Prolog

2.8K 89 27
                                    

Antara anak orang kaya dan anak orang biasa. Mereka memiliki standar sendiri untuk memilih teman. Jika si kaya mencari teman yang tulus. Maka si anak orang biasa mencari teman yang bukan dari kalangan orang kaya atau dengan gengsi yang tinggi.

"Memangnya siapa yang mau berteman dengannya kalau bukan karena dia anak dari penyumbang dana terbesar di yayasan sekolah kita ini."

"Kamu benar, dia bisa sekolah dimana saja yang dia mau. Aku yakin nilainya selalu di mark-up oleh guru, dan semua guru selalu baik kepadanya."

"Jangan seperti itu, setidaknya kalian sudah menerima banyak uang dan property dari anak itu. Kita juga selalu dipinjami uang tanpa harus mengganti. Sudahlah, kita manfaatkan saja. Sekarang kita tunggu saja makanan kita datang, Dean sedang membelikan untuk kita."

Percakapan 3 siswa di kantin itu jelas di dengar oleh Deandra yang berdiri di balik tempat duduk mereka. Emosinya meledak, namun dia hanya menghela nafas. Dia berjalan menuju tempat duduk teman-temannya kemudian meletakkan makanan di baki makanan di hadapan mereka. Tatapan Deandra kepada ketiga temannya itu sangat sinis dan tanpa mengatakan sepatah katapun dia meninggalkan kantin. Dan sejak saat itu Dean tidak pernah terlihat di sekolahan lagi.

~~~~~

"Dean, kenapa tidak segera berangkat? Jadwal angkutannya sudah mau lewat," tegur laki-laki yang di panggil Ayah itu kepada gadisnya yang hanya berdiri di depan pintu.

"Ayah, kemarin aku di-bully di sekolahan," keluh Deanita menunduk.

"Di-bully kenapa lagi? Anak ayah cantik gini kenapa di-bully terus? Kali ini masalahnya apa?"

"Kemarin Dean dikira menantang Queen sekolahan karena posting foto selfi Dean di akun sosial media milik Dean. Mereka mengira Dean mau ngajak saingan."

"Trus?"

"Dia dan gang-nya juga memaki Dean karena Dean hanya anak seorang OB."

Mendengar penjelasan anak gadisnya, Ayahnya hanya menghela nafas lalu memeluk anak gadisnya itu. "Nak, bukankah ayah dan kakak-kakakmu sudah berkali-kali memintamu untuk melawan jika hal ini terjadi? Dean, kan, anak gadis yang kuat."

"Kalau Dean melawan takut Dean di skors karena Dean sudah kelas 3 dan Dean gak mau itu terjadi. Dean mau lulus, Yah."

"Baiklah, sabar kalo gitu. Ayah memang hanya seorang OB, tetapi Ayah selalu berusaha membahagiakan anak-anak ayah, termasuk Dean." Kata ayah sambil mengecup kening anaknya. "Tapi Ayah mohon, Dean selalu kuat, ya? Maaf Ayah memang tidak sekaya orang tua murid yang lain di sekolahan kamu, nanti Dean cari SMA yang dekat sekolah aja, ya? Beasiswa dibatalkan juga tidak apa-apa, yang penting Dean nyaman ketika belajar di sekolah."

"Terima kasih, Ayah."

"Oke, ayo ayah antar ke sekolah"

Deanita memang mendapat Beasiswa di SMP tempat dia belajar sekarang, SMP super elite dan Deanita berhasil mendapatkan beasiswa itu memang karena prestasinya. Tetapi sejak menerima beasiswa itu, pandangan Deanita kepada orang kaya langsung berubah.


------------------•••°°°°000ooo000°°°°•••------------------

Baca cerita aku yang lain juga ya...
✓First Love (End)
✓Love You, Just Like This Is Enough (End)
✓(For) My Dean (On Going)

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang