- tigapuluhsembilan -

350 21 4
                                    

Pokoknya ini super cepet buatnya. Sibuk terus di RL hampir ngelupain My Dean, huhuhu 😫😫😫 sorry lama update, semoga kalian ga kecewa.

Silakan membaca😍😍

------------------------

Deanita pulang tanpa menjawab memberikan kata lain selain "Sorry" kepada Deandra. Teman-temannya mengejar Deanita tetapi Deanita keburu naik taxi untuk pulang. Pulang sekolah tanpa ijin dan tidak mendengarkan teguran dari Satpam di gerbang.

Sepanjang perjalanannya di dalam taxi, dia hanya diam sambil scroll layar ponselnya. Belum selesai dia terkejut bahwa dia adalah keturunan orang kaya, ditambah lagi mendapat fakta bahwa Deandra adalah orang yang bahkan jauh dari apa yang dia kira. Deanita sudah mengira kalau Deandra pasti bukan dari kalangan sederhana seperti dirinya sebelumnya. Melihat siapa dan bagaimana cara berpakaian Lyra dan kakak Deandra. Juga melihat Meyra juga Diyas, rasanya tidak mungkin kalau Deandra dan keluarganya hanya di kalangan menengah.

Dan ternyata sangat jauh dari perkiraan Deanita. Selama perjalanannya dia mencari tahu tentang keluarga Deandra. Berawal tentang Bintang Bangsa dan diketahui siapa yang mendirikannya melalui situs internet. Diketahui Bintang Bangsa didirikan oleh perusahaan ayah Deandra dan bermula dari situ dia tahu siapa sebenarnya Deandra dan keluarganya.

"Gue berasal dari keluarga kaya. Cowok gue anak orang super kaya. Dan gue bilang kalo gue benci orang kaya. Apa gue kena karma?" Pikir Deanita selama perjalanannya.

"Kita mau kemana, Mbak?" Tanya sopir taxi yang belum tahu kemana tujuan penumpangnya.

"Ke Makam Sasana Puspa, aja, Pak." Jawab Deanita dengan cepat.

Deanita memutuskan untuk mengunjungi makan ibunya. Tanpa pamit kepada siapapun. Sementara itu waktu terus berjalan hingga langit menunjukkan warna jingga. Tetapi Deanita belum sampai rumah juga.

------------------------------------------

"Lo masih terapi, Kak?" Tanya Deandra saat berada di resto milik Mamanya. Kebetulan Sony juga sedang makan malam disana, karena sedang tidak ingin makan dirumah.

"Masih, cuma sebulan sekali." Jawab Sony sambil memakan menunya. "Lo ga makan?"

"Ga, Kak. Gue masih kepikiran Deanita." Jawab Deandra lesu sambil memainkan gelas kosongnya.

"Ya, gue tau dia pasti shock banget tau siapa lo sebenernya. Tapi gue yakin, dia ga benci sama lo. Dia pasti lagi menata hati dan mempersiapkan diri jadi cewek yang pantas buat lo."

"Gue ga masalah dia siapa, bahkan kalo dia anak tukang sapu-pun tetep bakal gue perjuangin."

"Itu, kan, elo, Dean. Tapi ini Deanita." Sony terus saja memakan beberapa menu didepannya tanpa memandang lawan bicaranya.

"Kenapa lo yakin banget, Kak?" Tanya Deandra.

"Dari lo cerita ke gue soal cewek macan lo itu, dia bukan type bakal nyerah. Cuma dia butuh waktu buat nerima dan mempersiapkan diri. Sendirian."

Deandra terdiam dengan jawaban Sony. "Gue ga tau bakal jadi apa kalo dia ninggalin gue." Gumam Deandra. "Lo sendiri gimana, Kak? Ditinggal Marcella, trus ditinggal tunangan lo."

"Gue lagi move on dari Cella. Gue yakin dia akan lebih bahagia tapi bukan sama gue. Sama Yuta mungkin."

"Kalo Kak Daisy?"

"Ga tau, deh, kemana perginya, tuh, cewek manja. Dari awal dia itu mau dijodohin sama gue cuma buat pelarian habis diputus sama cowoknya. Selain itu, dia demen sama cowok tapi sudah ditolak duluan di awal. Kasian banget, tuh, cewek. Cantik-cantik ditinggalin. Ortunya juga sampe sekarang masih nyariin terus."

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang