Chapter 25 ( Bahasa )

4.9K 598 115
                                    

Beam merasa badannya lemas dan sakit, kepalanya pusing dan berat untuk membuka kedua kelopak matanya. Ia haus tapi badannya tak bisa bergerak sesuai keinginannya.

"Air....." kata Beam lemah.

Forth yang sudah menjaga Beam siang dan malam selama 3 hari, akhirnya tersenyum puas, Beamnya telah sadar. Walau Forth juga lelah tapi itu tak seberapa dengan sakit yang dirasakan Beam. Dengan cepat Forth menyediakan air putih segelas serat sedotan kecil agar memudahkan Beam untuk minum.

"Ini... " kata Forth seraya memasukan sedotan ke mulut Beam. Beam menyedotnya dengan terburu-buru karena ia merasa haus sekali.

"Pelan-pelan Beam..." Forth memperingati Beam agar Beam tidak tersedak.

Beam mulai membuka matanya, walau berat dan sempat menutup beberapa kali, akhirnya Beam bisa melihat sekelilingnya.

P'Forth ? Apa yang ia lakukan disini. Pikir Beam.

Forth tertawa kecil melihat ada kerutan di dahi Beam dan wajah bingung Beam. "P menjagamu na...."

Mata Beam terbuka lebar mendengar Forth menjaganya. Apa P'Arthit memperbolehkan ?

"Arthit sudah memberi ijin... P akan menjagamu mulai sekarang dan seterusnya." Kata Forth seolah-olah dapat membaca pikiran Beam.

Memberi ijin ? Bagaimana bisa ? P'Arthit yang sangat membenci Alpha itu memberi ijin ?

"BEAM....." Teriak Wayo dari depan pintu kamar yang diikuti oleh Ming dan Kit dibelakangnya. Apa dia tak sadar teriak dirumah sakit ? Adikku yang satu ini memang luar biasa anehnya.

"Kalian sudah datang, Beam baru saja sadar. Tolong kalian temani ya.. " Forth sadar mungkin Beam masih tak ingin ditemaninya, lebih baik Forth mengalah duduk di sofa saja. Ming dan Wayo mengedipkan mata memberi isyarat bahwa mereka akan membantu meluluhkan hati Beam. Toh, imbalannya juga mereka sudah terima, sebuah ponsel iphone 8+.

"Beam... bagaimana ada yang sakit ? Tanya Kit yang masih khawatir. Beam mengerti mungkin Kit merasa bersalah atas kejadian itu tapi hal itu sudah tugas Beam untuk melindunginya.

"N...n...gak.." Beam bersuara serak dan sedikit terbata-bata.

"Benar ?" Tanya Kit memastikan sekali lagi. Beam hanya tersenyum dan sedikit menganggukan kepala.

"Beam..Beam... kau tak usah khawatir sekarang, pembullymu sudah kami hajar sepenuhnya." Ucap Wayo bangga. Beam hanya menatap Wayo.

"Benar... aku tak bohong. Kalau tak percaya kau tanya sama Ming, benar kan Ming ?" Wayo meminta bala bantuan. Ming tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

"Ba... bagai...bagaimana bisa ?" Tanya Beam.

"Kau jangan dengarkan mereka, mereka meminta bantuan P'Forth." Kata Kit yang sudah menghancurkan kebanggan Wayo dan Ming sebagai pembalas dendam Beam.

"KIT...." Wayo dan Ming protes. Entah kenapa Beam merasa Wayo dan Ming ini sifatnya sungguh mirip. Jauh berbeda dengan Kit dan Beam.

"Tapi Beam. P'Forth sungguh keren membalas mereka semua. Mereka tak akan membullymu sekarang. Kau punya pelindung." Kata Ming yang memulai misi 'memuji P'Forth agar Beam kagum' ala Wayo dan Ming dimulai.

"Benar apalagi P'Forth yang membayar semua biaya rumah sakit ini. Lalu dia juga yang menjagamu Beam siang dan malam." Timpal Wayo.

"Belum lagi, P'Forth habis dipukuli sama P'Arthit karena meminta ijin untuk menjagamu." Kata Ming setelah Wayo selesai.

