- duapuluhtujuh -

371 25 2
                                    

Long update ya~~~
Sibuk di RL soalnya... Selamat membaca ❤️

------------------------------------

"Dean, bsa ktmuan bntar?"
"Ad yg mw ak omgin sma km"
"Please"
"Kpn dmn ak ngikut"

Begitu chat Line Putra yang masuk ke ponsel Deandra. Selama ini Putra masih mengira nomor ponsel yang menyapanya waktu itu adalah Deanita. Dan setelah membaca pesan Putra, Deandra sudah menduga hal apa yang ingin Putra bicarakan dengan Deanita.

-------------------------------------------------------------

"Dean?" Deanita kaget melihat siapa tamu yang sedari tadi mengetuk pintu rumah dengan tidak sabar. Setelah dibukakan pintu oleh Deanita, tubuh Deandra langsung merengkuh tubuh Deanita. "Hey? Ada apa?" Deanita malah bingung karena tiba-tiba dipeluk oleh sang pacar yang sedari tak ada kabarnya. "Ada masalah?"

"Sedikit." Jawab Deandra dengan lesu masih memeluk Deanita. "Sorry, ga respon pesan dan telfon lo. Hari ini mendadak gue disuruh pulang sama ayah dan... dan..." Deandra tidak melanjutkan perkataannya.

"Dan...?" Deanita menunggu lanjutan perkataan Deandra.

"Dan gue kangen banget sama lo." Ucap Deandra yang mengeratkan pelukannya.

"Woles bro! Jangan bikin yang jomblo iri!" Dhani yang juga baru pulang kerja menepuk pundak Deandra dan berlalu masuk ke dalam rumah. "Hari ini siapa yang jatah masak!?" Teriaknya bertanya kepada personil yang ada di dalam rumah.

"Hari ini kak Dhika bikin makan malam. Mau nyobain?" Tanya Deanita melepaskan pelukan Deandra.

Deandra mengernyitkan kening. Memang Dhika tidak biasa memasak makan malam. Kemudian dia mengangguk meski dia tidak yakin.

"Okay, yuk." Deanita langsung menarik lengan Deandra masuk rumah kemudian menutup pintu.

Deanita berjalan duluan menuju dapur yang sekaligus ruang makan sementara Deandra masih melepaskan sepatu dan memilih duduk di kursi bantal besar di ruang tengah yang minimalis itu. Terlihat Deanita membantu Dhika yang sedang menyiapkan makan malam. Sementara itu, Wira dan Dhani yang baru saja pulang kerja menghampiri Deandra yang sedang menonton TV.

"Dhani, jadi selama ini kamu sudah tau siapa Dean sebenarnya dan ga cerita sama ayah dan kakakmu?" Tanya Wira secara langsung kepada Dhani dengan suara pelan. Dhani terkejut dengan pertanyaan ayahnya hanya diam sambil melirik ke arah Dean yang juga terdiam. "Seharusnya kamu menceritakan kepada Ayah dan Kakakmu, apalagi ini tentang Deanita, adik perempuan kalian satu-satunya."

"Maafkan Dhani, Ayah." Dhani menunduk mebgakui kesalahannya yang tidak bercerita jujur kepada ayahnya. "Karena Deandra sudah membantu kita menjaga Deanita, Dhani juga ingin membantu Dean menyembunyikan identitasnya sampai dia siap untuk jujur."

"Tidak apa-apa. Ayah tidak marah. Toh sekarang kami berdua sudah tau siapa Deandra sebenarnya. Dia adalah anak dari presdir perusahaan tempat Ayah dan Kakakmu bekerja."

"What!? Malah lebih dari apa yang Dhani sangka!?" Dhani terkejut mendengar fakta lain tentang Deandra yang duduk di sampingnya.

"Apa yang lebih dari sangkaan Kakak?" Tanya Deanita yang berjalan dari dapur menghampiri mereka swmua.

"Tidak ada apa-apa. Hanya lagi ngomongin tentang tempat ayah bekerja. Apa makam malam sudah siap?" Tanya Wira menjawab sekenanya.

"Sudah. Ini Dean mau ajakin kalian semua buat makan. Kak Dhika sudah selesai."

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang