~ delapan ~

673 50 3
                                    

Setelah proses yang sangat lama. Pemikiran yang sangat lama. Sering ketik hapus ketik hapus, akhirnya update juga. Belum lagi ide sering ilang ketika mood yang naik turun.

Daannn..... Selamat membaca para readers ❤️❤️

----------------

Setelah meninggalkan Putra, Deanita melanjutkan perjalanannya. Dan cowok yang duduk di belakang Deanita ketika di cafe tadi mengikutinya. Cowok dengan kepala yang tertutup hoodie itu terus mengikuti Deanita. Dialah cowok yang sebenarnya dicari oleh Deanita. Deandra. Nama yang belum Deanita ketahui. Cowok tinggi yang berhenti sekolah karena tidak memiliki teman yang tulus.

Deandra terus mengikuti Deanita. Lalu Deanita berhenti di sebuah mini market. Berdiri di depan mini market itu cukup lama. Terlihat Deanita mengeluarkan sapu tangan pemberian Deandra. Memandangnya cukup lama. "Mungkin sudah saatnya aku menyerah," katanya yang diakhiri dengan helaan nafas yang panjang.

*Dia mau nyerah nyariin gue?* Pikir Deandra. Melihat Deanita duduk di bangku depan mini market. Kemudian Deandra masuk ke dalam mini market dan membeli minuman botol dan kemudian duduk tak jauh dari Deanita.

"Tapi, apa cuma segini usaha gue? Dia udah nyelamatin gue dari Adriana, dan setelah dia nyelametin gue tiba-tiba aja Adriana dan gang-nya ga ngejar gue lagi. Kaya magic aja." Kata Deanita yang tetap melihat sapu tangan biru tua berinisial D di salah satu sudutnya itu.

"D. Nama cowok itu siapa, sih?? Gue kepikiran tiap hari, ganteng juga, hihihi, kalo aja dulu di sekolahan ada cowok kaya dia, gue pasti betah di sekolah. Kali aja bakal jadian. Mungkin juga jodoh, inisial nama kita sama-sama D, hahaha." Mendengar perkataan Deanita membuat Deandra menahan tawanya.

"Disini, gue ngobrol sama dia, denger suaranya aja bikin tenang, sepertinya dia orang yang baik. Temannya pasti banyak banget." Deandra termenung mendengar kalimat Deanita itu. Bahkan Deandra tidak punya teman sejati di sekolah sebelumnya.

Deandra hanya diam mendengarkan semua perkataan Deanita. Membuat Deandra tersenyum, dan terdiam. Cukup lama Deanita duduk di depan mini market dengan nama AtMart itu. Kemudian terdengar ponsel Deanita berbunyi.

"Halo, kak Dhani?" Jawab Deanita.

'Kamu dimana? Ayah nyuruh kakak ngajak kamu pulang sekarang. Ini kakak lagi siap-siap mau pulang juga. Kamu lagi di jalan nyariin pangeran kamu, kan? Sekarang dimana? Biar kakak kesitu.' kata Dhani tanpa jeda di telepon.

"Kak Dhani, ih, aku di depan AtMart, ga jauh dari tempat parttime kakak. Dean tunggu disini aja, ya?"

'Oke, jangan kemana-mana!'

Tak lama kemudian terlihat cowok dengan seragam sebuah toko yang tidak asing buat Deandra. Tentu saja, itu seragam pegawai toko ponsel besar di tengah kota. Toko ponsel milik seseorang yang Deandra kenal. Dan cowok yang melambaikan tangan kepada Deanita itu sudah pasti Mardhani Wiratman, kakak kedua Deanita.

"Tumben kakak pulang cepet?" Tanya Deanita.

"Iya, ntar malem acara sama Kak Dhika." Jawab Dhani yang kemudian duduk disamping Deanita. "Oh ya, kemarin Kak Dhika dan aku udah nemuin temen Kak Dhika yang kerja jadi guru. Kami udah cerita juga soal alasan kamu hengkang dadi Bintang Bangsa"

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang