Bab 15

67.2K 3.1K 578
                                    

Ashrell cuba membuka mata . Perlahan - lahan matanya dibuka dan dililaukan ke sekeliling . Ashrell mengeluh .

Dia benci tempat ini . Hospital . Satu - satunya tempat yang paling dia benci . Tangan yang sedikit kebas cuba digerakkan namun pergerakkannya terbatas .

Ashrell berkerut . Perlahan kepala dialihkan ke tangan . Terasa seperti sesuatu yang berat menghempap tangannya .

Dia terkejut .

Rupa - rupanya , kepala Dheya . Gadis itu sedang lena tidur berbantalkan lengannya .  Ashrell tersenyum nipis . Tangan dialih dan bergerak mengusap ubun - ubun gadis itu .

Dheya yang terasa seperti sesuatu bergerak di ubun - ubun kepalanya dengan segera membuka mata . Kepala diangkat . Senyuman manis terukir di bibirnya .

" Awak ...awak dah sedar ? " soal Dheya terharu . Wajahnya tampak gembira . Ashrell hanya menayang wajah dingin namun tidak terlalu tegang .

" Aku dah sedar . Mana yang lain ? " soal Ashrell pula . Dia yakin ahli keluarganya ada datang melawat . Kalau tidak , macam mana Dheya boleh berada di sini .

" Yang lain semua dah balik . Pagi esok diorang datang bawa baju awak . Awak okay ? Nak apa - apa ? " ujar Dheya .

Dia cuba membantu Ashrell menyandarkan badan di kepala katil . Ashrell mengikut . Tangan memangku bahagian terluka yang sudah dijahit . Ngilu !

" Aku haus . Tolong ambilkan aku air . " pinta Ashrell . Dheya mengangguk lalu menuang air kosong ke dalam gelas lalu disua perlahan ke mulut Ashrell .

Ashrell meneguk air , membasahkan tekak yang sudah seharian kering tanpa air .

" Asal kau tak balik sekali ? " soal Ashrell pelik pabila dia perasan yang Dheya tidak pulang bersama yang lain .

" Sa..saya nak teman awak . "

Ashrell yang mendengar jawapan Dheya tersenyum dalam hati . Kesian dia melihat gadis itu sanggup menemaninya di sini .

Luka di bahagian perut dijeling .
Dia juga terkejut dengan apa yang berlaku semalam . Silapnya , kerana tidak peka . Alih - alih dia pulak yang ditikamnya .

" Awak , baringlah dulu . Rehatkan badan awak . Doktor pesan jangan bagi awak banyak bergerak . Nanti terbuka pulak jahitan tu . "

Dheya mula bergerak ke arah sofa . Dia mahu melelapkan mata yang mula memberat . Ashrell menahan dengan memegang pergelangan Dheya .

" Suha , teman aku tidur . Aku bosan tidur sorang - sorang . " mood bermanja Ashrell sudah menjelang . Dheya yang mendengar suara lembut Ashrell telan liur .

Muka cuba dimaniskan . Dia menggeleng . Menolak ajakan lelaki itu . Bukan apa , dia masih malu sebenarnya . Cukuplah dia rasakan wajahnya seperti udang yang sedang dibakar . Memerah semuanya .

" Takpalah . Saya tidur dekat sofa . Kalau ada apa - apa , awak panggil ja saya . " ucap Dheya lembut .

Ashrell memandang Dheya .

" Tidur dengan aku Suha . " mendatar sahaja suara Ashrell . Dheya yang perasan akan perubahan nada suara Ashrell cepat - cepat mengambil tempat bersebelahan Ashrell di atas katil .

Ashrell berganjak memberikan ruang buat Dheya tidur . Dheya pula hanya menebalkan muka . Kalau diikutkan hati , mahu sahaja dia tidur di sofa .

Pinggang Dheya dipeluk oleh Ashrell . Dheya sedikit terkejut . Terasa kehangatan tangan Ashrell memeluk pinggangnya . Dheya hanya merelakan .

" Sleep tight , dear . " dahi Dheya dikucup sekilas sebelum merebahkan kepalanya di bahu gadis itu . Dheya juga turut sama melelapkan mata .

Isteri Encik Mafia [C]Where stories live. Discover now