- tujuhbelas -

447 37 0
                                    

No caption 😂

---------------------

Sejak hubungan Deanita dan Deandra disetujui keluarga Deanita. Deandra selalu menanti Deanita di persimpangan jalan setiap pagi dan Deanita membonceng sepeda Deandra sampai sekolah. Hampir setiap akhir pekan Deandra selalu ke rumah Deanita atau pergi hangout bareng Deanita atau bersama keluarga Deanita. Hal ini membuat keluarga Deandra khawatir karena Deandra tidak pernah pulang, hanya sesekali menelfon dan menerima kabar dari Roy, anak kepala asisten rumah tangga yang juga bekerja di perusahaan ayah Deandra.

"Ada apa dengan anak itu? Sudah hampir empat bulan tidak pulang. Ayo kita ke rumahnya besok." Kata Lyra merasa cemas saat makan malam bersama keluarga. "Malam ini juga, Mama sudah memberinya pesan, untuk makan malam bareng, malah dia bilang tidak bisa. Ada apa dengannya."

"Mama tenang aja, Dean itu anaknya tidak bakal berbuat aneh-aneh. Lagipula, selama ini dia sekolah di kalangan atas, dan tidak punya teman, mungkin dia sedang menikmati memiliki teman." Kata Danendra, kakak pertama Deandra.

"Atau jangan-jangan Dean sudah punya pacar, Ma!" Dinara, anak kedua itu memprovokasi orang tuanya. Terlihat ekspresi kaget daei wajah Lyra dan Arif.

"Dina benar!" Kata Leona, istri Danendra membenarkan perkataan Dinara.

"Apa!?" Semuanya kaget dan berhenti makan. Semua fokus memandang Leona.

"Seriusan!? Om Dean punya pacar!? Yakin!?" Zeevany, Zeedane dan Albara para keponakan Deandra masih tidak percaya.

"Tante Mey yang bilang. Malah dia bilang pacar Dean itu cantik, kaya boneka." Jelas Leona. Mendengar perkataan menantunya, Lyra dan Arif saling memandang. "Aku jadi kepengin bertemu sama pacar Dean."

-------

"Sial, siapa, sih, Deandra itu!? Sampe sekarang gue masih ga tau siapa dia sebenarnya!" Dana menggerutu selama bekerja part time.

"Kenapa lo?" Tanya Dhani yang kebetulan disuruh masuk kerja di malam minggu.

"Lagi sebel, Kak."

"Gue tadi denger lo nyebut nama Deandra, ada masalah lo sama dia? Masih yang kemarin?" Tanya Dhani mulai kepo.

"Iya, gue emang masih kepo aja, kenapa dia tau nama lengkap gue. Padahal selama ini gue nyembunyiin identitas gue bahkan nama lengkap gue."

"Lah? Kenapa kudu disembunyiin?"

"Karena gue ga mau di remehin gara-gara reputasi dan posisi ortu gue. Gue kan..." Hampir sana Dana keceplosan menyebutkan siapa dirinya kepada Dhani. Namun Dhani terlanjur berdiri disampingnya menatapnya siap untuk mendengarkan kenyataan dari Dana. "Sial! Lo ngejebak gue ya, Kak!?" Dhani tidak peduli sedang diumpat oleh Dana, yang terpenting dia tahu siapa sebenarnya Dana, cowok yang kemarin sama-sama membuntuti Deandra.

"Jadi? Siapa lo sebenarnya?" Tanya Dhani.

"Apaan!? Ogah gue deket-deket sama lo, Kak. Minggir gue mau kerja!" Kata Dana yang kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Malam minggu itu toko sedang ramai. Dhani yang jadi asisten kepala bagian pemasaran sebenarnya harus masuk setiap hari, tetapi karena dia masih kuliah jadi dia hanya masuk disore hari dan bisa libur jika dia ingin libur. Kinerja Dhani sangat bagus, jadi dia sangat diandalkan oleh toko ponsel terbesar di kota tersebut. Termasuk malam itu, malam minggu biasanya Dhani masuk kerja di siang hari, tetapi karena tadi siang dia mengerjakan mengurus skripsi, Dhani masuk kerja di shift sore.

"Bukannya itu Pak Dan dan istrinya?" Tanya Dhani kepada temen sekerjanya yang berada di salah satu counter ponsel.

"Eh, iya bener. Tumben pak bos ke toko malem-malem." Katanya.

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang