~ enam ~

750 53 1
                                    

Makasih uda baca sampai sejauh ini..  vote dan koment jangan lupa ya ~

Happy reading ~ ♥️

~~~~~~~~~~~~~~~

Hari demi hari Deanita lalui masa akhir SMP nya dengan tenang. Dia juga merasa senang karena dia punya teman makan bekal dan teman makan di kantin. Dia juga sering diminta mengajari mata pelajaran kepada adik kelas. Sungguh tidak dia duga, dia cukup populer tanpa ada pembullyan dari Adriana dan teman-temannya.

"Cih! Merasa sok banget tuh anak gara-gara kita selalu ngebiarun dia!" Omel Merina yang melihat Deanita sedang ngobrol dengan adik kelas.

"Sebenernya yang ngelaporin lo siapa, sih!? Berani banget!!" Omel Yuvita yang terus menatap tajam ke arah Deanita.

"Kalau sampai gue tahu siapa yang ngelaporin Adriana, bakal gue habisin, tuh, orang. Yakin?!" Tambah Angela.

"Gue, kok, jadi penasaran, ya, sama siapa yang ngelaporin Adriana." Davika berpikir tetapi tanpa ada ekspresi kemarahan sama sekali. Sementara Adriana hanya diam. Diam menahan amarah. Dia sadar dia sedang di awasi seseorang tetapi dia tidak tahu siapa orangnya.

Flashback

"Papi dapet teguran keras dari kepala yayasan. Kalau sampai kamu dan teman-teman kamu mem-bully semua siswa yayasan Bintang Bangsa sekali lagi, papa bakal di pecat dari yayasan dan mami kami bakal di pecat dari perusahaan dia sekarang kerja. Jadi awas, ya, kamu kalah berani berulah lagi! Papi anter kamu ke pesantren, biar di ajar sama kakak kamu!" Omel Dominique Chandra, papinya Adriana, sesaat setelah Adriana pulang terlambat di hari yang sama dengan dia mengejar Deanita waktu itu.

"Apa untungnya, sih, mem-bully anak itu! Yang ada malah kamu yang malu!! Dia itu siswi berprestasi!! Tanpa anak itu, papa kamu ga bakalan di pertahanin sebagai kepala sekolah selama 10 tahun ini! Kamu mikir gak, sih!? Heran, deh, mami sama kamu, Adriana. Katanya Queen tapi ga ada elegannya sama sekali!! Selalu aja di nomor 5! Harusnya kamu mikir!! Mem-bully anak yang selalu peringkat 1 itu malu-maluin! Apa lagi alasannya cuma karena Cucu Dharmayudha!! Yang ada mami bakalan malu cuma gara-gara anak perempuannya iri dan mem-bully karena kalah prestasi dan popularitas sosmed, mami jadi di pecat! Muka mami mau di taruh dimana!?" Nevillia Palupi Candra, mami Adriana nambahi omelan Dominique, Adriana masih terpaku dan shock karena baru kali ini orang tuanya benar-benar marah kepadanya.

"Dan lagi, kamu dan teman-teman kamu itu bakal di kuarkan dari sskolahan tanpa ampun!! Ingat baik-baik! Sekolah yang bener! Ga cuma dandan yang kamu bisa!!" Terakhir omelan Dominique dan kemudian meninggalkan kedua perempuan di hadapannya menuju kamarnya. Lalu disusul oleh Nevillia meninggalkan Adriana yang masih kaku di tempat. Dia benar-benar tidak percaya atas apa yang dia dengar. Dalam hitungan jam, dia sudah mendalatkan kabar buruk tentangnya. Padahal selama ini tidak ada yang berani melaporkannya kepada siapapun.

Flashback end

*Gue ga tahu siapapun dia yang ngelaporin gue, gue bakal cari tahu. Dan dia gak akan dapat ampun. Kali ini gue emang kalah, tapi kedepan gue bakal membalas semua ancaman yang gue terima ini!* Batin Adriana yang kemudian meninggalkan tempat menuju kelas.

~~~~~~~~~~~~

Deanita sudah mulai nyaman berada di sekolah. Dalam waktu semalam, dia sudah bebas dari ancaman Adriana. Selain dia harus menemuman cowok penyelamatnya kemarin, Deanita juga harus menemukan siapa yang telah membuat Adriana berhenti mem-bully-nya.

"Sekarang sudah nyaman, ya, berada disini?" Tanya Putra mengagetkan Deanita yang sedang duduk di depan perpustakaan sekolah.

"Oh! Putra! Lumayan, lah, bisa fokus belajar sekarang. Minggu depan kita ujian." Jawab Deanita dengan tersenyum dan kembali fokus dengan  bukunya.

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang