"Aku ingin bertemu Sunny." Kata Beam yang membuat Forth terkejut. Biasanya Beam cuek padanya tapi kenapa tiba-tiba dia ingin bertemu dengan Sunny.
"Kenapa ?" Tanya Forth hati-hati.
"Tak boleh ?" Beam malah balik bertanya.
"Tentu saja boleh. Kapan aku bilang tak boleh." Kata Forth membela diri.
"Aku ingin ketemu sekarang." Beam mulai keras kepala.
"Sekarang ? Apa ada hal yang sangat penting ?" Tanya Forth bingung kenapa Beam terburu-buru seperti itu.
"P'Forth tak perlu tahu. Yang penting aku ingin ketemu dengan Sunny sekarang." Walau Forth tak tahu alasannya, tetap sebagai Alpha dan mate yang baik, Forth mengantar Beam kerumah Sunny.
***
"Ada apa mencariku ?" Tanya Sunny yang sudah mempersilakan masuk tamu tak diundang itu.
"P'Forth ini wanita yang kau cintai dulu ?" Tanya Beam tanpa peduli Sunny akan tersinggung atau tidak. Forth mengangguk membenarkan dan Sunny pun terkejut. Selama ini ia tak tahu kalau Forth menyukainya.
"Apa kau masih mencintainya sekarang ?" Tanya Beam sekali lagi.
"Tidak. Aku mencintaimu Beam Rojnapat." Kata Forth yakin didepan teman dekatnya. Sunny tersenyum bahagia, walau dulu ia tak membalas cinta Forth tapi kini Forth sudah menemukan orang yang dicintainya.
"Apa kau sudah jelas Beam ?" Tanya Sunny. " Jangan meragukan Forth, ia pria yang baik. Jika aku mengetahui bahwa Forth mencintaiku dulu, maka aku tak akan pernah melepaskannya."
"Apa maksudmu P ?" Ada nada tidak suka dalam pertanyaan Beam.
"Maksudku jangan sekali kau melepaskan Forth, Beam. Atau kau akan menyesal. Dan perlu kau ingat, aku dan Forth hanya berteman dari masa kuliah dan juga aku sudah menikah." Sunny ingin menghapus semua awan gelap dihati Beam hingga Beam dapat menerima Forth sepenuhnya.
"Maaf, jika aku lancang." Kata Beam yang sudah reda emosinya. Sunny tersenyum lalu menangkap kedua pipi Beam. " Tak apa, hanya satu permintaanku. Jagalah Forth dengan baik. Jadilah keluarga yang hangat untuknya." Beam mengangguk atas permintaan Sunny.
***
"Beam apa kau sudah percaya padaku sekarang ?" Tanya Forth di dalam mobil perjalanan pulang dari rumah Sunny.
"P... berjanji satu hal padaku." Kata Beam menatap Forth.
"Apa itu ?" Tanya Forth.
"Sudah, berjanji saja."
"Baiklah. P janji akan memenuhi permintaan Beam." Kata Forth sekali janji, ia akan menepatinya dengan sungguh-sungguh. Forth adalah pria yang bisa dipegang janjinya.
"Jangan menyuap Wayo dan Ming lagi."
"P janji." Kata Forth sambil tertawa. Maaf ya dua bocah. Kata Forth dalam hati.
"Kapan P akan menemui P'Arthit ?"
***
Wayo menceritakan tentang olahraga mudah kepada Ming. Ming kaget ternyata Wayo sepolos ini, padahal otak liciknya udah setara dengan tingkat dewa penipu. Untung saja, Wayo hanya baru bercerita ke Ming bukan ke saudara kembarnya apalagi ke P'Arthit, kakak sulung mereka.
"Yo... jangan kau lakukan lagi ?" Kata Ming memperingatkan.
"Kenapa ?" Tanya Wayo polos.
"Kalau kau hamil bagaimana ?"
"Kenapa bisa hamil ?" Tanya Wayo bingung. Ming mengacak-acak rambutnya bingung bagaimana simpelnya menjelaskan ke Wayo, si bocah polos ini.
"Kau ini omega ?"
"Itu aku sudah tahu dari dulu." Kata Wayo sok tahu.
"Kau belajar tentang reproduksi omega tidak sih ?" Kata Ming yang jadi kesal karena Wayo sok tahu.
"Iih ngapain aku belajar begitu, mending aku belajar membuat roti."
Astaga, OMG. Boleh kutendang gak nih bocah jauh-jauh. Ming, tak boleh. Ingat, dia adik iparmu.
"Pokoknya kau tak boleh melakukan lagi, atau ku adukan ke P'Arthit."
"Kenapa ?"
"Jika P'Arthit tahu dia akan marah besar." Jelas Ming.
"Kenapa P'Arthit harus marah ?" Grrrrhhh... Wayo kau ini laki-laki bukan sih 😧😧.
"Kau tak perlu tahu alasannya, jika P'Arthit marah maka kau tak bisa pergi dengan dokter Phana. Dan itu berarti tidak ada makanan enak untukmu secara gratis. P'Forth tak akan memberimu apa yang kau inginkan karena ada Beam yang menghalangi, begitu juga P'Kong. Hanya P'Phana satu-satunya harapanmu."
Mendengar tak ada lagi yang akan mentraktirnya makanan enak, serasa dunia Wayo runtuh berkeping-keping.
"Baiklah, aku tak akan melakukannya lagi." Kata Wayo berjanji.
"Olahraga yang benar. Aku tak ingin kencanku batal gara-gara kau dan Beam." Kata Ming memperingatkan dan Wayo mendecih tak suka.
***
Arthit mengetuk-getuk kepalanya, pusing. Baru saja ia mendapatkan kabar yang membuat ia shock berat. Untung saja jantungnya kuat, jika tidak maka Arthit bisa berakhir dirumah sakit.
"Apa yang harus aku lakukan ?" Katanya pada diri sendiri. Arthit merasa buntu. Di satu sisi ia ingin Beam bahagia tapi di sisi lain ini terlalu cepat baginya. Beam masih seorang bocah dimatanya.
Arthit memanggil para adik-adiknya dan Gun, kecuali Beam yang tak diikutkan dalam pembicaraan ini. Ia memutuskan untuk membagi masalah ini dengan mereka.
"Apa kalian setuju kalau Beam menikah dengan Forth ?" Pertanyaan Arthit yang hebat langsung membuat mereka melonggo.
"Whattt ??" Akhirnya Kit tersadar.
"Beneran ??" Kali ini Gun yang tersadar, hanya tinggal Wayo seorang.
"YESSSS DAPAT PAUS GENDUT...." Teriak Wayo kegirangan yang tak sadar ada Arthit didepannya.
"WAYOOOOO!!!!....." Teriak mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
6. Alpha & Omega
FanfictionNot description. Just read The story is mine but the character belong to Author Sotus ( Bittersweet ) & 2 moons ( Chiffoncake ) The highest rank # 47 in fantasy Thanks, Lazy Writer