Spesial Chapter ( Bahasa )

4.8K 526 47
                                    

Gun membenci Tan setelah ia tahu apa yang diperbuat Tan kepada Arthit yang sudah ia anggap sebagai keluarganya. Gun tidak seperti Arthit yang takut dengan Tan, walau ia lemah tapi ia punya cara tersendiri untuk mengalahkan Tan.

Gun mengendap-endap masuk kedalam rumah sakit, mengikuti kemanapun Tan pergu atau mengamati kegiatan Tan dari jarak jauh. Ia harus mendapat kejelekan dokter Tan dan menyebarluaskan ke dunia luar agar mereka tahu siapa dokter Tan sebenarnya.

Tan adalah dokter spesialis jantung yang namanya cukup terkenal dikalangan medis. Banyak orang yang menganggapnya sebagai jenius karena bisa menguasai ilmu beda yang rumit diusia yang tergolong cukup muda.

Tan keluar dari kantor dan segera Gun berlari mendekati kantor itu dan ternyata tak terkunci. Memang ini hari keberuntunganku. Pikir Gun.

Pertama yang Gun lakukan adalah membuka laptop yanh ada dimeja. Kata orang, biasanya rahasia seseorang ada di laptop atau di ponsel. Karena yang ada hanya laptop disini, maka Gun akan mencari tahu dengan teliti.

Ketika membuka laptop itu menpunyai password. Apa sih passwordnya, pikir Gun kesal.

"Password...." kata Gun kesal pada diri sendiri. ( Zyzy : Gun kalau laptop ada rahasia tentu saja dikunci password 😑😑 ).

"Passwordnya Off ganteng." Terdengar suara di samping Gun namun Gun masih tak sadar. Dengan polosnya ia mengetik huruf Off ganteng.

"Salah...." kata Gun kesal.

"Pakai huruf besar semua. OFF GANTENG." kali ini Gun tersadar dan terlonjak kaget dari kursi ada Off disampingnya.

"Ngapain kau disini ?" Tanya Gun marah.

"Eh.... penyeludup malah tanya ngapain aku disini. Yang benar aku yang bertanya ngapain kau disini ? Mau menghack laptopku. Apa kau segitu fansnya sama aku. " kata Off yang makin lama didengar kok makin membanggakan diri.

"Laptopmu ? Omong kosong. Ini bukan ruanganmu." Bantah Gun.

"Lalu ruangan siapa ?" Tanya Off santai.

"Yang pasti bukan ruanganmu." Kata Gun tak mau kalah.

"Ooo... aku mengerti. Kau mengincar seorang dokter rumah sakit ini kan. Katakan siapa ?" Ada nada tidak suka dalam perkataan Off.

"Bukan urusanmu." Kata Gun yang masih galak.

"Ini semua jadi urusanku. Karena aku tertarik padamu. Jadi katakan siapa atau aku berbuat macam-macam padamu." Ancam Off.

"Err.... tidak jadi. Ah.. aku baru ingat ada keperluan, aku permisi dulu ya." Kata Gun yang berusaha kabur menjauh karena sudah tertangkap basah. Off segera menarik tangan Gun dan menjatuhkan dia ke kursi yang dia duduki tadi. Off mengurungnya dengan masing-masing tangan Off berada di pegangan kursi yang diduduki oleh Gun.

"Katakan...." Off kembali menekan nada bicaranya.

"Aku tak tahu apa yang kau bicarakan." Kata Gun yang sekarang ketakutan menjadi mangsa dari harimau Off.

"Jadi tak tahu ?" Ledek Off.

"Iya.... aku mau pergi..." kata Gun hampir menangis. Off mengangkat tangannya seakan mau memukul Gun. Gun yang ketakutan langsung menutup mata.

Bukan pukulan yang dirasakan oleh Gun tapi ia merasakan ada benda kenyal yang menyentuh bibirnya. Gun langsung membuka mata terkejut, menyadari kenyataan bahwa Off menciumnya.

"Jadi mateku." Kata Off tersenyum licik.

"Aku... aku... bukan matemu." Kata Gun membeberkan kenyataan. Dulu Gun pernah bertemu dengan matenya, sepupunya. Mereka menjalin kasih hingga keluarga besar mengetahui dan mengusir mereka. Karena tak tahan hidup sendirian diluar tanpa sokongan, mate Gun memutuskan bunuh diri. Gun menjadi terlantar di jalanan hingga ia bertemu dengan Arthit yang menampung hidupnya.

"Aku tahu... kau juga bukan mateku. kata Off. Mate Off sudah meninggal karena sakit, Off sempat bertemu dengan matenya pada saat matenya dalam keadaan koma.

"Jadi bisakah aku pergi ?" Gun memohon.

"Bisa, setelah menjadi mateku." Kata Off keras kepala.

"Please P'Off.."

"Kau tahu aku ini seorang pemburu yang tak akan melepas mangsanya. Cutie pie." Off mendekatkan wajahnya kembali, merasa diatas angin Off tak sadar melonggarkan pertahanannya dan Gun mengambil kesempatan dengan menendang bola Off.

"Dasar monyet jelek, jauh-jauh dariku." Teriak Gun lalu berlari secepat kilat dari situ.

Aku tak akan melepaskanmu cutie pie - Off.

SIDE STORY.

Hari ini Gun harus bekerja sebagai kasir di toko ice cream, ini pekerjaan part time yang Gun lakukan hanya pada saat weekend.

Setelah mengambil tas, dompet dan ponsel Gun sudah siap pergi bekerja, namun begitu ia membuka pintu ada seseorang bersandar di mobil lambaikan tangan padanya.

"Hai Gun, my cutie pie."

I am doomed. - Gun.

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang