- duapuluhtiga -

396 26 2
                                    

🎧 One OK Rock : Chaosmyth

Selamat membaca 😆😊

---------------------------------------

"Bi, gimana sama kostum kelas kita?" Tanya Deanita saat makan dikantin.

"Iya, nih, gue penasaran sama hasilnya." Marcella juga manggut-manggut setuju dengan pertanyaan Deanita.

"Uda di-handle sma Arius, sih, tapi ga tau dia dapet sponsor dari siapa. Jadi buat kaos kelas kita, kita ga perlu kluar duit," jawab Hanbi sambil memakan nasi gorengnya.

"Wah, baik banget yang uda nyumbang kaos buat kelas kita." Marcella kagum dengan sosok miaterius itu. Deanita juga mengangguk menyetujui pernyataan Marcella. "By the way, Na, Ruby mana?" Tanya Marcella kepada Kana yang sedari tadi sibuk dengan PR-nya yang dibawa sampai ke kantin.

"Auah! Daritadi rewel mulu, kaki uda sembuh juga manja nya ga ilang-ilang." Jawab Kana yang masih fokus dengan ngerjain PRnya mengcopy catatan kecil yang jelas bukan tulisan Kana. "Iihh, Kak Dana nulis apaan, sih! Ga bisa dibaca!"

"PR lo dikerjain Kak Dana!?" Deanita dan Hanbi terkejut.

"Punya kakak pinter, tuh, kudu dimanfaatin. Apa lagi kalo lagi PDKT sama temen sendiri, waktunya dimanfaatin habis-habisan. Hehe."

"What!?" Dua cewek di meja yang sama dengan Kana terkejut. "Kak Dana suka sama Ruby!?"

"Kalian ga ngerasa aneh gitu pas tiba-tiba Kak Dana muncul di kawasan anak kelas X?" Tanya Marcella yang memang sudah mengetahui sejak awal tentang Ruby dan Dana.

"Gue, sih, malah mikir kalo Kak Sony itu suka sama lo, Cell. Malah ga gitu merhatiin Kak Dana." Jawab Hanbi. Seketika membuat Marcella diam. Tersenyum kaku.

"Kak Anton, tuh, suka sama lo! Haha" Deanita yang tahu Marcella terlihat sedih dengan pernyataan Hanbi, mencoba membuat suasana lain.

"Gila aja, lo!"

Saat sedang asyik menikmati makan di kantin, tiba-tiba Ana dan ketiga temannya menghampiri meja Deanita. Ketiga teman Deanita tidak tahu, ada hubungan apa antara Deanita dan kakak kelas modis di depan mereka. Tetapi jelas terlihat mereka pasang wajah tidak suka kepada Deanita.

Bruk. Ana mebanting sebendel uang ratusan ribu tepat di depan Deanita.

"Maksudnya apan, ya, Kak?" Tanya Deanita bingung. Hanbi dan yang lain sudah merasa tidak suka denga sikap kakak kelas mereka itu.

"Duit. Minta berapa duit, lo? Biar nyerah dari Deandra?" Kata Ana.

"Hah!?" Deanita kaget. Dia melihat bendelan uang itu. Mungkin ada 5 juta. "Sorry, Kak, gue ga ngerti sama maksud kakak ngasih uang ini ke gue. Tapi, gue ga bakal nyerahin Dean." Kata Deanita berdiri sambil mengembalikan uang itu ke tangan Ana dengan sopan.

"Jangan sok, deh! Jaman SMP lo juga jual diri, kan!?" Yana sedikit meninggikan suara hingga hampir semua murid yang ada di kantin bisa mendengar. Dana yang baru datang bersama Ruby, Sony, Anton dan Zaki juga mendengarnya. Tentu saja mereka kaget. Tidak. Semua orang yang ada di kantin juga kaget.

"Maksud kakak-kakak ini, apaan, sih!?" Hanbi berdiri, membela Deanita. "Jangan bicara ngawur soal Deanita, ya!?"

"Lo kalo ga tau apa-apa ga usah banyak omong, deh!!" Rizky, mendorong tubuh Hanbi.

"Hey!" Hanbi hendak membalas Rizky tapi Marcella dan Kana menahan Hanbi.

"Apa lo!? Jadi kalian ga tau, kan, siapa Deanita semasa SMP?? Apa perlu gue kasih tau!?" Desy teman Ana yang sedari tadi diam akhirnya ngomong juga. Ga kalah judes dari Ana.

My Dean (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang