23

9.1K 911 18
                                    

Happy Reading!

••••••

Tao memarkirkan mobil yang dipinjamkan oleh Larisa untuk menjemput Lisa didepan kampus Lisa.

Ia keluar dari mobil dan mengedarkan pandangannya lalu memutuskan untuk menelpon Lisa.

Cukup lama ia menunggu tetapi Lisa tak kunjung mengangkatnya.

Ia kembali menelponnya sembari bolak-balik dan melirik kedalam kampusnya.

Tao ingin mendatangi Lisa dikelasnya tetapi ia tidak tahu dimana kelas Lisa jadi ia memutuskan untuk menelpon wanita itu terus menerus.

Ia terus menelpon Lisa tetapi belum juga diangkatnya.

Pria itu melihat jam yang ada ponselnya.

Hampir menunjukkan pukul dua belas. Ia masih ingat ketika ia mengantar Lisa tadi pagi jika wanita itu mengatakan akan pulang pada pukul sebelas.

"Mungkin kelasnya belum selesai," gumamnya pelan dan memilih untuk tidak menelpon lagi seraya bersandar pada pintu mobil dan melihat kedalam.

Tao bergeming sejenak dan meneliti bangunan bertingkat dihadapannya.

"Mungkin berjalan-jalan sebentar tidak buruk." Gumamnya pelan lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam kawasan kampus milik Lisa.

Lisa pernah mengatakan jika kampusnya berada dilantai dua. Sepertinya Tao hanya perlu menanyakan dimana gedung fakultas jurusan bisnis pada mahasiswa disana.

Tao jadi tak sabar melanjutkan pendidikannya, meski tak dikampus yang sama dengan Lisa karena ia harus mengurus beberapa hal mengingat ia bukan warga asli Amerika.

"Permisi, bolehkah saya bertanya?" tanya Tao saat menghampiri seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet.

Wanita itu bergeming sejenak.

Matanya tampak sembab, tetapi Tao tidak ingin bertanya karena bukan urusannya.

Wanita itu mengangguk membuat Tao tersenyum tipis dan mulai menanyakan tujuannya tadi.

Setelah wanita itu menjelaskan arah yang harus ia tuju ke fakultas jurusan bisnis, ia langsung berterimakasih dan pamit dari sana.

Ternyata tidak terlalu jauh dari posisinya saat ini.

Ia kembali menelpon Lisa dan mulai menaiki anak tangga.

Gedungnya tampak sepi membuat Tao mempercepat langkahnya hingga mendengar sebuah ponsel yang berdering dari kelas yang tidak jauh dari posisinya.

Ia kembali menelpon Lisa dan mulai mendekati kelas itu.

"Apa ada orang didalam?!" teriak Tao dan mencoba membuka pintu tetapi terkunci.

Tao mendengar suara Lisa dari dalam membuat mata Tao melebar dan mencoba mendobrak pintu disana.

Jungkook mendecak lalu menutup mulut Lisa dengan lakban dan membuka jendela disana.

Untung saja dibawah kelasnya itu tempat pembuangan sampah yang cukup besar untuk fakultasnya.

Masa bodoh ia harus terjun di tempat sampah yang penting tidak boleh ada yang melihatnya, pikirnya.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang