajar mencintaimu."

"Bagaimana dengan wanita itu ?"

"P sudah memutuskan untuk melupakannya. Dan P akan meminta restu dari kakakmu. Dia pacar Kongpop bukan ?" Forth beranjak pergi dari tempat duduknya namum Beam menahannya.

"Jangan coba untuk memberitahu kakakku. Aku tak akan membiarkanmu melakukannya." Ancam Beam.

"Kita lihat saja nanti Beam." Forth menepis tangan Beam dan pergi dari cafe itu.

Fuck, apa yang harus aku lakukan sekarang ? Aku tak ingin P'Arthit tahu. Dia akan terluka.

Beam terduduk lemas dikursinya memikirkan apa yang akan terjadi nanti jika kakaknya mengetahui hal itu.

***

Phana mengantar Wayo pulang, karena Wayo tak ingin berlama-lama setelah pergi ke buffet masakan Thailand, beli sate babi ditengah jalan, Pizza sebagai makanan malam dan ice cream sebagai makanan penutup. ( Zyzy : Busyet, Wayo benar-benar gak mau rugi. )

"Dokter Phana, kau membayar Ming berapa untuk berkencan denganku ?" Tanya Wayo yang sudah tahu akal bulus Ming. Aku ini Wayo, sang penipu ulung.

"10.000 bath" Jawab Phana jujur.

"Kurang ajar, dia mendapatkan lebih banyak dariku." Gerutu Wayo pelan agar tak terdengar Phana. Ia saja hanya memasang tarif 5.000 bath untuk Ming berkencan dengan Kit, dan lebih sialnya ia tak mendapatkan uang itu sebagai balasan Ming mengigit lehernya.

"Dokter tahu bahwa aku ini pacar Ming kan." Kata Wayo sekali lagi menekankan kata 'PACAR'.

" Wayo, panggil P saja, jangan dokter. P ingin mengenal Wayo lebih dalam. Lagipula P tak percaya bahwa Ming adalah pacar Wayo, itu cuma karangan Wayo saja."

"Terserah. Tetap Ming pacar Wayo." Kata Wayo tak mau kalah.

"Oke, Ming pacar Wayo. Tapi Wayo tetap mate P."

"Wayo benci dokter." Wayo melotot tak mau kalah dalam adu debat ini.

"P juga benci seorang penipu." Balas Phana santai.

"Bagus kalau gitu." Kata Wayo merasa menang.

"Karena itu kita cocok."

"Kenapa kita cocok ?" Tanya Wayo bingung.

"Karena kita sama-sama membenci satu sama lain, bukankah kita cocok ?" Kata Phana sambil tertawa kecil.

"Dasar gila."

Wayo tak berbicara sedikitpun setelah itu dan Phana juga tampaknya tak keberatan dengan keheningan ini. Sepanjang kencan Phana menyadari bahwa dibalik semua tingkah laku Wayo yang absurd, Wayo merupakan orang yang peduli pada sekitarnya hanya saja ia tak menunjukkannya keluar. Selain Off, hanya Wayo yang memarahinya seperti itu, bahkan lebih garang dari Off.

Phana seorang pewaris rumah sakit dimana tempat ia bekerja sekarang. Tak banyak orang mengetahuinya karena Phana memang sengaja menyembunyikannya. Jika ada orang yang mengetahui statusnya maka mereka akan menjilat Phana dengan segala cara, bersikap pura-pura peduli yang membuatnya muak terhadap orang dewasa disekitarnya. Apalagi para Paman yang berusaha menjodohkan anak gadis mereka dengan Phana.

Sampai didepan toko, ada perkelahian antara dua pemuda lebih tepatnya dua singa saling mengadu kekuatan.

Phana berlari menghampiri untuk memisahkan dua singa itu, jelas ia tahu siapa yang sedang bertarung itu. Kongpop sepupunya dan Forth orang yang ia temui waktu kencan ramai-ramai di Aquarium. Disana ada Kit dan Ming yang baru tiba.

"Jangan dekati dia lagi..." Ancam Kongpop yang ditahan oleh Ming.

"Itu bukan urusanmu." Balas Forth yang ditahan oleh Phana.

Dan saat mereka masih bertengkar terdengar suara keras.

"STOP!!!! JANGAN BERKELAHI DISINI."

Mereka berpaling ke arah suara dan langsung tertunduk takut menatap sang iblis. Iblis itu adalah

.
.
.
.
.
.
.
.

ARTHIT.

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang