Bab 36

54.6K 2.3K 67
                                    

Daun pintu bilik dikuak dengan perlahan . Langkah diatur agar tidak menganggu orang lain . Sebatang tubuh yang sedang berdiri sambil termenung panjang dipandang .

Terasa luluh hatinya melihat keadaan isterinya yang ditinggalkan selama dua hari ini . Gadis itu tampak lesu dan tidak bermaya .

Tiara ada juga menceritakan tentang keadaan Dheya yang sering termenung dan terperuk di dalam bilik .

Makanan yang dimasak langsung tidak disentuh . Sehingga Tiara akhirnya memutuskan untuk memberikan Dheya vitamin .

Ashrell mengorak langkah merapati tubuh badan isterinya . Ralit sungguh Dheya termenung sampaikan tidak sedar akan kehadirannya .

" Kenapa tak tidur lagi ? " soal Ashrell lembut sambil memeluk mesra pinggang Dheya dari arah belakang . Dagu diletakkan di atas bahu isterinya .

Dheya terkejut dengan tindakan tidak diduga Ashrell . Dia merenung Ashrell dengan pandangan yang sangat dalam .

Adakah dia sedang bermimpi ? Atau sebaliknya ?

Wajah yang sangat dirindui kini sudah berada di depan mata . Dheya seakan menjadi patung tidak bernyawa . Lidahnya kelu untuk bersuara . Hanya mata yang menyalurkan perasaan .

" Heii - Aku tanya kau ni , kenapa tak tidur lagi ? Dah lewat malam , tak baik untuk kesihatan kau . " Ashrell bersuara lagi .

Pelukan di pinggang makin dieratkan . Ditariknya badan Dheya agar lebih rapat ke badan tegapnya sehinggakan dapat dirasakan lekuk - lekuk tubuh gadis itu .

Dheya mengedipkan mata . Senyuman gembira dan terharu mula terukir di bibir .

" Aw-awak !! " Dheya bersuara seraya memusingkan badan menghadap Ashrell . Batang tubuh suaminya dipeluk erat . Ashrell juga turut membalas .

Diusap - usap rambut ikal mayang isterinya sambil mulut tidak henti - henti melabuhkan ciuman di dahi isterinya .

" Shh... Aku dah balik . Aku janji takkan buat kau macam ni lagi . " pujuk Ashrell lalu menolak dagu Dheya agar memandang wajahnya .

Dheya menurut . Pandangan penuh cinta dan rindu dihadiahkan buat tatapan suaminya . Kolam air matanya juga turut bekerja .

" Aku sayang kau . Sampai bila - bila pun kau tetap isteri aku . Aku dah maafkan kau . Cuma... "

Dheya mengerut dahi . Telinga dipasang dengan teliti . Dia mahu mendengar kesinambungan bicara suaminya yang tergantung .

" Kau kena dengar dulu apa yang aku nak cakap . Boleh ? "

Ashrell menyoal . Rambut yang terjuntai di dahi Dheya diselak dan disisipkan di tepi telinga . Ciuman sekilas diberikan di bibir isterinya .

Cupp !

Dheya tersengeh . Dada Ashrell ditampar kasar . Gatal ! Suka ambil kesempatan . Ashrell ketawa kecil melihat telatah Dheya .

" Aku bukan sengaja nak rahsiahkan benda ni daripada kau tapi aku takut . Takut kau tak boleh terima kerja aku . Memang apa yang kau dengar daripada Helena tu semua betul . Aku tak nafikan . Cuma aku bukan seburuk yang kau sangka . Aku bunuh orang bila perlu , Suha . "

Ashrell bercerita . Dheya mendengar dengan penuh tekun . Biar saat ini , saat dimana semua yang selama ini membendung dirinya , akan terjawab .

Dia mahu tahu kebenaran tentang keluarga suaminya . Keluarga Carlos Lee . Dia ingin tahu rahsia itu daripada mulut suaminya sendiri . Dan hari ini , benda itu sudah termakbul .

" Semua keluarga aku membunuh bila perlu . Membunuh bila ada manusia yang buat onar dengan keluarga aku . Aku sayangkan kau . Sebab tu , aku rahsiakan benda ni . Aku taknak keselamatan kau terancam sebab musuh aku berada di mana - mana . Aku minta maaf kalau kau rasa jijik dengan kerja aku tapi-- "

Isteri Encik Mafia [C]Where stories live. Discover now