- sembilanbelas -

426 40 0
                                    

Its took so long, bcs i was busy in real life.
Hope u enjoy this cringy part 😂😂😂

Ps. Not edited as always 😂😂

------------

Setelah dari rumah Marcella, akhirnya Yuta ikut Deandra pulang setelah mengantar Deanita sampe depan rumahnya. Arius juga di telfon untuk segera menyusul keduanya.

"Wow, Dean? Ini keluarga lo?" Tanya Yuta yang melihat-lihat isi rumah Deandra sambil menunggu Arius datang.

"Iya," jawab Deandra dari mini dapurnya menyiapkan minum untuk bertiga.

"Bapak lo tuwir amat, Dean?? Hahaha sorry not sorry, hahaha." Yuta berkomentar setelah melihat sosok laki-laki yang duduk di sofa bersama seorang wanita yang terlihat seperti ibu-ibu modern dan gaul itu. "Yang duduk disebelahnya ini pasti emak lo? Masih cantik." Lanjutnya. "Tapi gue yakin, masa mudanya bapak lo pasti jadi inceran banyak cewek,"

"Haha darimana lo tau? Kata mama, dulu mama sering di-bully gara-gara kawin sama papa gue. Haha." kata Deandra yang menuju ruang tengah membawa baki berisi teko jus leci dan tiga gelas bening. "Uda shareloc belum ke Arius? Belum nongol juga orangnya? Jangan-jangan nyasar lagi tu bocah."

"Dean!! Woy!! Bukain pintu!! Bell pager lo jebol nih!!" Teriak Arius dari luar pagar rumah Deandra yang minimalis.

"Panjang umur tu anak!" Kata Yuta yang menghampiri Arius untuk membukakan pintu untuknya. Yuta juga mengecek bel pagar rumah Deandra. Ternyata tidak rusak. "Mulut lo tuh yang jebol!!" Kata Yuta yang kemudian menempeleng kepala Arius yang sedari tadi cengar-cengir sambil berjalan mendahului Yuta.

"Biar cepet dibukain." Kata Arius dengan tanpa dosa.

Lagi. Arius juga mengelilingi rumah Deandra dengan mulut yang sesekali menggumam 'wow' karena takjub dengan desain interior yang dipilih Deandra. Sama seperti Yuta, Arius terhenti di sebuat foto yang sama dengan Yuta, foto keluarga Deandra.

"Gue kayak ga asing sama bapak-bapak yang di tengah ini. Dia ini bapak lo?" Tanya Arius sambil memandang kearah Deandra yang sudah duduk di sofa depan TV.

"Ehm." Jawab Deandra canggung tanpa memandang Arius.

"Gila!!" Arius histeris sambil menghampiri kedua temannya yang dudah duduk di sofa tersebut. Kemudian memandang Deandra penuh antusias. "Lo anak konglomerat nomer satu di negara ini!?"

"Apa!?" Yuta terkejut dengan pertanyaan Arius kepada Deandra yang hanya diam. Yuta segera melihat kembali foto keluarga berukuran besar yang terpajang di tembok itu. "Lo tahu siapa bokap Dean?" Tanya Yuta kepada Arius.

"Iya, lah, dia pemilik bisnis property, beberapa hotel internasional bintang lima, beberapa food and baverage terkenal, minimarket terkenal juga." Jelas Arius namun Yuta masih haus penjelasan. "Bokap gue kerja di salah satu hotel bintang limanya itu, jadi buttler. Gue pernah ketemu sekali. Waktu itu liburan kenaikan kelas gue maksa bokap gue buat ikut kerja bokap gue, trus sama bokap gue dititipin ke bagian cleaning service. Gue jadi tukang bersih-bersih toilet dadakan." Arius mulai bercerita. Yuta sangat memperhatikan dan Deandra hanya diam mendengarkan sambil memainkan ponselnya. "Tapi gue di janji, gue harus sembunyi kalau ada tamu lewat."

"Kenapa?" Tanya Yuta.

"Kalo ketahuan gue bisa dilaporin ke satpam trus bokap gue bisa dipecat dari kerjaannya. Padahal gue yang nekat pengin ikut kerja dan bisa ngerasain kerja. Waktu itu gue baru mau naik kelas 6 SD, kecil banget, kan, gue?" Arius sangat antusias menceritakan pengalamannya.

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang