05

14.3K 1.4K 82
                                    

HappyReading


Sehun berdeham sembari memasukkan kedua tangannya pada celana-nya itu.

"Untuk apa kau kesini?" tanyanya langsung dengan nada sinis.

Ia meneliti penampilan wanita yang dihadapannya itu.

Sehun mendecak pelan, pasti Yeri berbolos lagi.

Ya, wanita itu masih mengenakan seragam sekolahnya. Biasanya wanita itu tidak akan datang ke kantornya dengan pakaian seperti itu karena ia tidak mau dibilang remaja yang mencari pria kaya untuk meminta hal-hal yang tidak bisa ia beli.

"Aku ingin minta maaf," desisnya sembari menatap Sehun yang hanya memasang ekspresi datar.

Well, ia harus minta maaf pada pria itu. Bagaimana jika suatu saat pria yang dihadapannya ini meminta semua yang telah pria itu berikan padanya?

Harus mengganti dengan apa wanita itu?

"Minta maaf untuk apa?" tanya Sehun lagi seolah tidak tahu masalah apa yang sedang terjadi.

Dia hanya malas memikirkan persoalan cinta. Itu sudah cukup membuat hidulnya menjadi tidak fokus, maka dari itu ia mengajak teman-temannya untuk taruhan agar saudari tirinya merasakan sakit hati.

Well, semacam orang lain harus merasakan apa yang ia rasakan saat ini.

"Kau berpura-pura bodoh atau bagaimana?"

Sehun mendecak. "Jika tidak ada hal yang penting, sebaiknya kau pergi saja dari sini." Usirnya membuat wanita yang dihadapannya itu menatapnya tidak percaya.

"Kau barusan mengusirku?" tanyanya dengan nada yang tidak percaya.

"Menurutmu?" Sehun menaikkan alisnya sebelah lalu menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan Yeri.

"Remaja sepertimu hanya memanfaatkan orang-orang seperti aku," sindirnya meniup telinga Yeri lalu kembali mengangkat tubuhnya dan menunjukkan smirk-nya.

Tubuh Yeri menegang. Itu pertama kalinya ia mendengar Sehun berkata pedas seperti itu padanya.

Biasanya pria itu selalu bersikap manis padanya.

Tetapi sekarang? Sungguh berbanding terbalik setelah hubungan mereka kandas.

Yeri mendecih pelan, sepertinya tidak salah jika ia hanya memanfaatkan pria yang ada dihadapannya ini.

"Jaga ucapanmu. Kau merenggut kewanitaanku!" geram Yeri dengan suara tertahan agar tidak ada orang lain yang mendengarnya.

Ia melirik lagi sekitar, tidak ada siapapun. Tetapi ia juga harus was-was.

Sehun tertawa pelan.

"Anggap saja itu bayaran karena aku sudah memberikanmu banyak barang-barang mahal," balasnya angkuh lalu melangkahkan kakinya kebelakang Yeri saat melihat kedatangan Lisa yang sudah memasang tampang yang tidak bersahabat.

Sehun langsung merangkulnya membuat mata Lisa melebar terlebih lagi ada sosok Yeri disana.

"Hey! Lepaskan bodoh!" umpat Lisa dengan pelan tetapi Sehun malah mencengkram bahunya itu dan melemparkan senyuman palsu pada Yeri.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang