Super long chapter. Sorry for take a long days to update this part. Hope you enjoy it ❤️❤️
------------------------------------------
"Jadi, lo belum jujur sama Deanita soal siapa lo sebernya?" Kata Diyas, anak Meyra yang baru pulang dari Malaysia, saat di toko Meyra.
"Belum, gue masih belum siap kalo dia kecewa dan benci sama gue setelah tahu siapa gue sebenernya." Jawab Deandra sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi pelanggan di depan kasir. Saat itu Deanita sedang belanja sama Wulan, salah seorang patissiere di toko Meyra. "Dulu gue takut dia benci sama gue, sekarang gue takut kehilangan dia."
"Kalo dia cinta sama lo ga bakalan dia ninggalin lo." Kata Diyas, sambil nyodorin lemon soda ke Deandra. "Kalo dari cerita mama, dia anak yang baik dan ga suka di bohongi. Kalo lo terus kaya gini, lama-lama dia bakal tau siapa lo sebenernya. Lebih nyakitin kalo tau sendiri ato dari orang lain. Mending kamu jujur aja sama dia. Kalopun dia butuh waktu buat nerima kenyataan siapa kamu, biarin dia sendiri. Gue yakin, kok, dia pasti ga bakal ninggalin lo."
"Ini semua pertama buat gue, dia cinta pertama gue. Dan segala sesuatu gue pengin ngerasain cuma sama dia." Deandra menghela nafas.
"Termasuk kebingungan lo saat ini juga pertama buat lo, kan? Mending lo jujur secepatnya. Lo bilang rumor Deanita saat SMP uda mulai nyebar ke sekolahan, kan? Lambat laun dia bakal tau siapa lo."
Tak lama kemudian, Deanita dan Wulan kembali. Deanita kaget karena melihat soorang ikemen sedang ngobrol bersama Deandra. Namun Deanita merasa pernah melihat cowok cantik itu.
"Cepet banget?" Tegur Deandra yang langsung mengambil belanjaan dari tangan Deanita dan membawa ke dapur.
"Tadi cuma belanja di AtMart jadi ga lama." Jawab Wulan. "Sekarang AtMart komplit banget. Belanja ga usah jauh-jaih ke supermarket sana."
"Dean, dia siapa? Kaya pernah liat, tapi dimana, ya?" Tanya Deanita saat di dapur sambil melihat ke arah Diyas yang lagi mainin Macbooknya.
"Masa, sih? Kamu suka ya??" Goda Deandra sambil menyenggol lengan Deanita.
"Suka beneran baru tau rasa lo, Dean!" Hendery, patissie partner Wulan nyeletuk yang membuat Deandra terdiam dan Deanita hanya tertawa kecil.
"Dia anak Tante Mey, ." Kata Deandra singkat.
"Owh, tapi kaya pernah liat sebelumnya. Tapi dimana, ya?" Pikir Deanita sambil mengingat-ingat.
"Ga usah di ingat-ingat," Diyas mehampiri semua karyawan yang ada di dapur. "Kenalin, gue Diyas. Anak pemilik toko. Lo pasti Deanita, kan?" Kata Diyas dengan ramah dan ngulurin tangan kepada Deanita.
"Iya, saya Deanita." Deanita menerima uluran tangan Diyas dan bersalaman sebentar.
"Ga usah formal. Gue uda denger banyak soal lo dari mama. Dan lo bisa anggap gue sebagai Kakak lo sendiri, secara lo uda dianggap anak sendiri sama Mama."
"O-Okay," Deanita mengangguk kaku sambil memandang ke arah Deandra. Deandra tersenyum dan mengangguk kepada Deanita. Tetapi Deanita masih penasaran dengan Diyas karena dia merasa sudah pernah melihat Diyas tetapi lupa dimana tempatnya.
------------------------------
"Putra, apa kamu pernah melihat anak kakek yang ketiga?" Tanya anak kedua Hardian, Aditya, ketika mereka sedang bermain basket di lapangan basket samping mansion mewah milik Sukma Dharmayudha itu.
"Ya cuma liat dari foto keluarga yang di pajang di ruang tengah itu. Tapi kayaknya itu masih muda banget, deh, Kak. Kenapa, Kak?" Tanya Putra sambil men-dribble bola menghindari kejaran dan halauan Aditya.
![](https://img.wattpad.com/cover/150548459-288-k91974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dean (END)
Teen Fiction++++++++++++++++++++++++++++++++++ Tentang Deanita dan Deandra. Kedua remaja tersebut memiliki kriteria sendiri dalam memilih teman. Deanita tidak begitu menyukai orang kaya. Deandra yang kaya raya ingin mencari teman yang tidak mementingkan materi...