Happy Reading sajalah.
Semoga tidak ada sider h3h3
••••••••••••••••
Sehun mengerling nakal pada Lisa sebelum wanita itu itu keluar dari mobilnya membuat Lisa bergidik ngeri.
"Matamu mau kucolok?!" ancam Lisa membuat Sehun tersenyum menunjukkan smirk-nya.
"Colok saja jika kau ingin berbadan dua," cibir Sehun lalu menancapkan gas-nya pergi dari sana.
Lisa sudah mengeluarkan sumpah serapahnya.
Sialan! Barusan dia merasa dilecehkan.
Apa-apaan pikirnya?
Apa pria itu bosan hidup?
Geez! Lisa tidak percaya karena harus menjalin hubungan keluarga dengan pria seperti itu.
"Lisa!" panggil seseorang membuat Lisa berbalik dan seketika amarahnya meredam.
"Baru datang?" tanya pria itu membuat Lisa mengangguk kaku dan mendekatinya.Ya, pria itu adalah sahabat Lisa.
Tetapi seperti orang yang lain katakan, jika sahabatan dengan lawan jenis tidak mungkin jika tidak ada memiliki perasaan lebih salasatunya.
Ya, itulah yang dirasakan Lisa saat ini. Ia menyukai sahabatnya itu, Jungkook.
Ia tidak berani mengutarakan perasaannya karena takut jika hubungan persahabatannya tidak akan sama seperti sebelumnya.
"Kau sedang sakit? Kenapa memakai hoodie disaat cuaca panas seperti ini?"
Jungkook menggeleng pelan dengan senyuman tipis dibibirnya.
Ah, tanpa perlu Lisa bertanya pasti pria itu sedang dalam suasana hati yang baik.
"Yeri memberikanku ini sebagai hadiah."
"Ohh ... aku ingin pergi ke toilet, sampai ketemu dikelas," pamit Lisa lalu melambaikan tangan pada pria itu.
Sungguh! Sebenarnya itu hanya sebuah alasan. Lisa hanya tak mau berlama-lama berduaan dengan Jungkook. Pasti pria itu tak akan ada henti-hentinya bercerita tentang Yeri mengingat suasana hatinya benar-benar baik hari ini.
•••••••••••
Sehun memakai kacamata hitamnya lalu memelankan mobilnya saat melihat sosok yang ia kenali.
Sesekali ia bersiul membuat orang itu berbalik.
"Naiklah." Titah Sehun dengan sedikit berteriak lalu menghentikan mobilnya membuat wanita itu langsung masuk ke dalam mobilnya.
"Hey, ini masih pagi hari. Bagaimana jika orang lain melihatnya?" ucap wanita itu langsung dengan nada tak suka.
"Ah come on, Yeri. Apa kau malu memiliki kekasih seperti aku? " goda Sehun dan mulai memainkan tangannya dengan nakal dipaha Yeri.
Geez! Benar-benar.
Yeri langsung menepisnya membuat Sehun mendecak pelan.
Ya, umur mereka yang terpaut cukup jauh membuat Yeri tidak ingin hubungan mereka diketahui oleh orang lain mengingat Sehun selalu memberikan apapun yang Yeri inginkan.
Ia takut jika orang lain menyebutnya sebagai gold digger terlebih lagi ia masih status pelajar.
"Sampai kapan kita akan menyembunyikan hubungan ini?" sungut Sehun dengan nada kesal.
Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak suka hubungan yang ditutupi seperti itu.
Memangnya kenapa dengan umur yang berbeda cukup jauh? Sehun tidak peduli jika ia disebut pedofil.
Ya, ia sudah jatuh pada wanita yang masih berstatus pelajar itu. Bahkan ia rela memberikan apapun yang wanita inginkan.
Ya, asal jangan meminta untuk membelikan sebuah perusahaan.
Hanya saja akhir-akhir ini Sehun melihat ada yang berbeda dengan kekasihnya itu karena tidak pernah membiarkan Sehun melihat isi ponselnya.
Geez! Sebenarnya apa isinya?
Video mereka yang sedang bercinta?
"Aku tidak tahu," balas Yeri datar membuat Sehun menghentikan mobilnya secara mendadak.
"Hey! Kau serius tidak menjalin hubungan denganku?!" ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi.
"Tentu saja aku serius."
Sehun mendecak, reaksi yang diberikan Yeri benar-benar berbeda dari apa yang ia ucapkan.
"Turun."
"Hey! Kau bercanda, kan?"
"Turun!" pinta Sehun dengan nada sedikit meninggi membuat Yeri ciut dan membuka pintu mobil lalu membantingnya dengan kuat.
Sehun langsung menancapkan gas-nya setelah memastikan Yeri sudah keluar.
"Dasar! Sama saja seperti wanita lainnya!" sungut Sehun sebal entah kepada siapa dan memukul stir-nya pelan.
Andai saja Sehun tipe pria yang suka mengungkit. Mungkin ia akan mengungkit semua yang ia berikan pada Yeri termasuk hoodie yang tadi malam ia berikan.
••••••••••
11.45 AM.
Sesekali Lisa menguap dan melirik jam yang melingkar ditangan kirinya.
Geez! Kapan mata kuliahnya selesai?! Batinnya kesal.
Ia sudah begitu susah payah menahan kantuknya mengingat semalam ia tidak bisa tidur karena menyesuaikan diri dirumah baru.
Ya, Lisa pikir akan tetap tinggal dirumah lamanya. Tetapi ternyata salah. Dia dan Ibunya ikut tinggal dirumah milik Ayahnya Sehun.
Lisa menghela nafas pelan dan menidurkan kepalanya diatas meja dan melirik sahabatnya yang sedang asing berkutat dengan ponselnya.
'Ck, pasti berkirim pesan dengan, Yeri' batin Lisa tak suka.
Entah, apa yang Jungkook lihat dari Yeri. Lisa benar-benar tidak habis pikir.
Padahal banyak sekali isu dari kekasih sahabatnya itu yang mengatakan jika Yeri menjadi simpanan seorang pria kaya.
Lisa kembali mengangkat kepalanya dan mengulas senyumnya saat dosennya itu mengakhiri kelas hari ini.
Ia berseru pelan dan melirik Jungkook yang masih berkutat pada ponselnya.
"Hey!" seru Lisa membuat lamunan pria itu buyar.
"Eoh? Sudah selesai?" ucapnya dan melirik sekitar yang ternyata mulai sepi hanya tinggal mereka berdua.
Lisa mencibir dan bersedekap dada. Ia ingin menebeng dengan Jungkook hari ini.
Jujur saja ia masih belum hafal rumah yang ia tempati sekarang.
Bagaimana jika ia menyasar? Jika ia mengajak Jungkook, setidaknya ada teman yang bisa di ajak menyasar bersama, batin Lisa.
"Kook, hari ini aku neb---"
"Ayo, Lis. Aku harus menghampiri Yeri disekolahnya." Sela Jungkook tanpa mendengar lanjutan ucapan Lisa.
Lisa menghela nafas pelan.
Sial.
Sepertinya ia harus meminta Ibunya untuk menyuruh Sehun menjemputnya.
TEBECE.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
Fanfiction"I hate him, mom!" - LM "Maaf ... ini semua salahku." - OSH