"Benar, apalagi P'Forth tampan, badannya bagus dan seksi lalu uangnya juga banyak. Itu paling penting Beam.." Kata Wayo menimpali setelah Ming selesai.

Forth tertawa kecil mendengar perkataan Wayo dan Ming memujinya secara lucu.

"Lalu kalian dapat apa ?" Tanya Beam sambil memasang muka garang.

"Er...." Ming ragu.

"Gak dapat apa-apa." Kata Wayo cepat.

"Benar.. gak dapat apa-apa." Kata Ming.

Benar-benar cocok. Pikir Beam lucu.

PLAK... Kit memukul kepala Wayo dan Ming bersamaan.

"Mereka dapat ponsel terbaru dari P'Forth. " kata Kit.

"Kau kan juga dapat Kit...Beam juga dapat..." protes Wayo.

"Hahaha...." Beam tertawa melihat adegan komedi didepannya. Dan Forth tertawa terbahak-bahak melihat mereka.

***

Kongpop sudah bekerja seminggu penuh di toko roti Three Piggies. Bahkan ada beberapa pegawainya yang ke toko hanya untuk meminta pendapat atau tanda tangannya.

"Kong, pulang. Urus kerjaanmu. Dokumen subah banyak menumouk dimejamu." Kata Knot sebal.

"Kau yang urus saja P." Kata Kongpop masih menaruh roti di rak.

"Itu perusahaanmu. Bukan punyaku." Bantak Knot.

"Ya sudah, suruh Ming saja yang urus. Biar dia belajar dari sekarang."

"Ming ?? Kau yakin meminta dia yang urus. Yang ada malah tambah kacau nantinya. Dia masih kekanak-kanakan. Bahkan dia meminta Forth agar membelikan dia ponsel iphone 8+."

"Hahaha.... kena batunya si Forth. P'Knot, ajari Ming. Aku akan menyerahkan semuanya ke Ming nanti."

"Lalu bagaimana denganmu ?" Tanya Knot bingung. Perusahaan itu memang warisan dari orangtua Kongpop, tapi semua jerih payah Kongpop mengembangkan sampai sebesar ini.

"Aku ?? Aku disini saja. Bersama calon istriku." Kata Kongpop tertawa.

"Kau gilaa..." Knot mengeleng-gelengkan kepala melihat bosnya sakit cinta.

"Memang sudah gila. Dan itu semua karena dia hahaha...."

***

Arthit dan Gun membawa kotak nasi untuk makan siang Forth. Walau masih belum menerima sepenuhnya tapi adalah bentuk rasa terima kasih dari Arthit kepada Forth. Forth sudah membayar semua biaya rumah sakit dan sekarang dia menjaga Beam siang dan malam.

Saat berbelok, Tan memeluk Arthit dari belakang.

"Arthit... aku rindu..." kata Tan. Arthit hanya terdiam beku. Dia masih trauma dengan apa yang dilakukan oleh Tan. Gun berusaha melepaskan pelukan Tan kepada Arthit. Namun perbedaan kekuatan membuat Gun seraya nyamuk yang hanya mengigit kecil.

"Lepaskan kakak iparku." Kata Phana yang datang dan mendorong Tan kebelakang. Off berdiri didepan Gun dan Phana berdiri didepan Arthit.

"Jangan ikut campur Phana, Off."

"Tidak bisa. Dia kakak iparku." Kata Phana.

"Dia juga kakak iparku." Kata Off yang membuat Phana menoleh bingung. Siapa yang jadi pasangannya Off ? Jangan bilang kalau itu Wayo. Pikir Phana.

"Si cutie pie ini." Jawab Off yang mengerti kebingungan Phana dan mengerakan dagunya kebelakang.

"Lalu ? Bukankah berarti kita keluarga. Kalian akan jadi adik iparku yang manis." Kata Tan sinis.

BRUG... Seseorang menepuk pundak Tan dan ketika Tan menoleh langsung memukulnya hingga Tan mundur beberapa langkah.

"DIA MATEKU!!!"

Zyzy :

Haii... do you miss me ?? Hahahha... Zyzy mulai narcis lagi.

Maaf ya kemarin-kemarin gak update. Zyzy lagi sibuk dan lelah menjelang liburan. Tapi sekarang Zyzy sudah liburrrr.... YIHAAA.....

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang