•••••••
Sehun memicingkan mata nya saat Jungkook keluar dari mobil sendiri tanpa Lisa untuk memasuki sebuah restauran.
Ia mengetuk jemari-nya pada stir mobil. Ia takut jika itu adalah jebakan.
Sehun menarik nafas dalam lalu keluar dari mobil dan mendekati mobil Jungkook dengan hati-hati.
Ia mengetuk kaca mobil dengan pelan membuat Lisa yang menunduk langsung menoleh. Mata wanita itu berbinar dan langsung membuka pintu mobil-nya sembari memegang perutnya.
Wajahnya terlihat pucat.
Sehun menarik napas dalam dan membantu wanita itu berdiri.
BUGH!
Jungkook langsung melayangkan pukulan nya hingga Sehun melepas Lisa.
Ia kembali menarik Sehun tetapi Sehun langsung menarik rambut pria itu dengan kuat dan dihantamkan pada kaca mobil nya.
Sehun tak peduli dengan tatapan orang-orang disana.
Kalau bisa ia menghabisi Jungkook saat ini, mungkin ia akan melakukannya tetapi Lisa malah menarik tangannya untuk pergi dari sana.
Sehun menghela nafas kasar dan menendang Jungkook dengan kuat hingga tersungkur kebelakang.
Ia langsung memegang tangan Lisa dan menuntun-nya kedalam mobil nya.
Tak ada percakapan di antara mereka.
Sehun mulai menjalankan mobil-nya berlalu dari sana.
"Hun..." panggil Lisa dengan suara bergetar membuat pria itu menoleh.
Wajahnya merah, Sehun masih menyimpan amarah.
Lisa mengangkat tangannya dari perutnya membuat mata Sehun melebar.
••••••••••••••••••
Jungkook tertawa hambar di dalam mobil sembari mengelap wajah nya dengan tisu disana.
Ya, begitu bodohnya ia meninggalkan Lisa sendiri.
Ah, tapi sepertinya Jungkook harus merasa puas karena sudah membunuh satu nyawa yang ada didalam perut Lisa.
Ya, nyawa di bayar dengan nyawa 'kan?
Ia kembali tertawa, merasa begitu bodoh melakukan itu.
Tetapi di lain sisi dia merasa puas.
"Lisa... Lisa..." gumam nya frustasi.
Ia merasa benar-benar bodoh membuat sahabat nya seperti itu. Tetapi ia harus melakukannya.
Ia tak suka Yeri mati seperti itu. Ia tak terima karena semua itu adalah salah Lisa.
Seketika tubuh Jungkook terhuyung kedepan saat merasakan ada yang menabrak mobil nya bagian belakang.
Sial.
Ia melihat dari spion dan menemukan mobil Sehun disana.
Pria itu terus menabrak mobil Jungkook dengan brutal.
Ya, Jungkook tak bisa di beri ampun.
Berani-beraninya ia memperlakukan Lisa seperti itu.
Sehun terus menabrakkan mobil nya tanpa memperdulikan teriakan Lisa yang menyuruh nya berhenti.
"Diamlah!" ketus Sehun dan menepis tangan Lisa.
Dan tepat ia menabrakkan mobil nya yang entah keberapa kalinya. Mobil Jungkook hilang kendali dan menabrak sebuah pohon disana.
Sehun memundurkan mobil-nya dan melihat tetesan bensin mulai berjatuhan.
Ia tersenyum miring dan membuka dashboard milik-nya.
Ya, ia ingat Chanyeol pernah menyimpan korek disana.
"Hun!" pekik Lisa dan kembali menahan tangan pria itu.
Sehun langsung menyalakan korek itu saat menemukannya.
Tetapi Lisa kembali menahannya.
Ia menarik napas dalam.
"Lice ... dia sudah buat kamu seperti ini." Ujar Sehun dan memegang kedua bahu wanita itu.
Mata Lisa berkaca-kaca.
Ia hanya tak mau Sehun menjadi seorang pembunuh.
Sehun kembali fokus pada korek yang ia nyalakan dan mulai memajukan mobil-nya agar sejajar dengan mobil Jungkook.
Lisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang sudah banyak dengan bercakan darah.
Sehun langsung menancap gas nya setelah melempar korek itu.
Ya, nyawa dibayar dengan nyawa bukan?
••••••••••
01.22 PM
Tak henti-henti-nya Lisa menangis. Bahkan ia tak mau di obati.
Ya, dengan santai-nya Sehun bilang Jungkook pantas mendapatkan itu.
Saat ini mereka sedang berada di Apartment Ten.
Untung saja Ten ada disana dan membantu membujuk Lisa untuk mengobati luka nya.
Sehun melirik Ten dan memberi isyarat untuk menjaga Lisa sebentar. Ia langsung pergi keluar dari sana dan mengeluarkan benda pipih dari saku-nya.
"Kau dimana?!" tanya Sean langsung setelah panggilan tersambung.
"Aku akan pulang telat."
"Dimana Lis---" PIP
Sehun menghela napas kasar dan kembali memasuki apartment Ten.
Ia melirik Lisa yang sudah berhenti menangis. Entah apapun itu yang dilakukan Ten, ia harus berterimakasih.
Setidaknya ia bisa membawa pulang Lisa dengan tenang.
Dokter disana juga terlihat serius mengobati Lisa. Jujur saja ia masih tak terima karena kehilangan anak yang di kandung Lisa.
Seharusnya ia tak perlu membawa Lisa hingga semuanya akan baik-baik saja.
Ya, seharusnya ia tak perlu melakukan itu.
••••••••••••••
07.55 PM
Sehun melirik Lisa yang tertidur pulas disebelahnya.
Jantung Sehun semakin berdegup kencang. Sebentar lagi mereka sampai dirumah.
Ia benar-benar tak rela saat mendengar Lisa akan di jodohkan.
Sehun menepikan mobil nya lalu menepuk pipi Lisa pelan.
"Lice?" panggil nya dan menepuk pipi wanita itu.
Mata Lisa perlahan terbuka membuat Sehun tersenyum tipis.
Ia mengangkat wanita itu keatas pangkuan-nya lalu mengelus luka yang ada di perut-nya.
"Kenapa, Hun?" tanyanya dengan suara serak.
Bukan nya membalas, ia malah memeluk wanita itu dengan erat.
Ya Tuhan...
Ia tak percaya akan menyerahkan Lisa pada pria lain dalam waktu dekat itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
Fanfiction"I hate him, mom!" - LM "Maaf ... ini semua salahku." - OSH