- tigapuluh -

362 20 2
                                    

Im back!! Yey!!
Sorry kelamaan update 🙏🙏🙏
Kesibukan di Real Life itu ga bisa ditinggalin dan akhirnya mau update aja sampe ga sempet.
Yang penting sekarang uda update ya Dean Lovers ❤️❤️❤️❤️

Semoga terhibur...
Happy reading ❤️

------------------------------------------------

Adriana dan Davika pergi ke rooftop gedung SMA mereka untuk memenuhi permintaan Putra. Mereka membahas tentang bully-an Deanita di SMAnya. Padahal Adriana sudah berhenti membully Deanita tetapi rumor tentang segala sesuatu yang dia buat selama di BiBa untuk menjatuhkan Deanita tersebar di tempat Deanita belajar sekarang.

"Sebenernya bentuk rumornya keya apa, sih!?" Adriana penasaran. "Heran gue lebay amat, Deanitanya aja biasa aja di bully. Dianya yang repot." Dia mendengus.

"Ya semua yang uda kesebar di BiBa. Terakhir postingan foto Deanita sama guru pembimbingnya di perpus."

"Itu, kan, yang punya cuma lo, Dav?" Kata Adriana mengingat-ingat dan langsung melihat Davika dengan tatapan tajam.

"What!? Lo nuduh gue yang nyebarin!?" Davika tidak terima merasa tertuduh. "Inget ya, Ad, gue ga punya kenalan di Ganesha. Trus, nih ya, gue uda hapus semua file di foto gue. Lama. Kan sama lo pas gue ngeformat hape gue di counter langganan kita waktu itu." Davika memberikan alibi.

Adriana mengangguk dengan pembelaan diri Davika. "Bener juga, tuh, Put. Davika uda ngeformat hapenya sebelum ganti merk. Itu uda lama banget, setelah kita lulusan kalo ga salah."

"Tuh, kan, itu lo inget, Ad. Main nuduh gue!" Davika masih sesungutan.

"Sapa yang nuduh lo!? Emang pake hape lo, kan, waktu itu. Cuma yang ngefoto si Meri." Adriana menjelaskan perkataannya.

"Meri." Putra menggumam sambil mengangguk kemudian melihat ke arah pintu rooftop lagi. Putra melihat ada bayangan seseorang dibalik pintu namun seseorang itu pergi. "Aku punya rencana." Lanjutnya.

------------------------------------------------------------------

"Lo uda kasih konfirm masih aja yang nge-bully elo? Heran gue. Mindset mereka gimana, sih!?" Hanbi gedumel di kantin.

"Gue uda biasa, kali, Bi. Sante aja." Kata Deanita yang duduk menemani sahabatnya makan siang.

"Lo ga makan, Dean?" Tanya Marcella yang hanya menyedot jus kotaknya.

"Lo sendiri ga makan?" Deanita balik nanya kepada Marcella.

"Ni anak! Ditanya malah balik nanya." Kana yang baru datang, langsung mencubit pipi Deanita setelah menaruh mangkok berisi baksonya di meja. "Jangan dibiasain!" Lanjutnya kemudian duduk di samping pacar Deandra itu.

"Cell, join sama gue, yuk. Porsi nasgor gue banyak banget, nih!" Kata Ruby yang juga baru datang dengan piring nasi gorengnya.

"Lah, banyak banget porsi lo, By!?"" Hanbi kaget dengan porsi jumbo yang dibawa Ruby.

"Dana sialan, tuh, ngerjain gue!" Ruby ngedumel sambil melirik sinis kearah Kana.

"Yeh! Napa sewot ke gue, Neng?" Kana protes sambil mendelik kearah Ruby dan melahap baksonya. Kana tahu kalau kakaknya menyukai Ruby, tetapi Dana tidak mau mengakui dan Ruby juga sama saja. "Cell, kok ga makan, sih?"

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang