Happy Reading
••••••
Keluarga Yoona yang merasa tidak dihargai langsung pamit dari sana dengan air wajah yang tidak bersahabat.Sean hanya bisa melemparkan senyuman dengan raut wajah menyesal pada mereka dan mengantar mereka hingga depan.
Sedangkan Sehun yang melihat tangan Lisa yang mengeluarkan darah karena memunguti pecahan gelas langsung mengangkat tangan wanita itu dan mengisapnya pelan.
Sehun tidak peduli lagi dengan apa yang akan orangtua nya lakukan.
Larisa yang melihat mereka hanya bisa diam ditempat dengan tubuh yang menegang.
Sedari tadi Lisa sudah menahan tangisnya. Matanya berkaca-kaca, mungkin dengan sekali kedip akan tumpah.
Ia bingung harus mengatakan apa lagi pada pria yang dihadapannya itu.
Dilain sisi ia senang karena Sehun menolak perjodohan itu, dan dilain sisi juga ia takut dengan apa yang Sean lakukan padanya karena kali ini pasti Sean akan benar-benar marah.
Suara pintu yang dibanting membuat Sehun berbalik.
Sean baru saja datang dengan wajah yang merah padam dan mulai mendekati Sehun untuk melayangkan tamparan pada anaknya itu.
Tetapi Lisa langsung berdiri didepan Sehun membuat tangan pria itu mengambang di udara.
Sean menghela nafas kasar.
"Kau membuatku malu, Oh Sehun!" pekik Sean dengan dada yang naik turun.
Lisa menelan salivanya dengan susah payah saat Sehun mendorong badannya kesamping.
Sehun langsung berlutut didepan Sean.
"Sorry, dad. Biarkan aku bersama Lisa." Mohonnya dengan kepala yang menunduk.
Wajah Sean merah padam.
Sehun benar-benar tidak bisa dimaafkan pikirnya.
Sean menghela nafas kasar.
"Aku menyesal memiliki anak sepertimu." Desis Sean dengan tajam.
Lisa langsung memeluk Ibunya dan menumpahkan tangisnya.
Ia tidak bisa melihat Sehun seperti itu. Ini bukan salah Sehun, tetapi juga salahnya.
Sehun masih menunduk.
Sebisa mungkin ia menahan tangisnya meski ucapan Ayahnya itu cukup memohok hatinya.
"Kalian benar-benar keterlaluan!" pekik Sean membuat Lisa melepaskan pelukannya pada Larisa lalu menatap Sean dengan tatapan tidak suka.
"Apa salah kami?! Kami juga tidak memiliki hubungan darah!" pekik Lisa tak terima.
Sehun tertawa miris mendengar itu.
"Kalian yang membuat kami seperti ini!" sahut Lisa dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Sean menghela nafas kasar.