- tigapuluhtiga -

370 28 0
                                    

Im back again sodarah

Masih banyak typo dan terima kasih untuk pembaca setia My Dean
Mohon dukungan kalian ya~~ vote dan komen untuk perkembangan cerita gue ...

Selamat membaca~~
--------------------------------------------------

"Ayah sama cogans kok belum pada pulang?" Tanya Deandra yang melihat jam dinding besar di ruang tengah rumah Deanita. Jam yang tertanam di dinding itu menunjukkan jam 7 malam. Biasanya paling lambat jam 6 malam Wira dan Dhika sudah pulang, dan Dhani sudah ada di rumah jam 5 tadi jika tidak lembur.

"Ayah sama Kak Dhika lagi nemuin Kakek Juna, mungkin bahas soal penandantangan itu. Kalo Kak Dhani katanya lembur dadakan." Jawab Deanita yang duduk di lantai beralas rasfur di depan TV. "Lo nonton apaan, sih, bisnis mulu pusing gue liatnya." Lanjut Deanita kemudian merebut remote dari tangan Deandra dan mengganti channel.

Deandra memandang Deanita yang sedang mendengus sambil mengganti channel. Memang sebenarnya Deanita masih sedikit kesal dengan Deandra, tetapi masih mentolerir.

"Dean," panggil Deandra yang memposisikan duduknya menghadap Deanita yang duduk dibawah kursi bantalnya.

"Hmmm?" Deanita memalingkan wajahnya melihat Deandra yang duduk di kursi bantar besar.

"Tadi lo judes banget sama Kak Sony. Kalian ada masalah ya?" Tanya Deandra.

"Oh, manusia salju kesasar itu ya. Sebel gue sama dia! Semena-mena sama Cella." Mendadak Deanita emosi mendengar nama Sony.

"Emang Kak Sony ngapain Cella?"

"Gue tuh kemarin denger dia bilang ke Cella, kalo Cella ga bisa sama perubahan sikap cowok itu, Cella boleh ninggalin dia. Egois banget tuh orang!? Uda berubah drastis, tanpa kasih alesan, trus nih, ya, gue pernah liat dia gandengan sama Kak Daisy di supermarket, bukannya secara gak langsung dia pen putus sama Cella, cuma ga mau jadi orang yang mutusin. Egois, kan namanya!?. Ih sebel gue. Sobat gue paling cantik di selingkuhin. Mana gue ga punya bukti kuat lagi buat cerita sama Cella." Deanita terus nerocos sambil melipat kedua tangan ke depan dadanya. Terlihat dia bernafas cepat pertanda emosi. Melihat sikap pacarnya, membuat Deandra tersenyum sambil mengacak sedikit rambut Deanita. "Cuma liat sekali gandengan juga ga bakal bikin Cella percaya sama gue."

"Trus kalo lo tau gue gandengan sama cewek lain?" Goda Deandra sambil memainkan sedikit rambut Deanita yang terurai.

Mendengar statement Deandra, Deanita langsung melirik dan menarik tangan Deandra yang tengah memainkan rambutnya itu. Menarik tangan Deandra hingga wajah mereka hanya beberapa sentimeter jaraknya.

"Coba aja!" Kata Deanita dengan tatapan super tajamnya. Deandra seperti mendengar erangan singa saat itu.

Deandra sedikit menarik kedua sudut bibirnya kemudian mengecup bibir gadis pujaan hatinya itu. Tentu saja membuat Deanita terkejut dan segera menarik wajahnya. Seketika wajahnya memerah seperti udang rebus sementara Deandra masih dalam posisinya sambil memberikan senyum termanisnya kepada Deanita.

--------------------------------------------------------

"Midya, bagaimana kerjaan hari ini?" Tanya Hardian kepada istrinya, Pramidya, setibanya di kamar mereka.

"Ada sedikit masalah, tetapi sudah tercover." Jawab wanita hampir setengah baya itu sambil membantu melepaskan jas hitam suaminya. "Bagaimana dengan Papa? Lancar?"

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang