38

7.8K 812 59
                                    

••••

HR CHINGU♥

••••

08.39 A.M

Sarapan pagi ini suasana nya begitu mencekam. Untung saja Sehun memilih untuk tidak pergi ke kantor karena setengah jam setelah memutuskan panggilan telpon dengan Jane-- wanita itu sudah datang ke rumah.

Dan seperti saat ini, ia bisa melihat wajah Sean yang tampak memucat.

Entah, sebenarnya apa yang terjadi ia juga tak ingin tahu. Sehun melirik Lisa yang tampak santai duduk di kursi sebelah Jane bahkan berbicara santai dengan wanita itu.

Ia tersenyum tipis.

Sehun merasa senang karena Jane menyukai wanita itu meski baru pertama kali bertemu.

Setidaknya Sehun merasa tak salah menyukai wanita lantaran melihat Lisa yang terlihat akrab dengan Jane.

Sean berdeham entah untuk keberapa kalinya dan Larisa juga langsung menyodorkan minuman pada suaminya itu.

Ya, Sean merasa seperti orang bodoh karena ia pikir mantan istrinya itu sudah mati.

Tetapi apa yang ia lihat sekarang wanita itu masih hidup bahkan terlihat sehat dan Sehun juga terlihat akrab dengan wanita itu.

Bagaimana bisa? Apakah Sehun tahu jika Jane itu Ibunya.

"Kau wanita yang baik." Puji Jane pada Lisa yang mengambil sepotong daging untuk nya.

Lisa hanya membalas lewat senyuman.

Jane mengedarkan pandangannya hingga pandangannya bertemu dengan Sean yang sedari tadi menatapnya.

Ia melempar senyuman meremehkan.

Jane berdeham membuat lamunan pria itu buyar.

"Aku kesini ingin membicarakan sesuatu." Ujarnya dan melirik Sehun.

Ia takut jika Sehun akan membencinya karena berpura-pura sebagai saudari Ibu nya selama ini.

Tetapi, Jane juga terpaksa melakukan itu mengingat Sean yang mencoba membunuhnya beberapa tahun yang lalu setelah Sehun lahir.

Ya, pria itu mencoba membunuhnya karena ingin mendapat warisan atas hak asuh Sehun.

"Aku pikir kau sudah mati." Sinis Sean.

Sehun yang mendengar itu tiba-tiba merasa emosi.

Apakah Sean tak bisa berbicara normal? Pikirnya.

Ia melirik Lisa yang terlihat bingung.

Untung saja Tao sudah pergi ke kampus.

Jadi Sehun tak perlu bertambah panas karena pasti Tao akan bersikap manis pada Lisa.

Jane mendecak mendengar itu.

"Aku dengar kau menjodohkan anakku pada wanita lain." Ujarnya membuat mata Sehun sedikit melebar.

"Aku akan menjelaskannya." Lanjut Jane dan menatap Sehun yang terlihat seperti ingin mengucapkan semua kebingungannya.

Sean meletakkan sendok yang ia pegang dengan kesal.

"Ya, aku menjodohkannya karena ia tak boleh menjalin hubungan dengan saudari kandungnya." Balasnya dengan angkuh.

Jane melirik Lisa setelah mendengar Sean berbicara seperti itu.

Wanita itu sedikit menunduk bahkan wajahnya tampak memerah.

"Sehun tak punya saudari kandung. Jadi berhentilah berbicara omong kosong, Sean!" sahut Jane dengan nada sedikit meninggi.

Siapa yang ia maksud saudari kandung Sehun?

Lisa?

Geez!

Jika Lisa adalah anaknya Sean, bukan berarti Sehun memiliki hubungan darah dengan wanita itu mengingat Sehun bukanlah anak dari Sean.

Sean mendecak.

"Aku harap kau paham maksudku." Ucapnya dengan nada sinis. "Lisa adalah anakku dan Seh---"

Jane tertawa membuat Sean menghentikan kalimatnya.

"Sehun bukan anakmu, Tuan. Dia anak mantan kekasihku yang sudah mati."

••••••••

Waktu hampir menunjukkan pukul dua pagi dini hari.

Sehun tak bisa tidur.

Ucapan Sean dan Jane terus terngiang-ngiang.

Di lain sisi Sehun merasa senang karena memiliki seorang Ibu.

Dan disisi lain ia sedih mengetahui ayah kandungnya sudah tiada.

Ia menghela napas pelan dan bangkit dari kasur lantaran mendengar suara ketukan pintu.

Sehun membuka pintunya dengan perlahan dan melihat Lisa disana.

"Aku tak bisa tidur." Lirihnya.

Sehun bergeming dan menatap wanita yang dihadapannya.

Meski perjodohan nya dengan Yoona dibatalkan tetapi perjodohan Lisa dengan Tao tetap akan dilakukan.

"Apakah Ibuku membuatmu tak bisa tidur?"

Ya, mulai saat ini Jane akan tinggal disana dan tidur bersama Lisa sembari menunggu gudang yang di lantai dua di renovasi agar menjadi sebuah kamar.

Sean juga tak bisa menolak karena sebagian harta yang dimilikinya juga milik Jane.

Lisa menggeleng dan memeluk Sehun erat.

"Aku tak ingin di jodohkan." Lirihnya.

Sehun bergeming dan membalas pelukan Lisa.

"Bawa aku pergi dari sini." Ucapnya lagi.

Sehun mengangkat tubuh Lisa ala bridal lalu menutup pintu dengan kakinya dan menidurkan wanita itu di atas kasur miliknya.

"Jangan berbicara seperti itu. Bagaimana jika orangtua-mu membencimu?" ucapnya lalu menarik selimut untuk menutupi badan Lisa.

Ya, Sean dan Larisa merupakan orangtua kandung Lisa 'kan?

Dan mereka juga tak terima jika Sehun bersanding dengan Lisa maka dari itu perjodohan antara Lisa dan Tao akan tetap dilakukan.

Lisa melengkungkan bibirnya kebawah dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sehun.

"Kita tak memiliki hubungan darah. Apa lagi yang kau takutkan, Oh Sehun? bahkan aku tak peduli mereka membenciku."

Sehun bergeming.

Apa yang Lisa ucapkan barusan juga benar.

Apa yang harus ia takutkan?

"Lice ... tapi orangtuamu tak merestui hubungan kita dan mereka juga tak akan membiarkanmu bersamaku." Lirihnya dan merasakan Lisa menjauhkan wajahnya dari dada bidangnya dan merangkak di atas tubuh pria itu yang sudah terlentang.

"Buat mereka merestui hubungan kita. Meski mereka harus terpaksa." Ujarnya dan memainkan tangannya di dada bidang Sehun.

"Mak---"

"Bagaimana jika kita mulai dari kau yang harus menghamiliku dalam waktu dekat ini?"













TBC

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang