Dengerin Colorfulnya - Miku Sawai pas bikin bagian ini.
Selamat membaca... Jangan lupa vote setelah membaca ya... ❤️❤️
---------
Putra yang berada di seberang jalan kaget melihat Deanita berdiri di pinggir jalan persimpangan. Namun tak banyak berpikir, Putra langsung keluar dari dalam mobil dan berniat menghampiri Deanita. Namun dia terlambat karena lampu traffic sudah berganti hijau, jalan mulai ramai dan Putra kehilangan Deanita yang sudah beranjak pergi.
"Tuan, mari, kita sudah ditunggu Tuan Mahesa." Kara Sopir Putra yang kemudian membukakan pintu mobil untuk Putra. Dengan penuh kekecewaan Putra masuk kembali kedalam mobilnya. Dan mobil itu melaju pergi.
"Dia memakai putih abu-abu. Apa dia sekolah di SMA Negeri?" Gumam Putra. Putra berpikir seperti itu, karena di SMA tempat Putra belajar tidak memiliki seragam putih abu-abu layaknya anak SMA umumnya. Karena dia bersekolah di sekolah swasta yang super elite dan memiliki otoritas khusus, maka sekolah itu hanya memakai seragam yang ditentukan sendiri oleh pihak yayasan.
Deanita sendiri berjalan pulang dengan lesu. Dia masih kepikiran dengan sikap Deandra. Apakah Deandra menyukainya atau tidak. Meski kebanyakan siswa tahu kalau dirinya dan Deandra adalah pasangan sejak mos, tetapi sikap Deandra juga baik kepasa semua siswi di sekolah.
Deanita langsung membereskan rumah dan membuat makan malam setibanya di rumah. Saat masih membuat makan malam, Wira sudah pulang bareng Dhika.
"Kakak, tanda-tanda cowok suka sama cewek itu gimana?" Tanya Deanita berbisik kepada Dhika disela-sela makan malam mereka.
"Apa? Kamu naksir cowok?" Tanya Dhika kaget mendengar pertanyaan adiknya.
"Anak gadis Ayah suka sama cowok?" Tanya Wira yang ikut penasaran.
"Iihh, kakak iihh, ga bisa pelan-pelan!" Tahu Dhika ga bisa menjaga suaranya, Deanita langsung merasa kesal dan melanjutkan makannya.
Dhika tertawa kecil melihat tingkah adiknya itu. "Kenapa kenapa sayang, apa ada yang suka sama kamu? Atau kamu suka seseorang? Siapa dia?"
"Kakak tidak marah kalo Dean punya pacar?"
"Ya, tergantung," jawab Dhika sambil meneruskan makan.
"Beritahu kami siapa orang yang kamu sukai dan kami akan mencari tahu cukup baikkah dia untuk kamu." Tambah Wira yang setuju dengan Dhika.
"Dean bukannya mau nikah, Ayah," tegur Deanita.
"Hlo? Pacaran itu jadi salah satu penyemangat, jika kamu punya pacar yang baik maka kamu akan ikut-ikutan jadi baik, memberi timbal balik yang baik, jadinya pacaran secara sehat." Jelas Wira."Ayah dan kakak-kakakmu tentu tidak akan membiarkan kamu memiliki pacar bahkan teman yang tidak baik."
"Kalopun punya teman yang tidak baik, paling tidak kamu bisa membawanya jadi anak yang baik." Tambah Dhika.
"Jadi, siapa yang kamu sukai?" Tanya Wira mulai serius.
Deanita yang sudah selesai dengan menunya hanya bisa meneguk air liurnya. Melihat wajah kedua laki-laki di hadapannya.
"D-Dean belum tahu, sih, apakah Dean benar-benar suka dengannya, tetapi sejak awal ketemu memang Deanita selalu kepikiran tentang dia. Langsung inget suara dan aroma orang itu." Kata Deanita malu-malu memberi penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dean (END)
Подростковая литература++++++++++++++++++++++++++++++++++ Tentang Deanita dan Deandra. Kedua remaja tersebut memiliki kriteria sendiri dalam memilih teman. Deanita tidak begitu menyukai orang kaya. Deandra yang kaya raya ingin mencari teman yang tidak mementingkan materi...