Phana sudah menyiapkan diri untuk menjemput Wayo. Ada restoran enak yang direkomendasi oleh Off untuk diet dan agar Wayo berolahraga.
Phana bilang kepada Wayo ada restoran yang ingin ia coba, restoran itu menu buffet alias all you can eat. Tanpa menanya menu Wayo langsung mengiyakan ajakan Phana.
"Ayo Wayo." Kata Phana membuka pintu mobilnya. Wayo masuk dengan senang hati, didalam pikirannya sudah terbayang makanan enak yang akan disajikan disana.
Setelah 1 jam perjalanan, Phana memarkirkan mobilnya. Terlihat tangga yang berdiri kokoh disana.
"P, mana restorannya ?" Tanya Wayo karena sepanjang yang ia lihat hanya pepohonan dan tangga saja.
"Diatas. Ini restoran terkenal. Banyak orang mengantri direstoran ini." Kata Phana meyakinkan. Akhirnya Wayo menuruti saja, demi makan enak sepuasnya.
Tangga demi tangga didaki tapi belum terlihat juga bentuk restorannya. Baru mendaki 20 anak tangga Wayo sudah kembang kempis nafasnya.
"P... hah.... dimana restonya hah...." kata Wayo kelelahan.
"Di ujung tangga ini. Sebentar lagi sampai." Kata Phana. Wayopun melanjutkan mendaki tangga.
Sudah 100 anak tangga tapi masih belum kelihatan juga tanda-tanda restorannya.
"P... dimana ??" Kata Wayo mulai kesal.
"Yoo... sedikit lagi." Bujuk Phana mengandeng tangan Wayo.
"Wayo cape naa..." Wayo bersikap seperti anak kecil minta digendong.
"Yo... disana ada rainbow cake kesukaanmu loh, belum lagi ice cream rasa mintnya.." Phana mengingatkan lagi tentang makanan disana.
"Tapii...."
"Ya sudah kita pulang saja, kalau Wayo tak mau." Sayang juga sudah naik tangga jauh. Pikir Wayo. Akhirnya Wayo memutuskan untuk mendaki lagi.
Setelah hampir 1 jam mereka mendaki, akhirnya mereka tiba di restoran itu. Wayo segera masuk dan melihat-lihat makanan disajikan.
"Wayo boleh makan sepuasnya asal dengan satu syarat." Kata Phana yang menahan Wayo sebelum mengambil makanan.
"Apa P ?"
"Jika Wayo mengambil makanan lebih dari 3 porsi maka Wayo harus membayar makanan ini dan juga mengendong P turun kebawah."
"APAAAA???"
***
Beam mendatangi Gym yang menjadi tempat ia bertemu dengan Forth. Forth mengajak latihan Muay Thai bersama. Beam yang suka dengan hal yang berbau dengan kesehatan, tentu saja tak menolak. Beam malas berkunjung ke cafe-cafe yang hanya menyajikan makanan manis.
Forth sudah menunggu didalam Gym dan juga menyewa ruangan latihan kecil VIP. Jadi anggota lain hanya bisa melihat dari luar saja. Forh tak ingin tubuh Beam dilihat banyak orang. Disana sudah ada Ming juga yang menjadi guru Muay Thai mereka dan Kit sebagai penghias ruangan saja menunggu Ming, sekalian melihat keseksian kekasihnya, kapan lagi Ming bisa serius ?
"Jadi kau harus memukul kesini, kearah mata lawan." Ming menerangkan cara gerakan pukulan. Beam dan Forth berlatih bersama, lebih tepatnya Beam yang latihan. Karena Forth sudah biasa berkelahi di jalanan namum ia tetap mengimbangi Beam.
"Tendangannya pun seperti ini." Kata Ming yang menirukan tendangan sengkatan kaki bawah.
Beam mengangguk mengerti. Setelah 3 jam mereka berlatih Beam, Forth dan Ming mandi keringat. Beam berpikir Forth tak peduli dengan persyaratan dari Wayo, toh yang dilakukan adalag olahraga bukan mencekokinya dengan makanan-makanan manis.
"Ming, bagaimana caranya agar berotot sepertimu ?" Tanya Beam. Ia ingin punya tubuh yang berotot walau tak mau terlalu besat seperti binaragawan.
"Minun susu ini. Ini susu untuk pria dapat membentuk otot." Saran Ming. Beam mengambil kotak itu dengan serius. Ming dan Forth tersenyum licik saling pandang satu sama lain.
Beam dan Forth pamit untuk mandi dulu sementara Ming mendekati Kit yang duduk manis dari tadi.
"Kenapa kau kasih dia susu membentuk otot ?" Tanya Kit bingung, harusnya Ming membantu Forth untuk membuat Beam menjadi gemuk.
"Kit, kenapa gak tanya aku cape atau tidak ? Malah tanya hal itu dulu." Kata Ming agak kesal.
"Iih itu yang penting Ming." Kata Kit.
"Hahahaha.... Tenang saja, susu itu sudah aku tukar dengan susu itu dengan susu pengemuk badan. Rencana kita pasti berhasil." Kata Ming mencium bibir Kit lalu pamit untuk mandi.
"MINGGG!!!" Jerit Kit kesal karena Ming yang menciumnnya didepan umum lalu tersenyum.
***
"Para adikku kemana ?" Tanya Arthit kepada Kongpop yang sudah dari pagi datang ke tokonya.
"Tidak tahu." Kata Kongpop santai sambil membereskan semuanya.
"Kenapa kau bereskan ?" Tanya Arthit bingung.
"Kita tutup toko lalu kita kencan." Kata Kongpop masih melanjutkan beres-beresnya.
"Kencan ? Aku gak mau pergi." Tolak Arthit. Kongpop mengunci pintu, menutup tirai toko.
"Kencan disini saja." Kata Kongpop mendekati Arthit dan membisikan "kencan di dapur sepertinya seru."
Kongpop menarik tangan Arthit menuju ke dapur dan....... ( silakan isi sendiri. )
KAMU SEDANG MEMBACA
6. Alpha & Omega
FanfictionNot description. Just read The story is mine but the character belong to Author Sotus ( Bittersweet ) & 2 moons ( Chiffoncake ) The highest rank # 47 in fantasy Thanks, Lazy Writer