Chapter 32 ( Bahasa )

4.9K 595 92
                                    

"Pagi Arthit..." sapa Kongpop melengang masuk ke dalam toko roti lalu mencium pipi Arthit.

"Apa yang kau lakukan ?" Kata Arthit sambil mendorong Kongpop agar tak dekat-dekat.

"Mencium istri sendiri masa tidak boleh." Kata Kongpop manja.

"Siapa istrimu hah ?" Kata Arthit ketus.

"Tentu saja kamu, memangnya ada siapa lagi ?"

"Aku tak mau jadi istrimu."

"Kalau gitu jadi pacarku saja."

"Tidak mau."

"Suamiku ?"

"Tidak."

"Bosku ?"

"Tidak."

"Mateku ?"

"Tidak. Sekali tidak tetap tidak." Arthit geram menatap Kongpop.

"Tapi kau sudah mendesah dibawahku Arthit..." Arthit langsung membekap mulut lancang Kongpop. Berani-beraninya Kongpop membuka aibnya. Bukannya memperbaiki diri, Kongpop malah melancarkan aksi pegang pantat Arthit dan meremasnya sedikit.

"KONGPOPPP!!!!" Tinju melayang ke wajah tampan Kongpop.

"Pagiii... P'Kong.." sapa 3 anak kembar yang baru turun dari tangga.

"Pagi... " balas Kongpop.

"P'Kong, tak bosan apa dipukul sama P'Arthit ?" Tanya Wayo bingung.

"Bagi P'Arthitmu itu, marah itu tandanya sayang, pukul itu tandanya cinta." Kongpop mengoceh tak sadar ada macan dibelakangnya.

"P'Kong... uang sakuku tinggal sedikit.... nanti bagaimana mau jajan ?" Kata Wayo memelas. Kongpop segera mengeluaran 3.000 bath yang ia siap bagikan untuk mereka bertiga.

"Berani kasih ke mereka, aku akan kencan dengan orang lain." Ancam Arthit, baru saja Wayo mengulurkan tangan untuk mengambil tapi langsung ditarik kembali oleh Kongpop.

"Maaf naa... istri P bilang tak boleh." Kata Kongpop memasukkan kembali uangnya.

"YAAAAHHHH....."

***

Phana mengasak rambutnya hingga kusut, meremas kertas laporan gizi dihadapannya.

"Kau ini kenapa ?" Tanya Off yang bingung kelakukan Phana dari tadi.

"Apa cara diet tercepat ?" Tanya Phana.

"Tak makan." Jawab Off asal.

"Aku serius Off."

"Bukankah kau sering diet, kenapa tanya padaku ?" Kata Off kesal.

"Kalau aku yang diet, aku tak sepusing ini. "

"Siapa ? Wayo ?" Tanya Off tepat sasaran.

"Tahu darimana ?"

"My cutie pie." Off bangga dengan informannya.

"Makanya bantu aku. Wayo itu suka makan dan malas berolahraga. Bagaimana caranya agar dia bisa turun berat badannya ?"

"Taruh dia dikolam ikan hiu, nanti juga kurus hahahaha...."

"Ini bukan saatnya bercanda Off. " kata Phana kesal.

"Baiklah, aku tanya cutie pie dulu. Siapa tahu dia ada ide mengenai Wayo ?" Off menawaran usulnya.

"Baiklah, tolong aku Off."

***

"Naem.." panggil Forth kepada adiknya.

"Apa P ?"

"Apa makanan kesukaan Beam ?" Tanya Forth.

"P'Beam suka salad, daging merah dan air putih. Buah yang paling dia suka itu lemon."

Whattt ?? Makanan orang diet semua. Forth menepuk jidatnya.

"Kalau kue ?"

"P'Beam tak suka kue."

"Bagaimana cara menaikkan berat badan Naem ?" Tanya Forth serius.

"P'Forth mengejek Naem gendut ya." Kata Naem kesal.

"Bukan, Naem langsing kok."

"Lalu, ngapain P'Forth tanya soal berat badan ?" Kata Naem galak. Masalah berat badan itu masalah yang amat sensitif bagi wanita.

"P'Forth ingin menaikkan berat badan Beam, dia terlalu kurus." Jelas Forth.

"Ooo... Sering ajak makan saja P." Usul Naem.

"Itu dia, Beam selalu menolak kencan dengan P. Apa Naem ada cara ?" Tanya Forth yang sudah kehilangan akal.

"Memang P'Forth ajak kencan kemana ?"

"Ke restoran untuk makan."

"Ckckck...." Naem mengoyangkan jari telunjuknya. "Salah P, sini Naem bisikin."

"Begitu. Terima kasih Naem. P akan mencobanya." Kata Forth memeluk adiknya.

***

Kit dan Ming sedang duduk diruang tamu rumah Ming. Mereka lagi berpikir bagaimana cara agar kedua test itu berhasil dan mereka bisa kencan.

"Kit, bagaimana ini ?" Tanya Ming bingung. Kalau dia tak bisa kencan, bagaimana nasib perjalanana cintanya. Padahal ia sudah membayangkan melakukan adegan romantis dengan Kit.

"Aku tak tahu Ming." Kit pun menghela nafas.

"Bagaimana kita kencan disini saja, tak ada yang tahu." Usul Ming. Yang penting kan bisa ehem... ehem....

"Benar juga, ngapain kita urusin mereka." Kata Kit yang menyetujui usul Ming.

Baru saya Ming mendekatkan wajahnya ingin mencicipi buah merah Kit, ada sebuah buku yang menjadi penghalang diantara mereka.

"P'KONGGGG!!" Teriak Ming. Ternyata pelaku menaruh buku dihadapan mereka itu Kongpop. Kit menunduk malu, ketahuan akan berbuat mesum dengan Ming.

"Ming, kau harus tepati janji." Kata Kongpop yang duduk dihadapan mereka.

"P'Kong tak adil, mereka bisa kencan tapi kami tidak. Padahal itu masalah mereka bukan masalah kami. " Bantah Ming, kenapa dia dan Kit yang kena imbasnya.

"Lalu ?"

"Cabut janjinya."

"Tidak bisa, harus adil.

"Tapi P tak adil pada kami."

"Begini saja, Kit ikut Phana dan Wayo saat kencan dan Ming ikut Forth dan Beam saat kencan."

"Lalu ?" Tanya Ming masih tak mengerti maksud Kongpop.

"Ganggu saja kencan mereka. Jadi tak ada yang kencan kan."

"Benar juga P. Ayo Kit kita ganggu mereka."

"Setuju Ming." Ming dan Kit tersenyum licik. Pembalasan menurut mereka.

Dan aku bisa bebas bersama Arthit - Kongpop.

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang