Here we go!!
Selamat membaca 😘--------------------------------------------
"Putra, lo bisa temenin gue ke toko baju ga?" Tanya Adriana saat istirahat.
Adriana sudah biasa menghampiri Putra dan tentu saja murid lain auto minggir ketika Adriana lewat. Entah Adriana sendirian atau bersama gang-nya.
"Sorry, gue ga bisa, Ad, gue uda janji sama Kakek gue ga bakal bikin acara dan batalin acara apapun apapun hari ini." Jawab Putra yang masih sibuk main game online di ponselnya.
"Bentar doang, kok, Put, ga nyampe 2 jam." Adriana tetap merengek agar Putra mau menemaninya shopping.
"Gue ga bisa Ad, uda gue jelasin, kan, alasan gue." Putra tetap menolak dengan lembut dan tetap fokus dengan gamenya.
Adriana merasa kesal karena perhatian Putra tidak kepadanya. Akhirnya Adriana merebut ponsel Putra. "Mata lo kemana, sih, kalo diajak ngomong. Ga sopan banget sama cewek!" Protesnya.
"Ad..!!" Putra membentak karena dia sedang klimak perang pada game-nya tetapi ponselnya direbut oleh Adriana. Tetapi tetap saja Putra tidak bisa marah sama Adriana, dia akan menghela nafas dan kemudian berbicara lembut padanya. "Ad, hari ini gue ga bisa temenin lo. Hari ini bahkan gue dianter sama sopir kakek Sukma. Dan beberapa menit sebelum kita pulang ntar juga sopir kakek juga pasti uda nunggu didepan di halaman sekolahan. Jadi, buat hari ini gue ga bisa, besok gue temenin. Gue janji."
"Gue ga percaya! Dari kemarin lo nolak ajakan gue katanya ada acara keluarga. Acara keluarga! Acada keluarga! Acara keluarga mulu! Besok! Besok! Besok mulu! Nyatanya apa!? Lo stalking anak OB itu, kan!? Lo stalking Deanita, kan!? Lo masih suka, kan, sama Deanita!?" Adriana ngomel-ngomel didepan Putra.
Menyebut nama Deanita didepan Putra dan didepan banyak siswa itu hal biasa bagi Adriana. Dan memang semua sudah tahu kalau Adriana bertepuk sebelah tangan dengan teman sejak kecilnya itu. Tetapi juga sudah jadi rahasia umum kalau Adriana tidak pernah menyerah sama Putra.
"Ad, gue ga pernah bohong sama lo. Kalo gue bilang gue ada acara keluarga itu artinya emang gue ada acara keluarga." Putra kembali jelasin kepada Adriana sambil menarik lengan Adriana biar duduk di bangku samping tempat duduk Putra.
"Nyatanya apa? Lo stalking ke SMA Ganesha, kan!?" Adriana tetap ketus dan melipat kedua tangannyanya.
"Lo stalking gue?"
"Kenapa? Sok terkejut segala. Dadi dulu juga gue tau lo kemana aja. Stalking lo juga uda jadi kerjaan gue."
"Ad, lo kenapa, sih, ga nyerah aja sama gue? Please, gue ga pengin lo sakit hati." Kata Putra dengan lembut memandang Adriana. Sebenarnya Putra tahu kalau Adriana menyukainya, tetapi Putra tidak pernah memberikan reaksi lebih dari seorang teman kepada gadis didepannya itu.
"Kenapa? Lo mau ngawinin Dean!?"
"Bukan, Ad. Gue..." Belum selesai Putra menjelaskan, ponsel yang di tangan Adriana bergetar dan terdengar bunyi tanda pesan masuk. Putra hendak merebut ponselnya teyapi ditahan oleh Adriana. Adriana yang membuka pesan masuk itu.
"Hi put gue dean." Adriana mengeja isi pesan yang baru sjaa diterima itu. "Nih! Bukti kalo lo emang mau sama Deanita!" Katanya sambil menyerahkan ponsel Putra. "Tapi lo liat aja, Put, gue ga bakal tinggal diam. Kalo gue ga bisa dapetin lo, itu artinya Deanita juga ga bakalan bisa." Lanjutnya yang kemudian meninggalkan Putra dengan penuh emosi.
"Ad! Adriana!" Panggil Putra hendak mengejar tetapi guru yang mengajar keburu masuk kelas.
"Lo ga bisa tegas, ya, sama Adriana? Kalo gue jadi lo, uda gue makan tuh anak dari tadi. Semena-mena amat sama orang." Tanya teman bangku samping Putra yang sedari tadi berdiri di dekat jendela menunggu Adriana pergi dai bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dean (END)
Teen Fiction++++++++++++++++++++++++++++++++++ Tentang Deanita dan Deandra. Kedua remaja tersebut memiliki kriteria sendiri dalam memilih teman. Deanita tidak begitu menyukai orang kaya. Deandra yang kaya raya ingin mencari teman yang tidak mementingkan materi...